|
|
Keterangan:Kisah di atas diriwayatkan dari Hammam ibn Munabbih (... - 131 H/748 M) sebagaimana termuat dalam "Sahifat Hammam ibn Munabbih". Kemungkinan besar ini adalah kisah tertua tentang Isa yang beredar di kalangan umat Islam, dan membuktikan bahwa di abad pertama Hijriah sudah beredar kisah tentang Isa. Referensi silang tentang kisah ini:
2/303: Isa berkata: "Diberkatilah orang yang menahan lidahnya, yang puas dengan rumahnya, dan yang menangis karena dosanya." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah ibn al-Mubarak (... - 181 H/797 M) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq".) Referensi silang tentang ucapan ini:
3/303: Isa berkata kepada kaumnya: "Jangan berbicara banyak tanpa mengingat Allah, kalau tidak maka mengeraslah hati kalian; dan hati yang keras akan jauh dari Allah, tetapi kalian tidak mengetahuinya. Jangan menyelidiki dosa orang lain seolah-olah kalian itu tuan, tetapi selidikilah seolah-olah kalian itu hamba. Ada dua macam manusia: yang sakit dan yang sehat. Bersikap baiklah kepada yang sakit, dan berterimakasihlah pada Allah atas kesehatan." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq". Referensi silang atas ucapan ini:
4/303: Isa berkata: "Kalau salah seorang di antara kalian berpuasa, maka minyakilah kepala dan janggut serta basahi bibir agar orang-orang tidak menyadari bahwa dia berpuasa. Jika dia memberi dengan tangan kanan, maka sembunyikan tangan kirinya. Jika dia berdoa, tutupkanlah tirai di pintunya; karena Allah memberikan pujian sebagaimana dia memberikan rezeki." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq". Referensi silang atas ucapan ini:
5/303: Jibril bertemu Isa dan berkata kepadanya: "Assalamu 'alaika ya Ruhullah!" "Wa 'alaikas-salam ya Ruhullah!" jawab Isa. Kemudian Isa bertanya: "Ya Jibril, kapan datangnya saat kiamat?" Jibril berdesir dan menjawab: "Yang ditanya tidak lebih tahu daripada yang bertanya. Kiamat amat berat bagi langit dan bumi; dia akan datang kepada kalian secara tiba-tiba." Dan selain itu dia berkata: "Tentang hal ini hanya Allah yang tahu." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq". Bandingkan juga:
6/303: Setiap kali di depan Isa disebutkan tentang saat hari kiamat, dia berduka cita dan berkata: "Ibnu Mayam tidak akan tenang apabila saat hari kiamat dibicarakan di hadapannya." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 229 Rujukan silang atas ucapan di atas:
7/303: Isa berkata kepada para muridnya: "Jangan meminta upah dari kaum yang kalian beri pelajaran, selain upah yang kalian berikan kepadaku.[1] Garam dunia [2], janganlah membusuk. Semua yang membusuk bisa ditangani dengan garam; tetapi jika garamnya membusuk, maka tak ada lagi obatnya. Ketahuilah bahwa kalian mempunyai dua ciri kebodohan: tertawa tanpa sebab, dan tidur hingga melewati pagi." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 284. Rujukan silang atas ucapan di atas:
Catatan kaki:[1] Beberapa ayat Al-Quran juga menyebutkan bahwa Muhammad tidak meminta upah atas dakwahnya, misalnya Al-An'am 90, Yusuf 104, Al-Mu'minun 72, Furqan 57, Saba' 47, Shad 86, Ath Thur 40, dan Al Qalam 46; begitu juga para nabi lain seperti Nabi Nuh (Yunus 72, Hud 29, Asy-Syuara 109), Nabi Hud (Hud 29, Asy-Syuara 127), Nabi Shalih (Asy-Syuara 145), Nabi Luth (Asy-Syuara 164), dan Nabi Syuaib (Asy-Syuara 180) [2] Yesus menggunakan istilah "garam dunia" untuk para muridnya/pengikutnya; lihat Matius 5:13.
8/303: Isa berkata kepada para muridnya: "Para raja menyerahkan masalah hikmah kepada kalian, maka serahkanlah masalah dunia pada mereka." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 284. Rujukan silang atas ucapan di atas:
Bandingkan juga Matius 22:21, Markus 12:17, Lukas 20:25.
9/303: Isa berkata: "Bani Adam, kalau kamu melakukan perbuatan baik, cobalah untuk melupakannya; karena perbuatan ini akan terus ada pada yang tidak akan melupakannya." Kemudian dia membacakan ayat Al-Quran[1]: "Sesungguhnya Allah tidak akan menyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik." [dan meneruskan:] "Kalau kamu melakukan perbuatan buruk, maka pandanglah terus ia di depan mata." Ibn al-Warraq berkata[2]: "Di dekat mata." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 301. Rujukan silang atas ucapan di atas:
Catatan kaki:[1] At-Taubah 120 [2] Ini adalah variasi/koreksi dari Ibn al-Warraq [... - 378 H] atas "... di depan mata."
10/303: Isa berkata: "Para sahabatku, carilah kasih Allah dengan menghindari kaum yang berdosa; dekatilah Dia dengan melakukan apa yang menjauhkan kalian dari mereka; carilah kemurahanNya dengan melawan mereka." [Berikut ini adalah komentar dari Malik ibn Mighwal (... - 159 H)] Dia [Malik] berkata: "Aku tidak tahu dengan perintah yang mana Isa memulainya." [Akhir dari komentar Malik] Para sahabat Isa bertanya: "Ya Ruhullah, kalau begitu kami harus mendekati kaum mana?" Isa menjawab: "Dekatilah kaum yang tatapannya mengingatkan kalian pada Allah, yang ucapannya menambah ilmu, yang amalannya membuat kehidupan sesudah mati sangat berharga." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 355. Rujukan silang atas ucapan di atas:
|
|
Sumbangan: Jajang Kurniawan [Jajang.Kurniawan@Allianz.co.id] melalui milis hikmah@isnet.org
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota Please direct any suggestion to Media Team |