| |
|
PERTANYAAN (18) ALAM BAKA (3/3) WILSON: Orang-orang yang menyetujui azab Alam Baka berbeda dalam beberapa hal penting: beberapa di antara mereka percaya bahwa hidup di Alam Baka hanya spirituilnya dan yang lain percaya bahwa hidup manusia pada Hari Pembangkitan akan hidup baik fisiknya maupun ruhnya. Bagaimana pendapat Islam mengenai masalah ini? CHIRRI: Ajaran Islam sangat jelas tentang masalah ini. Manusia akan dibangkitkan kembali hidup pada Hari Pengadilan baik fisiknya ataupun rohaninya. Manusia tidak hanya rohani. Penciptaan kembali manusia memerlukan kedua-dua badan (fisik) dan jiwa (ruh); kalau tidak, dia namanya malaikat dan bukan manusia. Ada alasan-alasan lain untuk berpendapat tentang pembangkitan kedua-dua fisik dan jiwanya: Konsep pembangkitan tidak dapat dimengerti atau dilaksanakan tanpa membentuk kembali badan manusia itu. Karena manusia akan melanjutkan hidup ruhnya setelah kematiannya, pembangkitannya tidak dapat diartikan menciptakan kembali ruhnya sebab ruhnya tidak mati. Jadi, kehidupan ruh itu sendiri di dalam Alam Baka tidak dapat dikatakan pembangkitan, sebab hal itu tidak menambah sesuatu terhadap hidup dari seseorang yang telah melanjutkan didalam bentuk spiritual. Pembangkitan hanya dapat dimengerti oleh menciptakan wujud lagi. Ini maksudnya pembangunan kembali badan yang sudah bercerai-berai dan menyatukan kembali dengan jiwa yang masih ada. Bahasa Qur'an sangat jelas dalam masalah ini dan tidak menerima setiap perbedaan penafsiran: "Dan sangkakala ditiup, ketika itu lihatlah mereka bangun dari kubur, dan segera datang, kepada Tuhannya. Mereka akan berkata: Ah, nasib kami! Siapakah yang membangunkan kami dari tempat tidur kami? (Ada suara yang menyahut): Inilah dia yang dijanjikan oleh Tuhan Yang Pemurah, dan benarlah perkataan-perkataan Rasul-rasul! (Yang terdengar) hanyalah satu suara keras, dan ketika itu lihatlah, mereka semuanya dibawa ke hadapan kami." 36: 51-53. "Sebab itu, berpalinglah engkau dari mereka! Di hari orang yang menyeru memanggil (mereka) kepada sesuatu yang tiada menyenangkan. Pemandangan mereka menekur ke bawah, mereka dikeluarkan dari kubur bagai belalang yang beterbangan. Dengan cepat mereka datang kepada orang yang memanggil. Orang-orang yang tiada beriman itu berkata: Inilah hari yang penuh kesulitan!" 54: 6-8. WILSON: Konsep pembangkitan yang berhubungan dengan fisik mempunyai kesulitan-kesulitan: Andaikata seorang kanibal (orang yang makan orang) memakan badan seorang. Badan yang dimakan akan dijadikan satu dengan badan yang memakan. Bila badan atau jasmani dibangkitkan pada hari pengadilan, hal itu tidak akan mungkin untuk mengupas atau memutuskan apakah badan itu milik yang makan atau yang dimakan Andaikata badan seorang dimakan oleh seekor burung atau binatang. Badan yang memakan akau menjadi satu dengan badan yang dimakan. Apa yang akan dibangkitkan pada Hari Pengadilan? Apakah burung dan binatang atau badan manusia? CHIRRI: Tidak akan ada makanan yang akan menjadi satu dengan badan yang memakan, dan pembangkitan tidak membutuhkan adanya semua elemen-elemen (unsur-unsur) dari badan. Selama zat atau beberapa zat dari badan tinggal tidak menjadi satu dengan badan yang