| |
|
PERTANYAAN (11) MENGAPA KITA PERLU NABI-NABI? (2/3) Jawaban-jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan timbul di atas terletak pada Tuhan. Dia dapat memberi ilmu kepada manusia dengan berbagai cara yang Dia inginkan. Salahsatu cara ini adalah mengirim seorang Nabi yang dapat menjawab dengan jelas setiap pertanyaan-pertanyaan sebagai perantara antara Tuhan dan manusia. Tugas Nabi dan Pesuruh itu adalah: A. Mengajar manusia akan makna yang sebenarnya dari alam semesta. Alam semesta adalah benar-benar tak terbatas dan penuh dengan keajaiban-keajaiban, dan bila difikirkan benar-benar, hal itu dapat menunjukkan kekuatan dan kebenaran adanya Pencipta. Perhatian manusia dapat ditarik pada tanda-tanda alam itu melalui ajaran-ajaran Nabi dan perintah-perintahNya. B. Untuk menetapkan moral dan patokan-patokan etika dan tata cara sehingga manusia dapat menyesuaikan diri dan menghindari hal-hal yang bertentangan dengan etika. C. Untuk membuat kita menyembah Tuhan dan mengajarkan pada kita bagaimana melakukan pemujian-pemujian yang semestinya. D. Untuk memberitahu kita tentang tatacara yang diperlukan untuk mengendalikan nafsu dan untuk mendorong cita-cita kita mencapai kemurnian. E. Untuk memberitahukan pada kita bahwa ada kehidupan setelah mati. WILSON: Ajaran-ajaran yang sangat bagus ini belum memenuhi seluruh maksud dalam memperdebatkan masalah-masalah etika dan moral Perselisihan masih terdapat pada cara menyembah Pencipta, dan tentang adanya Dia, dan ada atau tidaknya kehidupan setelah mati. CHIRRI: Maksud-maksud ini telah terpenuhi dengan sangat memuaskan, sejak sebagian besar ummat manusia setuju pada masalah-masalah moral dan percaya adanya Pencipta dan adanya Hari Kemudian. Dengan kepercayaan ini manusia dapat membatasi nafsu dan dapat memperbaiki moral dunia. Bila Tuhan menciptakan dunia lain atau menetapkan untuk menciptakan lain, Dia akan menjelaskan hal itu pada manusia, sehingga dengan demikian kita dapat menjadi sadar akan hal itu. Bila Pencipta tidak mengirimkan pesuruhNya untuk menyampaikan pada manusia penjelasan ini, kita akan diampuni bila kita mengabaikan hal itu, dan kita tidak akan mempunyai kesempatan untuk menjadi lebih sempurna. Lain dari pada itu, bila Dia menciptakan dunia lain dan tidak diperkenalkan pada kita, ciptaan itu akan samasekali tak berguna. WILSON: Dari kata "Nabi" kita tahu bahwa Nabi dimaksudkan untuk berhubungan dengan Tuhan dan menerima kata-kataNya. Cara-cara pemberitahuan kepada manusia adalah melalui jasmani, baik melalui pendengaran atau membaca tulisan-tulisan. Nabi adalah seorang manusia seperti kita. Dia dapat mendengarkan suara dengan telinganya dan membaca tulisan dengan matanya. Tetapi Tuhan tidak berbentuk (God is not physical). Dia tidak berbicara dengan suara, juga Dia tidak menulis dengan tangan. Bagaimana seorang Nabi dapat berhubungan dengan Tuhan? CHIRRI: Seorang Nabi akan berhubungan dengan Tuhan melalui salah satu cara-cara berikut ini: (a) Dia akan menerima ilham kejiwaan (revelation mentally). Tuhan akan menunjukkan padanya secara kejiwaan beberapa kebenaran dengan menciptakan, lewat pemikirannya, ilmu yang jelas dari kebenaran itu. (b) Tuhan akan menciptakan beberapa kata-kata yang terdengar oleh Nabi lewat objek yang tidak berbicara. Ilham pertama yang diterima oleh Musa datang dengan cara ini. Dia mendengar kata-kata Tuhan yang datang dari pohon. (c) Seorang Nabi akan menerima suatu pesan yang jelas dari Tuhan melalui malaikat pesuruh. Nabi Muhammad menerima Kitab Suci Al-Qur'an melalui malaikat Jibril (Gabriel). Kata Kitab Suci Al-Qur'an: "Dan tiada seorang manusiapun, akan dapat berkata-kata dengan Allah, melainkan dengan wahyu, atau di balik tabir, atau diutusNya utusan, lalu dengan izinNya diwahyukanNya apa yang dikehendakiNyn Sesungguhnya Dia Maha Tinggi dan Bijaksana." 42:51. Pencipta dapat berhubungan dengan pesuruhNya dalam setiap cara yang Dia kehendaki. Si penerima wahyu memiliki syarat tertentu, di atas manusia biasa. (bersambung ke-3/3) |
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |