Surat Menyurat
Maryam Jamilah - Maududi


Lahore, 20 Juni 1961

Nona Maryam Jamilah yth.,

Assalamu'alaikum wa rahamatullah,

Telah saya terima surat anda tertanggal 29 Mei dan saya sangat bahagia ketika mengetahui bahwa anda telah menjadi bagian dari pada persaudaraan Islam dengan niengucapkan ikrar syahadat dan memakai nama Islam. Semuanya ini adalah akibat alami dari gagasan-gagasan dan keyakinan anda. Dengan khidmat saya panjatkan doa kepada Allah agar menerima keikhlasan anda, memberi anda kekuatan untuk hidup dan bekerja demi Islam dan memberanikan anda dalam menghadapi lingkungan yang terus menerus memusuhi anda.

Terima kasih atas perhatian anda terhadap kesehatan saya. Alhamdulillah, kesehatan saya telah kembali normal. Insyaallah saya akan berangkat ke Afrika bulan Juli mendatang.

Terima kasih atas izin anda untuk menerbitkan esai-esai serta beberapa bagian surat anda. Saya kira tulisan-tulisan anda tersebut akan menjadi pembuka mata para pemuda muslim di sini, dan akan merupakan suatu kontras yang menyolok mata, yakni sementara mereka sedang mencoba membaratkan diri mereka sendiri, walaupun dilahirkan di negeri Islam, ada seorang pemudi yang dilahirkan di keluarga Yahudi yang "diperbarui" di negara Amerika modern yang telah berjuang demi kebenaran dan kini berusaha untuk mempraktekannya ketika akhirnya dia temukan kebenaran itu. Saya harap contoh anda ini dapat menjadi pelajaran bagi mereka.

Silakan anda kirimkan manuskrip novel anda yang berjudul Ahmad Khalil. Saya akan menyempatkan diri untuk membacanya, kemudian menunjukkannya kepada penerbit saya, Messrs. Islamic Publications Ltd. di Lahore. Saya tentu akan bergembira sekali bila mereka setuju untuk menerbitkannya.

Kumpulan tulisan anda tentang propaganda anti-Islam akan sangat bermanfaat dan banyak memberikan pelajaran. Ada beberapa kenyataan yang tidak boleh anda lupa menyebutnya di sana. Pertama, bahwa Komunis di Timur dan Demokrasi di Barat bekerja bersama-sama untuk memusuhi Islam.

Kedua, bilamana terjadi seorang muslim melakukan penyimpangan dari ajaran Islam, maka dunia Barat akan memberi tepukan keras yang akan membuat muslim modernis itu lebih berani melakukan pengacauan. Bagi para pengecam ini, menjauh dari Islam berarti "pencerahan" dan "kemajuan". Dan akibat kegandrungan mereka untuk mendapatkan pujian, maka orang Islam yang "termodernkan" itu bertambah berani melakukan "pembaharuan-pembaharuan". Hal ini hanyalah menghasilkan gelombahg kebencian di kalangan mayoritas orang muslim senegaranya sendiri. Para penguasa melancarkan peperangan terbuka terhadap rakyatnya, sehingga konflik dalam negeri yang terus menerus ini menjadikan negara Islam tersebut kehilangan vitalitasnya.

Akibat lain dari sikap yang tidak bijaksana ini adalah bahwa kelompok yang disebut-sebut sebagai "kelompok dunia bebas" ini membuat garis pertahanan mereka melawan Komunisme menjadi lemah dan mudah ditembus. Sejauh ini, Komunisme melakukan penjajahan terhadap kaum muslimin hanya di negara-negara yang mereka kuasai, tetapi kelompok Negara non-Komunis menimpakan malapetaka juga atas negara-negara Islam yang merdeka. Mereka berupaya untuk mengalahkan pertahanan-bersama negara-negara Islam.

Orang-orang muslim sejati tidak bisa melihat adanya perbedaan antara kedua blok kekuatan ini dan mereka dipaksa untuk percaya bahwa kepentingan kedua blok ini pada pokoknya sama. Dengan adanya rasa muak dan perubahan mendadak seperti itu di kalangan mayoritas rakyat Islam, aliansi-aliansi politik penguasa merupakan sesuatu yang dibuat-buat dan kehilangan makna.

Sekarang saya pindah kepada pertanyaan anda tentang Dajjal. Dalam bahasa Arab Dajjal secara harfiah berarti penipuan dan kecurangan. Dari sudut pandangan ini, orang, kelompok ataupun negara yang curang adalah Dajjal. Meskipun demikian, menurut Sunnah Rasul, Dajjal (Pendusta) haruslah oknum tunggal. Di bawah kepemimpinan Dajjal seperti telah diramalkan oleh Nabi Besar Muhammad saw orang-orang muslim sejati akan menderita penganiayaan berat. Bila saya pikirkan secara terperinci tentang Dajjal atau Anti-Christ dalam hadits, saya cenderung meyakini bahwa Dajjal belum datang. Namun demikian saya pikir waktu terjadinya nubuatan ini telah datang. Saya kira Dajjal akan tampil di bumi Israel.

Saya gembira mendengar kontak anda dengan Sayyid Qutb dan kerabatnya. Walaupun sejauh ini belum pernah ketemu muka dengan Sayyid Qutb, namun kami telah saling mengenal dengan baik. Dia telah kirimkan buku-bukunya kepada saya dari penjara dan saya pernah bertemu dengan saudaranya, Muhammad Qutb, tatkala saya ke Kairo di tahun 1960. Cobaan-cobaan berupa api dan pedang yang harus dipikul oleh Ikhwan dan kenyataannya juga oleh seluruh kaum muslimin di mana saja berada tidak usah mengagetkan anda. Bila seorang muslim dididik dan dibesarkan di bawah pengaruh kekafiran dan dipegangnya kuat-kuat panji-panji kekafiran di kedua-belah tangannya, dia tentu akan bertindak ekstrim, menganiaya rekan seagamanya dengan cara yang tidak terpikir oleh orang non-Islam sekalipun. Tetapi lambat atau cepat, waktunya akan datang ketika setiap orang akan menuai apa yang telah ditanamnya.

Semoga anda mendapat kemajuan yang mantap di jalan Islam.

Hormat saya,
Abul A'la


Surat Menyurat Maryam Jamilah Maududi
Judul Asli: Correspondence between Maulana Maudoodi and Maryam Jameelah
Terbitan Mohammad Yusuf Khan, Lahore, 1978
Penterjemah: Fathul Uman
Penyunting: Haidar Bagir
Penerbit Mizan, Jln. Dipati Ukur No. 45, Bandung 40124
Cetakan 1, 1403H, 1983M
Telp.(022) 83196
dikumpulkan dari posting sdr Hamzah (hamzahtd@mweb.co.id) di milis is-lam@isnet.org

Indeks artikel kelompok ini | Disclaimer
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Dirancang oleh MEDIA, 1997-2001.
Hak cipta © dicadangkan.