Miss Mas'udah Steinmann (Inggris)
Saya tidak menemukan agama lain yang diakui oleh
masyarakat luas, mudah dimengerti dan bersemangat. Tidak ada
jalan lain yang lebih dekat kepada ketenangan pikiran dan
kepuasan hidup, dan tidak ada harapan yang lebih besar dari
pada Islam untuk mencari keselamatan hidup di akhirat.
Alam kemanusiaan ini adalah bagian dari keseluruhan.
Manusia tidak bisa merasa lebih dari sebuah partikel dalam
alam yang sempurna dan mengagumkan ini. Manusia hanya mampu
sekedar membuktikan tujuan hidupnya dengan cara memenuhi
tugasnya dalam hubungan dirinya dengan alam sebagai
keseluruhan dan dalam hubungan dengan kenyataan-kenyataan
hidup yang lain. Itulah tata hubungan yang serasi antara
bagian dan keseluruhan yang bisa membuat kehidupan ini dapat
mencapai tujuannya, membawa kehidupan kepada kesempurnaan
dan membantu alam kemanusiaan untuk mencapai kepuasan dan
kebahagiaan. Di manakah letak posisi agama dalam hubungan
antara Allah Al-Khalik dan makhluk-Nya? Di bawah ini adalah
pikiran beberapa orang tentang agama:
"Agama seseorang itu adalah kenyataan pokok yang
diakuinya, suatu kepercayaan yang dilaksanakan dalam
kenyataan hidupnya, sesuatu yang menguasai seluruh isi
hatinya. Dia tahu pasti bahwa yang mengatur/menyusun
hubungan dirinya dengan alam dan menentukan kewajiban dan
tuiuannya itu adalah agama." --Thomas Carlyle dalam
bukunya "Heroes and Heroworship".
"Agama adalah kenyataan akhir tentang pengertian apa
saja yang orang jumpai dalam hidupnya sendiri atau dalam
hidupnya sesuatu yang lain dari dirinya." --
G.K.Chesterton -dalam bukunya "Come to think of it."
"Agama adalah anak harapan dan kekuatiran, menjelaskan
alam gaib." - Ambrose Bierce dalam bukunya "The Devil's
Dictionary".
"Bentuk agama yang benar itu pasti terdiri dari
kesetiaan kepada kehendak Tuhan yang Menguasai alam,
dalam mempercayai Risalah-Nya dan dalam meniru
kesempurnaan-Nya." - Edmun Burke dalam bukunya
"Reflections on the revolution in France".
"Semua agama berhubungan dengan kehidupan, dan
kehidupan beragama ialah berbuat baik." - Swedenborg
dalam bukunya "Doctrine of Life."
"Semua orang memiliki semacam rasa beragama, sewaktu
ketakutan atau untuk hiburan." - James Harrington dalam
bukunya "Oceana."
Sewaktu-waktu setiap orang menemukan dirinya berhadapan
dengan Yang Gaib, Yang Tidak dimengerti dan dengan tujuan
hidupnya!! Pertanyaan dalam dirinya tentang hal itu
menimbulkan kepercayaan dan keyakinan atau "agama" dalam
artinya yang pahng luas.
Mengapa saya berpendapat bahwa Islam adalah agama yang
paling sempurna?
Pertama dan sebelum segala sesuatu, agama ini
memperkenalkan kepada kita Penguasa Tunggal, Tuhan
Al-Khalik:
Dengan nama Allah yang Pengasih lagi Penyayang.
Katakanlah: Dia itu Allah Yang Esa, Allah yang menjadi
tempat semua makhluk bergantung; Dia tidak melahirkan
anak dan tidak dilahirkan sebagai anak, dan tidak ada
satu apapun yang menyamai Nya. -- Al-Ikhlash 1-4.
Kepada Allah-lah kamu akan kembali dan Dia berkuasa
atas segala sesuatu. - Hud 4.
Dan di beberapa tempat Al-Qur'an menuturkan kepada kita
tentang ke-Esaan Al-Khalik yang tidak bisa terlihat dengan
mata kepala; Yang Berilmu, Yang Maha Kuat, Yang Awal dan
Yang Akhir, Yang Kekal, Yang Penyayang, Yang Pengasih, Yang
Pemaaf dan Pengampun, Yang Maha Bijaksana dan Maha Adil.
