Bible Saksi Muhammad

Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

PERTANYAAN (17) BIBLE ADALAH SAKSI UNTUK MUHAMMAD
 
WILSON:
 
Bukti-bukti   yang   telah  kita  diskusikan  adalah  sangat
meyakinkan dan memberikan suatu dukungan yang besar terhadap
kenabian Muhammad.
 
Keulungan   Qur'an   itu   sendiri   adalah  kenyataan  yang
terpenting dari kebenaran  ini  dan  banyak  ramalan-ramalan
yang  lain.  Saya  kepingin  tahu apakah perjanjian baru dan
perjanjian lama berisikan  ramalan  tentang  kehadiran  Nabi
Muhammad.
 
CHIRRI:
 
Di  Bible  ada  lebih  dari satu pernyataan yang menunjukkan
pengharapan dari Nabi Muhammad. Dia tidak  disebut  namanya,
tetapi melukiskan Muhammad.
 
Kita  dapatkan di dalam buku Deuteronomy, pernyataan sebagai
berikut:
 
"Saya akan mengangkat untuk mereka (Israelite) seorang  nabi
seperti anda dari di antara saudara-saudara mereka; dan saya
akan meletakkan kata-kata saya pada mulutnya, dan  dia  akan
berbicara kepada mereka semua yang saya perintahkan padanya.
Dan barangsiapa tidak akan memberikan perhatiannya kata-kata
saya yang dia katakan atas nama saya, saya akan menuntut hal
itu dari dia." 18: 18-19.
 
Pernyataan  ini  menjanjikan  bahwa  Tuhan  akan  mengangkat
seorang  nabi  dari  antara saudara-saudara Israelite, bahwa
nabi yang  akan  seperti  Musa  sendiri;  bahwa  Tuhan  akan
meletakkan  kata-kataNya  sendiri  pada  mulut nabi itu, dan
bahwa  nabi  itu  akan  berbicara  dengan  nama  Tuhan  yang
meletakkan kata-kata itu pada mulutnya.
 
Jadi   perkiraan  nabi  ini  mempunyai  tiga  gambaran,  tak
seorangpun dari mereka yang dapat  mengenai  melainkan  nabi
Muhammad:
 
1.  Nabi  yang  dijanjikan akan berasal dari saudara-saudara
Israelites. Israelites dihubungkan hanya dengan  orang-orang
Arab.  Tidak  ada  bangsa  di  dunia  ini  yang akan dinamai
saudara-saudara Israelite kecuali  orang-orang  Arab,  sebab
Israelites  adalah  turunan  Isaac  (Ishak), dan orang-orang
Arab adalah turunan Ismail, saudara Ishak.
 
2. Nabi itu akan seperti Musa. Musa adalah seorang nabi dari
suatu peraturan baru dan dia adalah pemimpin keduniawian dan
kerohanian untuk bangsanya. Lukisan ini  hanya  patut  untuk
Muhammad,  di  antara  seluruh nabi-nabi yang datang setelah
Musa. Tak seorangpun  dari  nabi-nabi  itu,  termasuk  Jesus
(Isa),  dikirimkan  dengan  peraturan-peraturan  yang  baru.
Jesus  mengikuti   peraturan-peraturan   Musa,   dan   tidak
memperkenalkan   hukum   Agama  yang  baru.  Juga  ia  tidak
merupakan   pemimpin   yang   sekular   (keduniawian)   bagi
orang-orang   Israel.   Selanjutnya,  semua  nabi-nabi  itu,
kecuali Muhammad, datang dari orang-orang Israel sendiri dan
bukan dari saudara-saudara mereka.
 
3.  Pernyataan  itu  menyatakan Nabi yang dijanjikan sebagai
seorang Nabi yang  tidak  akan  berbicara  darinya  sendiri.
Kata-kata Tuhan akan diletakkan pada mulutnya.
 
Tak  ada  Nabi  kecuali  Muhammad  yang telah menuntut bahwa
bukunya  berisikan  kata-kata  dari  Tuhan.   Musa   sendiri
menerima  wahyu,  tetapi dia menyampaikannya pesan-pesan itu
dengan kata-katanya sendiri. Apa yang kita  baca  pada  lima
buku-buku  Musa  dianggap menjadi kata-kata dari Musa, bukan
kata-kata dari Tuhan. Seluruh buku-buku  yang  menurut  Buku
Perjanjian   Lama   adalah   ditulis   dan   dikatakan  oleh
penulis-penulis manusia,  dan  demikian  pula  empat  Injil.
Jesus  (Isa)  berbicara kebenaran yang ia terima, tetapi dia
berbicara dengan kata-katanya sendiri. Kitab  Injil  (Bible)
yang terbaik, dianggap sebagai suatu dialog antara Tuhan dan
manusia. Hanya Qur'an berisikan  kata-kata  dari  Tuhan  dan
Muhammad   sebagai   perantaranya.   Muhammad  tidak  pernah
menuntut setiap kata Qur'an perkataannya sendiri .
 
Dia menceriterakan kata-kata Qur'an sebagai  kata-kata  dari
Tuhan yang meletakkan kata-kata itu pada mulut Muhammad.
 
Dengan  demikian,  lukisan  itu nampaknya pantas hanya untuk
Muhammad, dan bukan untuk yang lain.


DIALOG TENTANG ISLAM DAN KRISTEN   Prof. Wilson & Muhammad Jawad Chirri Alih Bahasa: H.M. Ridho Umar Baridwan, S.H. Penerbit P.T. Alma'arif, Bandung, Cetakan Kelima, 1981  

Indeks Islam | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team