Umat Islam Jerman
(Bonn, 14 September 1983)
Untuk yang kedua kalinya, Sekolah Diplomat Departemen
Luar Negeri Jerman, di Bonn, menggelar seminar tentang Islam
dari berbagai sisi. Tema "Muhammad sebagai Rasul" pernah
diangkat dalam sebuah muktamar pada tahun 1980.
Pada tahun ini panitia seminar mengundang tiga tokoh
muslim anak negerinya. Mereka adalah Muhammad A. Hoboum,
Rolf Abdullah Bernard, dan aku sendiri. Dalam presentasi
yang kuajukan, aku bersandar kepada salah satu buku dari dua
buah buku karanganku tentang peran filsafat Islam (Cologne
1985, ISBN 3-8217-0043-2).
Ketika istirahat makan siang, kami membuat sedikit
masalah karena menampik menu daging babi. Apakah mereka
masih tidak tahu bahwa mengkonsumsi daging babi berbahaya
dari segi kesehatan, karena daging itu tidak steril dari
cacing pita. Ia juga bisa meningkatkan kolesterol dan
memperlambat proses pencernaan makanan dalam tubuh --yang
pada gilirannya bisa menimbulkan kanker lambung. Serta
menyebabkan tumor, luka eksim, dan rematik? Bukankah kita
sudah cukup menyadari bahwa virus influenza yang berbahaya
itu bisa hidup di musim panas berkat keramahan daging
babi?
Amma ba'du, pada tahun 1985, dengan angka 80 juta,
produksi daging babi mencapai angka tertinggi dalam sejarah
pasar-pasar Eropa Bersatu.
Jika seseorang tidak berhenti mengkonsumsi daging babi
selama beberapa waktu, ia akan kehilangan nafsu makan, dan
akhirnya mual karena bau daging ini. Sebaliknya, jika ia
tidak makan daging babi maka mungkin perutnya akan
kesakitan.
Bukankah aneh bila Muhammad yang ummi, tidak pernah
mendapat pengajaran dan hidup di lingkungan yang berbeda,
bisa memprediksikan itu semua? Tak ragu lagi ia memiliki
periwayat yang lebih pandai.
(sebelum, sesudah)
|