memakan, pembentukan kembali dari masing-masing badan akan mungkin. Selanjutnya, Tuhan mempunyai kesanggupan terhadap segala sesuatunya dapat membedakan antara bagian-bagian asli dari badan pemakan dan apa yang dijadikan satu dengan itu dari badan lain. Dia dapat memisahkan dan membentuk kembali dua badan yang terpisah. Andaikata pemisahan adalah tidak mungkin, Tuhan dapat menciptakan suatu badan dari elemen-elemen yang berbeda lain dari pada yang hilang dan menyatukan badan yang diciptakan dengan jiwa manusia pada Hari Pengadilan. WILSON: Beberapa Agama mengajarkan bahwa nyawa manusia adalah tunggal dan tidak dapat dibagi, dan beberapa ahli-ahli filsafah menyetujui pendapat-pendapat ini. Apakah Islam mengajarkan hal yang sama atau Islam mempunyai ajaran yang berbeda mengenai hal ini? CHIRRI: Qur'an diam dalam masalah ini. Tidak membenarkan juga tidak menyangkal ketunggalan atau ketidak-dapatan dibagi-bagi lagi atau tidak dapat diubahnya nyawa manusia. Juga tidak menyatakan bahwa nyawa manusia adalah suatu zat atau bahwa hal itu adalah jasmani atau bukan jasmani. Qur'an benar-benar diam dalam semua dari segi ini, dan Qur'an menghentikan semua pertanyaan-pertanyaan ini. Hal itu di luar ilmu pengetahuan manusia dan jawaban dari setiap pertanyaan-pertanyaan ini tidak akan memuaskan maksud beragama. Dari Kitab Suci Qur'an: "Mereka bertanya kepada engkau tentang ruh. Jawablah: Ruh itu termasuk urusan Tuhan, dan kepada kamu hanyalah sedikit diberikan pengetahuan tentang ruh itu." 17: 85. WILSON: Beberapa Agama mengajarkan bahwa ruh manusia setelah mati akan menempati seorang anak yang haru dilahirkan atau akan menempati badan dari beberapa binatang. Apakah Islam menyetujui setiap konsep dari penjelmaan kembali (reincarnation) atau perpindahan? CHIRRI: Kitab Suci Qur'an dengan jelas menolak konsep penjelmaan lagi (reinkarnasi) dan perpindahan. Ruh manusia, meninggalkan badan pada saat mati dan tidak akan dibiarkan hidup kembali ke dunia ini lewat bentuk lain. Dari kitab suci Qur'an: "Ketika kematian telah datang kepada seseorang di antara mereka, dia berkata: Wahai Tuhanku! Kembalikanlah aku (hidup)! Supaya aku mengerjakan perbuatan baik yang telah aku tinggalkan itu. Jangan! Sesungguhnya perkataan itu hanya sekedar dapat diucapkan Di hadapan mereka ada barzach, dinding yang membatasi sampai hari mereka dibangkitkan." 23: 99-100. Jadi, kitab suci Qur'an menyatakan bahwa ruh manusia tidak akan hidup dua kali di dunia ini, dengan demikian ruh itu tidak akan dibiarkan menempati badan hidup yang lain, baik manusia ataupun bukan manusia. Kenyataan-kenyataan yang dapat ditinjau mendukung ajaran ini. Bila ruh manusia menempati badan-badan manusia yang baru, maka tidak akan menambah kepadatan penduduk, sebab ruh seseorang dapat menempati hanya satu badan. Kepadatan penduduk pada abad yang lalu sekitar satu billiun. Sekarang sekitar tiga billiun. Bagaimana kita dapat bertambah dua billiun bila tidak ada ruh-ruh baru diciptakan. Sesungguhnya bila konsep reinkarnasi adalah benar, jumlah penduduk tidak akan lebih dari dua orang, sebab pada mulanya hanya ada dua ruh manusia yaitu Adam dan Hawa. |
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |