Mohammad Alexander Russel Webb (Amerika
Serikat)
Diplomat, Pengarang dan Wartawan
Saya telah diminta untuk menerangkan kepada anda, mengapa
saya, seorang Amerika yang dilahirkan dalam sebuah negara
yang secara resmi beragama Kristen, dibesarkan dalam
lingkungan yang yang mewariskan atau lebih baik dikatakan
menjalankan agama Kristen Orthodox sekte Presbitarian, telah
memilih dan memeluk Islam sebagai pembimbing saya?
Dengan kontan saya jawab dengan penuh kesadaran dan
kesungguhan, bahwa saya telah menjadikan agama ini sebagai
jalan hidup saya, sebab setelah saya pelajari dalam tempo
yang cukup lama, ternyata bahwa Islam adalah agama yang
terbaik dan satu-satunya agama yang dapat mencukupi
kebutuhan rohani ummat manusia.
Dan saya ingin menyatakan di sini, bahwa saya tidak lahir
seperti anak-anak yang lain, yang memiliki semangat
keagamaan. Pada waktu saya mencapai usia 20 tahun dan
praktis telah dapat menguasai diri sendiri, dada saya serasa
sempit melihat kebekuan Gereja yang sangat menyedihkan,
sehingga saya bertekad untuk meninggalkannya untuk
selama-lamanya. Untunglah bahwa waktu itu saya mempunyai
cara berpikir yang mendalam. Saya selalu berusaha untuk
menemukan sebab dari segala sesuatu. Ternyata bahwa tidak
ada seorangpun dari kalangan para ahli pengetahuan dan
ahli-ahli agama yang bisa memberikan kepada saya keterangan
yang bisa dimengerti (rasional) tentang kepercayaan Gereja
itu. Kedua golongan itu hanya mengatakan kepada saya bahwa
persoalan ini termasuk misterius (pelik dan samar), atau
dikatakan bahwa soal itu di luar kemampuan saya
berpikir.
Sebelas tahun yang lalu, saya tertarik untuk mempelajari
agama-agama Timur. Saya telah membaca buku-buku yang ditulis
oleh Mill, Kant, Locke, Hegel, Fichte, Huxley dan lain-lain
penulis ternama yang menerangkan dengan penampilan ilmu
pengetahuan yang besar tentang protoplasma (unsur-unsur atom
dalam pembentukan jasad makhutk yang hidup) dan monad
(bagian-bagian atom dalam hewan yang hidup). Akan tetapi
tidak ada seorangpun dari mereka yang bisa menerangkan
kepada saya, tentang apakah jiwa/roh itu dan bagaimana atau
dimana roh itu sesudah mati?
Saya telah banyak berbicara tentang diri saya, dengan
maksud untuk menjelaskan bahwa saya masuk Islam bukan hasil
pemikiran dan perasaan yang salah, bukan turut-turutan buta,
dan bukan dorongan emosi. Akan tetapi adalah hasil
penelitian dan pelajaran yang sungguh-sungguh, jujur, tekun
dan bebas disertai penyelidikan serta keinginan yang
sungguh-sungguh untuk mengetahui kebenaran.
Inti akidah Islam yang murni, ialah menyerahkan diri
kepada kehendak Tuhan, dan tanda penjelmaannya ialah ibadat
sembahyang. Islam mengajak kepada persaudaraan dan kecintaan
ummat manusia sedunia, dan berbuat baik kepada sesama
manusia.
Islam juga menuntut kejernihan akal, kebaikan
amal/perbuatan dan kebenaran dalam kata-kata, bahkan Islam
mengajak ke dalam kesucian dan kebersihan badan.
Agama ini, tidak diragukan, adalah agama yang paling
mudah dan paling mampu mengangkat derajat kemanusiaan.
Tentang Pengarang : Mohammad Alexander Russel
Webb
Beliau dilahirkan di Hudson, Columbia, New York dan
belajar di Hudson dan New York. Beliau terkenal dengan
tulisan cerita pendeknya. Kemudian beliau bekerja sebagai
Pemimpin Redaksi Majalah "St. Joseph Gazette" dan "Missouri
Republican." Pada tahun 1887 diangkat menjadi konsul Amerika
Serikat di Manila.
Selama menjalankan tugas itulah beliau mempelajari Islam
dan menggabungkan dirinya dalam lingkungan kaum
muslimin.
Setelah menjadi muslim, beliau mengadakan perjalanan
keliling dunia Islam, dan sampai akhir hayatnya beliau
mencurahkan waktu untuk melaksanakan misi Islam, dan duduk
sebagai pimpinan Islamic Propaganda Mission di Amerika
Serikat.
Meninggal dunia pada awal Oktober tahun 1916.
|