ProgramFeedbackKoleksiAnggotaHome

Artikel dr. Maurice Bucaille

Bibel, Qur-an, dan Sains Modern

Dengan melakukan penyelidikan obyektif terhadap teks-teks, Maurice Bucaille telah dapat menumbangkan beberapa ide lama yang selama ini diperoleh manusia dari Perjanjian Lama, Injil dan Qur-an, yaitu dengan membedakan dalam keseluruhannya, hal-hal yang berasal dari wahyu dan hal-hal yang dinodai kekeliruan atau tafsiran manusia.

Penelitiannya telah menjernihkan Kitab-kitab suci kembali. Dengan menyajikan suatu bacaan yang memukau, ia menempatkan seorang yang percaya berhadapan dengan suatu hal yang pokok, yaitu kesinambungan wahyu yang datang dari Tuhan yang sama, dengan cara-cara ekspresi yang berbeda menurut zaman. Ini semua akan mendorong kita untuk memikirkan faktor-faktor yang pada zaman ini harus mempersatukan dan tidak memecah belah orang-orang yang beragama Yahudi, Masehi atau Islam.

Ahli bedah, Maurice Bucaille; telah berada beberapa kali dalam keadaan di mana ia dapat menyelidiki, bukan hanya badan manusia tetapi juga jiwa manusia. Karena keadaan itulah ia dapat merasakan arti taqwa dalam Islam serta aspek-aspek lainnya yang selama ini kebanyakan orang yang di luar Islam tidak mengetahuinya.

Ia belajar bahasa Arab dan mempelajari Qur-an untuk mencari penerangan yang tidak akan dapat diperoleh dengan jalan lain. Ia heran karena dalam Qur-an ia menemukan keterangan-keterangan tentang fenomena-fenomena alamiah, yang hanya dapat difahami oleh pengetahuan ilmiah modern.

Kemudian ia membicarakan masalah otentitas (keaslian) teks kitab-kitab suci agama-agama monoteis, dan akhirnya, melakukan konfrontasi antara Bibel dan hasil-hasil Sains.

Hasil penyelidikan-penyelidikan tersebut, untuk wahyu Judeo Kristiani dan untuk Qur-an dijelaskan dalam buku ini.

Asal-usul Manusia

Asal-usul Manusia merupakan sebuah karya yang ditulis berdasarkan pengkajian mendalam, dimaksudkan untuk menjawab masalah-masalah di sekitar pertentangan-pertentangan lama antara sains dan agama. Selama lebih dari empat puluh tahun, penulisnya mencurahkan perhatian pada bidang biologi molekuler dan genetika serta menelaah dari dekat Kitab-kitab Suci agama-agama monoteistik, Yahudi, Nasrani dan Islam. Berdasarkan itu semua, ia menyimpulkan bahwa sains dan agama, sebaliknya dari saling bertentangan, justru benar-benar selaras dalam hal ini. Terbukti sekali lagi dari pengkajiannya itu, betapa Al-Quran --berbeda dengan kitab-kitab suci lainnya-- sepenuhnya bebas dari pernyataan-pernyataan yang bertentangan dengan penemuan-penemuan sains modern. Hal itu sekaligus membuktikan, bahwa kata per kata Al-Quran sepenuhnya merupakan wahyu samawi yang, oleh karena itu, bebas pula dari kesalahan-kesalahan manusiawi yang bisa ditemukan pada kitab-kitab suci lain yang merupakan penulisan kembali oleh orang lain.


Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Pengarang
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2000.
Hak cipta © dicadangkan