Tuhan Penguasa Tunggal terbukti dalam kenyataan, dan kita
berulang kali disuruh supaya membina kesempurnaan dalam
hubungan antara Dia dan kita.
Ketahuilah oleh kamu, bahwa Allah menyuburkan
bumi sesudah gersangnya. Sungguh telah Aku jelaskan
kepada kamu beberapa ayat, supaya kamu mengerti. --
Al-Hadid 7.
Ucapkanlah!Aku berlindung kepada Tuhan yang mengurus
manusia. -- An-Nas 1.
Orang boleh berdebat bahwa untuk membuktikan pengakuan
dan iman kepada Allah, dan supaya bisa hidup bahagia dalam
masyarakat itu perlu beriman dan menjalankan perintah Tuhan.
Tidakkah kita lihat seorang bapak memberi petunjuk-petunjuk
kepada anak-anaknya? Tidakkah kita lihat seorang bapak
menyusun dan mengatur kehidupan keluarganya? Sehingga setiap
anggota keluarganya hidup bersama-sama secara harmonis?
Islam telah membuktikan dirinya sebagai agama yang sah
dan memperkuat kebenaran yang dibawa oleh agama-agama yang
terdahulu. Islam juga mengakui bahwa bimbingan yang
diberikan Al-Qur'an itu jelas dan bisa diterima akal.
Al-Qur'an memberi bimbingan ke arah kemajuan hubungan antara
Al-Khalik dan makhluk-Nya, menimbulkan kerjasama antara
kekuatan-kekuatan rohaniah dan jasmaniah guna menciptakan
keseimbangan lahir dan batin dalam membina kehidupan yang
aman dan damai dengan diri kita sendiri, faktor yang sangat
penting dalam membina keserasian antara orang yang satu
terhadap yang lain dan syarat mencapai kesempurnaan.
Sedangkan agama Kristen, perhatian utamanya itu hanya
bidang kerohanian. Agama Kristen mendakwahkan semacam cinta
kasih yang memberatkan pertanggungan jawab para pemeluknya.
Cinta kasih yang sempurna pasti menghadapi kegagalan, jika
untuk mencapainya berada di luar kemampuan tabiat manusia
dan bertentangan dengan akal dan pengertian. Seorangpun
tidak akan ada yang mampu mendekati tingkat ajaran cinta
kasih seperti yang didakwahkan oleh agama Kristen. Hanya
orang yang memiliki pengetahuan yang mendalam tentang
konflik-konflik kemanusiaan berpadu dengan rasa simpati,
pengertian serta rasa tanggung jawab yang mungkin bisa
sampai mendekati kesempurnaan prinsip agama Kristen. Akan
tetapi untuk itu dia harus melepaskan diri dari pertimbangan
akalnya.
Kata S.T.Coleridge dalam bukunya "Aid to
Reflection": "Orang yang mulai menjalankan kecintaan
secara Kristen melebihi cintanya kepada kebenaran, hal
itu akan membawanya kepada cinta golongannya atau
Gerejanya melebihi cintanya kepada ke-Kristenan sendiri.
Kemudian akan berakhir pada cinta dirinya sendiri
melebihi segala-galanya."
Islam mengajarkan supaya kita menghargai Tuhan dan tunduk
kepada hukum-Nya, sekaligus menyerukan dan menggalakkan kita
supaya mempergunakan akal/logika disertai penjagaan athifah
cinta kasih dan saling pengertian. Al-Qur'an memerintahkan,
sebagai pesan Al-Khalik, kepada semua makhluk-Nya yang
berbeda-beda bangsa, golongan dan kedudukannya dalam
masyarakat:
Katakanlah (olehmu Muhammad)!: Hai sekalian
manusia! Kebenaran telah datang kepada kamu dari Tuhan
kamu. Barangsiapa yang menerima petunjuk, maka dia
memperoleh petunjuk untuk dirinya sendiri, dan
barangsiapa yang sesat, maka dia menyesatkan dirinya
sendiri pula. Dan tidaklah aku menguasai kamu. -- Yunus
108.
Saya tidak pernah menemukan agama lain yang bisa diterima
akal dan menarik begitu banyak manusia serta mempunyai
jumlah pengikut yang begitu besar. Dan jelaslah bagi saya
bahwa tidak ada yang lebih dekat kepada pennldran dan akal
dan kerelaan dalam hidup, dan tidak ada harapan yang lebih
besar dari pada Islam untuk mencapai kebahagiaan hidup di
akhirat.
|