|
Ibrahim Voo (Malaysia)
Sebelum saya memeluk agama Islam, saya adalah penganut
Katolik Roma. Tapi berbarengan dengan ketidak yakinan saya
atas kepercayaan Trinitas, Hidangan Ketuhanan Suci (Holly
Communion), ke-Rahiban dan lain-lain, saya tidak kehilangan
iman kepada Allah, dan tidak ada seorang Pendeta Katolikpun
yang mampu meyakinkan saya tentang semua kepercayaan itu
secara rasional. Satu-satunya jawaban mereka ialah: "Itu
semua adalah rahasia dan akan tetap rahasia. Yesus itu
penutup para Nabi, sedangkan Muhammad hanyalah seorang
Dajjal." Na'udzu-billah!!
Keimanan saya kepada agama Katolik telah merosot, sampai
akhirnya saya bergaul dengan banyak orang Islam Malaya. Saya
telah berbicara dengan mereka tentang agama, dan
sewaktu-waktu perdebatan kami menjadi hangat. Secara
berangsur-angsur saya menjadi yakin bahwa Islam adalah agama
yang rasional, dan Islam sepengetahuan saya adalah benar.
Beribadat dalam ajaran Islam hanya kepada Allah, tidak
kepada yang lain, sehingga dalam mesjid itu tidak terdapat
gambar, patung atau lain-lain. Sembahyang dalam mesjid
atau-di mana saja itulah yang telah merebut perhatian
saya.
|