|
|
11/303: Isa senantiasa berkata kepada para pengikutnya: "Anggaplah mesjid sebagai tempat tinggalmu, dan rumah [hanya] sebagai tempat persinggahan sementara. Makanlah dari tumbuh-tumbuhan alam bebas, dan larilah dari dunia ini dengan damai." Syarik [1] berkata: "Aku menyebut ini kepada Sulaiman [2], dan dia menambahkan: 'Dan minumlah air yang bersih.'" Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 563. Rujukan silang atas ucapan di atas:
Catatan kaki:[1] Syarik (... - 177) adalah seorang qadi dan perawi hadits. [2] Sulaiman ibn al-Mughira (... - 165 H) adalah perawi hadits dari Basra.
12/303: Isa berkata: "Pada seorang yang sabar, kemalangan membawa kesenangan; pada seorang yang berdosa, kesenangan membawa kemalangan." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 627. Rujukan silang atas ucapan di atas:
13/303: Isa berkata: "Empat [sifat] lah, yang apabila berada di diri seseorang, membuat kagum: diam yang merupakan awal ibadah, berendah diri di hadapan Allah, berpantang dari dunia, miskin." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 222. Rujukan silang atas ucapan di atas:
14/303: Isa melewati sebuah reruntuhan dan bekata: "Reruntuhan dari reruntuhan!" Selain itu dia berkata: "Reruntuhan, di manakah orang-orangmu?" Sesuatu dari reruntuhan itu menjawab: "Ruhullah, mereka telah mati, karena itu berusahalah sendiri demi Tuhanmu!" Selain itu suara ini juga berkata: "Keputusan Allah sudah [ditetapkan dengan] pasti, karenanya carilah Allah juga dengan kepastian." Keterangan:Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq"; 640. Rujukan silang atas ucapan di atas:
15/303: Isa berkata: "Carilah keridhaan Allah, dan bukan keridhaan perut. Lihatlah burung-burung bagaimana mereka datang dan pergi; mereka tidak menanam maupun membajak, tetapi Allah mengurusi mereka. Kalau kalian berkata: 'Perut kami lebih besar daripada perut burung,' maka lihatlah binatang-binatang yang besar, buas maupun tidak, bagaimana mereka datang dan pergi, yang tidak menanam dan membajak, tetapi Allah juga mengurusi mereka. Berhati-hatilah atas pemborosan dunia, karena pemborosan dunia adalah aib di sisi Allah." Keterangan:Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 848. Rujukan silang atas ucapan di atas:
Bandingkan juga: Matius 6:26
16/303: Di malam ketika Isa diangkat ke langit, Isa bertemu para pengikutnya dan berkata: "Janganlah mencari penghasilan dengan menggunakan kitabullah. Kalau kamu tidak melakukan ini, maka Allah akan mendudukkan kamu [nanti] di tempat yang di mana sebuah batu lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya." --'Abd al-Jabbar [1] berkata: "Inilah tempat-tempat duduk yang Allah sebut di dalam Al-Quran: 'Di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa.'[2]"-- Setelah itu Isa diangkat ke langit. Keterangan:Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 1147. Catatan kaki:[1] 'Abd al-Jabbar ibn Salman (... - 112 H) adalah seorang perawi hadits, kemungkinan dulunya Nasrani. [2] QS Al-Qamar 55.
17/303: Orang bertanya kepada Isa: "Ruhullah dan Kalamullah, siapakah yang paling menyesatkan manusia?" Dia menjawab: "Seorang ulama yang sesat. Kalau seorang ulama sesat, maka tersesatlah karenanya banyak orang." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 1474. Rujukan silang atas ucapan ini:
18/303: Yahya bin Zakaria bertemu Isa dan berkata: "Katakanlah kepadaku, apa yang mendekatkan manusia kepada kasih Allah dan menjauhkannya dari murkaNya?" Isa berkata: "Hindarilah marah." Yahya bertanya: "Apa yang menimbulkan marah dan membuatnya muncul kembali?" Isa menjawab: "Sombong, taklid buta, keangkuhan, dan kemubaziran." Yahya berkata: "Izinkan saya bertanya sekali lagi." "Bertanyalah apa yang kau mau," jawab Isa. "Zina: apa penyebabnya, dan apa yang membuatnya muncul kembali?" "Sebuah tatapan," jawab Isa, "yang membuat hati mendekati kesenangan dan ketaksusilaan yang berlebihan, sehingga keteledoran dan dosa menguat. Janganlah membelalaki mata pada sesuatu yang bukan milikmu, karena apa yang tidak pernah kau lihat tidak akan membuatmu tambah arif, dan apa yang tidak kamu dengar tidak akan merisaukanmu." Keterangan:Ucapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 44. Rujukan silang atas ucapan ini:
19/303: Di zaman Isa pernah terjadi musim kemarau panjang. Segumpal awan melayang di langit. Isa memandang ke atas dan melihat malaikat yang melayang di atas awan. Isa berteriak kepadanya: "Ke mana?" "Ke lahan yang dipunyai si Fulan," jawab sang malaikat. Isa berjalan terus hingga sampai ke orang yang dimaksud; orang itu sedang membenahi lubang-lubang di tanah. Isa bertanya: "Kau ingin lebih banyak?" --maksudnya: lebih banyak hujan. "Tidak," jawab orang itu. "Kau ingin lebih sedikit?" "Tidak," jawab orang itu. "Apa yang kau lakukan dengan hasil panenmu tahun ini?" "Panen yang mana?" tanya orang itu, "serangan hama telah memusnahkannya." "Apa yang kau lakukan di tahun lalu?" tanya Isa. "Aku telah membagikan lahanku menjadi 3 bagian: sepertiga untuk pertanian, peternakan, dan keluarga; sepertiga untuk kaum miskin, kaum fakir, dan para musafir; sepertiga lagi untuk kebutuhanku." Isa berkata: "Aku tidak tahu, yang mana dari 3 bagian ini yang lebih besar pahalanya." Keterangan:Kisah di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 126. Rujukan silang atas ucapan ini:
20/303: Kaum hawariyun bertanya kepada Isa: "Katakalah kepada kami, siapakah yang paling patuh pada Allah?" "Orang yang berusaha memenuhi kehendak Allah tanpa mencari pujian manusia," jawab Isa. "Siapakah yang memberikan nasihat bijak demi Allah?" tanya mereka. "Orang yang pertama-tama memenuhi kewajibannya pada Allah, sebelum dia memenuhi kewajibannya pada manusia, [dan] yang mengutamakan kewajiban pada Allah daripada kewajiban pada manusia. Jika dia harus memilih antara 2 hal: hal duniawi atau kehidupan sesudah mati, dia memulai hal yang berkenaan dengan kehidupan sesudah mati, dan baru kemudian mengalihkan perhatian kepada dunia ini." Keterangan:Percakapan di atas diriwayatkan oleh pakar hadits 'Abdallah al-Mawarzi ibn al-Mubarak (... - 181 H) dalam "Kitab al-Zuhd wa al-Raqa'iq", 134. Rujukan silang atas percakapan ini:
|
|
Sumbangan: Jajang Kurniawan [Jajang.Kurniawan@Allianz.co.id] melalui milis hikmah@isnet.org
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota Please direct any suggestion to Media Team |