Di Namira, sebuah desa sebelah timur 'Arafat, telah pula
dipasang sebuah kemah buat Nabi, atas permintaannya. Bila
matahari sudah tergelincir, dimintanya untanya al-Qashwa,
dan ia berangkat lagi sampai di perut wadi di bilangan
'Urana. Di tempat itulah manusia dipanggilnya, sambil ia
masih di atas unta, dengan suara lantang; tapi sungguhpun
begitu masih diulang oleh Rabi'a b. Umayya b. Khalaf.
Setelah mengucapkan syukur dan puji kepada Allah dengan
berhenti pada setiap anak kalimat ia berkata,
"Wahai manusia
sekalian!5
perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu, kalau-kalau
sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku
akan bertemu dengan kamu sekalian.
"Saudara-saudara!5
Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian adalah
suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci
sampai datang masanya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan
pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada waktu itu kamu
dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Ya,
aku sudah menyampaikan ini! "Barangsiapa telah diserahi
amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak
menerimanya. "Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi
kamu berhak menerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat
aniaya terhadap orang lain, dan jangan pula kamu teraniaya.
Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba dan
bahwa riba 'Abbas b. 'Abd'l-Muttalib semua sudah tidak
berlaku. "Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah
tidak berlaku lagi, dan bahwa tuntutan darah pertama yang
kuhapuskan ialah darah Ibn Rabi'a bin'l Harith b.
'Abd'l-Muttalib! "Kemudian daripada itu
saudara-saudara.5
Hari ini nafsu setan yang minta disembah di negeri ini sudah
putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan dia
walau pun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti
merendahkan segala amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah
dia. Oleh karena itu peliharalah agamamu ini baik-baik.
"Saudara-saudara.5
Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti
memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu
tersesat. Pada satu tahun mereka langgar dan pada tahun lain
mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jumlah yang sudah
disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah
diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudah
dihalalkan. "Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan
langit dan bumi ini. Jumlah bilangan bulan menurut Tuhan ada
duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah bulan suci,
tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan
Jumadilakhir dan Sya'ban. "Kemudian daripada itu,
saudara-saudara.5
Sebagaimana kamu mempunyai hak atas isteri kamu, juga
isterimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mereka
ialah untuk tidak mengijinkan orang yang tidak kamu sukai
menginjakkan kaki ke atas lantaimu, dan jangan sampai mereka
secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau sampai mereka
melakukan semua itu Tuhan mengijinkan kamu berpisah tempat
tidur dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan suatu
pukulan yang tidak sampai mengganggu. Bila mereka sudah
tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah memberi
nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun.
Berlaku baiklah terhadap isteri kamu, mereka itu kawan-kawan
yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri
mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan, dan
kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan.
"Perhatikanlah kata-kataku ini,
saudara-saudara5
Aku sudah menyampaikan ini. Ada masalah yang sudah jelas
kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang teguh,
kamu takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah
Rasulullah. "Wahai Manusia sekalian!5
Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan
mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim
yang lain, dan kaum Muslimin semua bersaudara. Tetapi
seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari
saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan
kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri. "Ya
Allah! Sudahkah kusampaikan?"
Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi'a mengulanginya
kalimat demi kalimat, sambil meminta kepada orang banyak itu
menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga menugaskan dia
supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya "hari
apakah ini?" Mereka menjawab: Hari Haji Akbar! Nabi bertanya
lagi:
"Katakan kepada mereka, bahwa darah
dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang
suci, sampai datang masanya kamu sekalian bertemu
Tuhan."
Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu ia berkata
lagi:
"Ya Allah! Sudahkah
kusampaikan?!"
Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab:
"Ya!"
Lalu katanya:
"Ya Allah, saksikanlah
ini!"
Selesai Nabi mengucapkan pidato ia turun dari al-Qashwa'
- untanya itu. Ia masih di tempat itu juga sampai pada waktu
sembahyang lohor dan asar. Kemudian menaiki kembali untanya
menuju Shakharat. Pada waktu itulah Nahi a.s. membacakan
firman Tuhan ini kepada mereka:
"Hari inilah Kusempurnakan agamamu
ini untuk kamu sekalian dengan Kucukupkan NikmatKu kepada
kamu, dan yang Kusukai Islam inilah menjadi agama kamu."
(Qur'an, 5: 3)
Abu Bakr ketika mendengarkan ayat itu ia menangis, ia
merasa, bahwa risalah Nabi sudah selesai dan sudah dekat
pula saatnya Nabi hendak menghadap Tuhan.
Setelah meninggalkan Arafat malam itu Nabi bermalam di
Muzdalifa. Pagi-pagi ia bangun dan turun ke Masy'ar'l-Haram.
Kemudian ia pergi ke Mina dan dalam perjalanan itu ia
melemparkan batu-batu kerikil. Bila sudah sampai di kemah ia
menyembelih 63 ekor unta, setiap seekor unta untuk satu
tahun umurnya, dan yang selebihnya dari jumlah seratus ekor
unta kurban yang dibawa Nabi sewaktu keluar dari Medinah -
disembelih oleh Ali. Kemudian Nabi mencukur rambut dan
menyelesaikan ibadah hajinya.
Dengan selesainya ibadah haji ini, ada orang yang
menamakannya 'Ibadah haji perpisahan' yang lain menyebutkan
'ibadah haji penyampaian' ada lagi yang mengatakan 'ibadah
haji Islam.'6 Nama-nama itu
memang benar semua. Disebut 'ibadah haji perpisahan' karena
ini yang penghabisan kali Muhammad melihat Mekah dan Ka'bah.
Dengan 'ibadah haji Islam,' karena Tuhan telah
menyempurnakan agama ini kepada umat manusia dan mencukupkan
pula nikmatNya. 'Ibadah haji penyampaian' berarti Nabi telah
menyampaikan kepada umat manusia apa yang telah
diperintahkan Tuhan kepadanya. Tiada lain Muhammad hanya
memberi peringatan dan pembawa berita gembira kepada
orang-orang beriman.
Catatan kaki:
5 Aslinya Ayyuhan-nas, harfiah: "Wahai
manusia!" (A).
6 Yakni 'Hijjat'l-Wada', 'hijjat'l-balagh'
dan 'hijjat'l-Islam , (A).
|