Menjadi Penyalur Rezeki

Mujahid Ali (Clarence C. Lilley)


Allah melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan baginya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS 29:62)

Mujahid Ali memulai karirnya di bagian pengiriman New York Times, kemudian meneruskan usaha memproduksi lebih dari enam puluh drama di New Jersey, Pennsylvania, dan kepulauan Karibia, dan menjadi mitra kepemilikan beberapa sistem televisi kabel. Sekarang dia adalah produser dan sutradara film serta pengusaha di bidang komunikasi. Dia adalah salah seorang yang sedang menanjak sebagai miliyuner Muslim Amerika. Tetapi gaya hidupnya sangat sederhana. Dia tinggal di rumah yang sangat sederhana dan mengendarai mobil perusahaan.

Saya berkecimpung di bisnis hiburan sejak berusia belasan tahun, jadi telah berjalan selama dua puluh lima tahun sampai sekarang. Saya beralih dari akting, ke penyutradaraan, lalu menjadi produser, dan wirausaha.

Karena saya memiliki kepercayaan moral yang atas segala sesuatu yang saya lakukan, saya tahu akan sangat sulit bagi saya untuk bekerja untuk orang lain. Ketika saya masih seorang aktor, saya mendapat banyak kesulitan ketika akan memainkan suatu peran. Seorang sutradara mengatakan kalau saya tidak mau melakukan suatu peran sebagaimana yang diperintahkannya, saya harus keluar dan mendirikan perusahaan film sendiri sehingga saya dapat melakukan apa saja yang saya inginkan. Tidak terlalu lama setelah itu, saya mewujudkannya. Yaitu Theater of Universal Images, yang masih berdiri sampai sekarang. Di situ tercakup segala hal, dari teater, televisi, sampai program pendidikan.

Perusahaan tersebut berkembang cukup cepat. Perusahaan itu dirintis dengan cara yang sangat berbeda dari kebanyakan perusahaan teater lain yang ada saat itu. Tidak ada dana yang besar. Tidak ada peningkatan jumlah bantuan yang besar. Saya mengumpulkan semua modal saya, dan mengajak beberapa teman untuk bergabung. Saya berkata, "Ini adalah sesuatu yang bisa kita lakukan." Sekarang, perusahaan tersebut memiliki neraca keuangan sebesar satu juta dolar pertahun dan mengoperasikan setengah juta dolar, tidak untuk mencari keuntungan, bebas pajak. Perusahaan kami benar-benar berciri sosial dan bersifat bantuan.

Teater itu telah bekerja dengan semua orang, seperti Samuel L. Jackson, Antonio Fargas, Melvin van Peebles, Esther Rolle, John Amos, Ella Joyce, yang tampil di Roc. Itu bei pengaruh besar terhadap teater Afro-Amerika.

Saya memulai perusahaan televisi dengan fokus yang sama. Saya melakukan riset sebelum melakukan proyek apa pun. Saya tahu televisi kabel mulai melanda masyarakat kota. Saya tahu jika tidak dikelola oleh orang Afro-Amerika, fasilitas ini tidak akan melayani kebutuhan masyarakat tersebut. Masyarakat Newark terdiri dari 65 atau bahkan 70 persen orang-orang Afro-Amerika.

Saya merintis perusahaan tersebut dengan tiga orang mitra. Kami melamar dan memenangkan hak monopoli Newark, dan kemudian memenangkan dua hak monopoli lain dengan suara yang banyak, karena di Dewan Kota Newark terdapat blok Afro-Amerika yang besar. Orang-orang Afro-Amerika memberikan suaranya pada kami; yang lain tidak.

Saya pikir [Prinsip-prinsip Islam] tercermin dalam karakter dan kualitas perencanaan yang saya pilih dan dalam cara saya mengendalikan kebijaksanaan bisnis. Keseimbangan Islam membantu saya menjaga kesehatan ruhani saya. Saya merupakan salah satu dari sedikit mitra kerja yang masih bekerja dengan cukup baik. Saya salah satu dari sedikit yang masih bertahan dalam bisnis televisi kabel.

Tujuan akhir saya adalah meneruskan mengembangkan dasar yang telah saya miliki sekarang di bidang komunikasi hiburan. Saya berminat untuk mengembangkan bisnis di kepulauan Karibia dan juga di Afrika Barat serta di seluruh benua itu sebagai kesatuan. Secara pribadi saya merasa ada kebutuhan akan suatu hubungan antara orang-orang Afrika di sana dan orang-orang Afro-Amerika. Kami memiliki banyak keahlian yang mereka butuhkan, dan mereka mempunyai banyak sumber yang kami butuhkan.

Islam meluruskan jalan saya dan membersihkan saya dari segala macam kebodohan dalam hidup. Saat ini saya banyak melihat berbagai hal yang negatif, saya hanya bermohon diri dan berkata, saya tidak harus melakukan bisnis dengan cara seperti ini atau dengan orang-orang semacam itu. Islam telah memberi saya kemampuan untuk melangkah di tengah situasi seperti ini.

Apabila masyarakat Afro-Amerika harus memandang kenyataan bahwa sebagian besar dari kami datang kemari sebagai orang Muslim, bukan sebagai orang Kristen, itu akan membantu mempererat hubungan kami dan memperkuat kami untuk mengoreksi segala problem yang kami miliki sebagai suatu bangsa. Itu akan menghentikan banyak pertengkaran dan percekcokan. Bukan berarti tidak ada pertengkaran dan perselisihan dalam Islam. Tetapi saya pikir semakin dekat dan beriman Anda pada satu agama yang benar, semakin sedikit hal itu menjadi rintangan bagi Anda.

Bisnis saya yang utama adalah TUI. Yang berikutnya adalah perusahaan kabel, Connection Communications Corporation, yang dibangun pada 1980 dengan modal sebesar 12 juta dolar. Usaha ini dimulai tanpa banyak modal pribadi. Kami menjualnya pada Gilbert Media seharga 33,5 juta dolar.

Saya sangat mendukung komunitas Muslim. Masjid yang saya datangi adalah bagian dari American Muslim Mission. Saya adalah pengikut Allah, Al-Quran, dan sunnah Nabi. Menurut saya Imam Warith Deen Muhammed adalah salah satu Imam yang paling pandai sehingga saya banyak mengadakan hubungan dengannya. Saya juga berhubungan dengan banyak Imam Islam Timur Tengah di sini. Warith tidak memproyeksikan. dirinya sebagai pemimpin seperti yang dilakukan oleh Farrakhan atau Yang Mulia Elijah Muhammad. Dia menampilkan diri sebagai juru bicara dan telah mengembangkan komunitas Muslim dengan cara tertentu. Kepemimpinannya muncul dengan sendirinya.

Menurut saya ada hubungan yang langsung antara keberhasilan saya dan kenyataan bahwa saya seorang Muslim. Cara saya mengendalikan bisnis, bagaimana saya menghadapi hidup, bagaimana saya menghadapi pengalaman hidup, semua itu dapat dihubungkan dengan Islam. Banyak halangan yang telah saya hadapi. Semua cara yang mungkin dibayangkan untuk menghalangi seseorang seperti saya mencapai kesuksesan, benar-benar telah dilakukan terhadap saya. Saya pikir dalam bisnis kita hanya berhubungan dengan orang-orang yang tepat. Tetapi karena hal itu tidak selalu dapat terjadi, kolega bisnis saya tidak harus menyukai saya, tetapi mereka harus menghormati saya.


Jihad Gaya Amerika, Islam Setelah Malcolm X oleh Steven Barbosa
Judul Asli: American Jihad, Islam After Malcolm X
Terbitan Bantam Doubleday, Dell Publishing Group, Inc., New York 1993
Penterjemah: Sudirman Teba dan Fettiyah Basri
Penerbit Mizan, Jln. Yodkali No. 16, Bandung 40124
Cetakan 1, Jumada Al-Tsaniyah 1416/Oktober 1995
Telp.(022) 700931 Fax.(022) 707038
Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2000.
Hak cipta © dicadangkan.