Al Qur'an & Sunnah | |
BUKANLAH MASYARAKAT ISLAMBukanlah masyarakat Islam itu masyarakat yang diliputi oleh perasaan dendam (dengki), karena perasaan itu muncul mungkin akibat kezhaliman sosial dan perlakuan buruk sebagian orang terhadap sebagian yang lainnya, cara seperti ini tidak diakui oleh Islam tentang keberadaannya dalam masyarakatnya, atau mungkin akibat dari faktor luar yang berusaha membagi masyarakat menjadi beberapa tingkatan, dan menyulut api pertarungan antar kelompok, buruh dan petani adalah dimanja secara zhahir, meskipun sebenamya mereka itu hanya alat yang dipergunakan untuk tujuan-tujuan syetan yang jahat. Adapun kelompok yang lainnya seperti para pedagang, cendekiawan, mahasiswa dan para karyawan yang beraneka ragam, mereka adalah kelompok Borjuisme yang dilaknat (dibenci) dan yang hidup dalam tingkatan yang kedua, jika masih diperbolehkan untuk tetap ada. Ini semua tidak diakui oleh Islam, karena Islam menanamkan bahwa hasud dan permusuhan sebagai penyakit ummat, Rasulullah SAW bersabda tentang permusuhan itu sebagai berikut:
Bukanlah masyarakat Islam itu masyarakat yang lebih mengutamakan fanatisme nasionalis atau kebangsaan atas persaudaraan Islam (ukhuwah Islamiyah), sehingga seorang Muslim mengatakan, "Tanah airku sebelum agamaku," atau seorang Muslim Arab berkata, "Ke-Arab-anku sebelum Islamku," atau seorang Muslim India atau Persi, Nigeria, atau Somalia berkata, "Kebangsaanku sebelum aqidahku." Bahkan sebagian manusia ada yang menjadikan syiar mereka lebih mulia di atas syiar Islam sebagaimana dalam "SYAIR QURAWIY"berikut:
Ukhuwah Islamiyah berada di atas fanatisme-fanatisme, ikatan aqidah di atas segala ikatan dan Darul Islam berada di atas seluruh tanah air. Bukanlah masyarakat Islam itu masyarakat yang menjadikan tanah air dan kebangsaan sebagai berhala yang disembah selain Allah, yang diagung-agungkan oleh pena, lesan, dan seluruh alat komunikasi dan penerangan. Juga oleh berbagai perasaan dan cinta, serta didukung oleh rasa cinta dan loyalitas sampai pada tingkatan beribadah secara nyata, meskipun mereka tidak menganggap itu ibadah secara ucapan. Sungguh itu merupakan salah satu berhala yang muncul di berbagai negara, kemudian berpindah ke negeri-negeri Islam yang itu membuat para analis dan pengamat non Muslim bangkit dari bumi tauhid suatu penyembahan berhala dengan bentuk baru. Bukanlah masyarakat Islam itu masyarakat yang memusuhi kaum Muslimin dan mencintai musuh-musuh Islam, atau menyamakan antara kaum Muslimin dengan orang-orang musyrik atau orang-orang kafir dalam mu'amalah (pergaulan), perasaan wala' (cinta) terhadap Islam dan ummatnya itulah yang mengarahkan masyarakat Islam, demikian juga perasaan benci terhadap musuh-musuh Islam yang membuat tipu daya terhadap pengikutnya dan yang menghambat dari jalannya sehingga dapat memperkokoh tali iman cinta karena Allah, benci karena Allah, mencintai karena Allah dan memusuhi karena Allah. Dari sinilah Al Qur'an Al Karim berkali-kali menyeru:
Demikianlah Al Qur'an menegaskan orang-orang yang menjadikan musuh-musuh Allah sebagai pendukung mereka dan kekasih mereka bahwa orang-orang tersebut termasuk mereka dan orang-orang itu zhalim serta tersesat dari jalan yang benar. Dan Allah berkuasa penuh atas mereka dengan kekuasaan yang nyata. Allah menyifati mereka yang demikian sebagai sifat-sifat orang munafik, Allah SWT berfirman:
Allah SWT telah menafikan keimanan mereka, sebagaimana diterangkan dalam ayat berikut:
Dalam ayat yang ketiga Allah menjadikan mereka tidak mendapatkan sesuatu pun dari Allah, Allah SWT berfirman:
Masyarakat Islam tidak melihat manusia dari sisi tanah, warna, unsur atau tingkatannya, tetapi dari sisi aqidahnya menurut kaum Muslimin dan dari sisi ikatan kemanusiaan menurut orang-orang non Muslim. Dengan demikian maka wala' itu milik Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman. Adapun kebajikan dan keadilan itu berlaku untuk seluruh manusia, selama mereka tidak memerangi kaum Muslimin atau memusuhi, Allah SWT berfirman:
Sikap kasih sayang itu diberikan kepada seluruh makhluk Allah sampai binatang, kucing dan anjing."amun demikian tidak boleh mencampuradukkan antara wala' dengan lainnya seperti berbuat baik dan merasa kasihan . Maka pengkhususan wala' bagi kaum Muslim in tidak lantas menafikan berbuat baik dan bersikap adil, lemah lembut terhadap orang lain. Bernald Louis berkata: "Asas pengelompokan manusia menurut kaum Muslimin dan yang membedakan antara manusia dengan yang lainnya dan yang membedakan antara saudara dengan orang lain adalah keimanan. Bergaungnya dengan ummat Islam atau tidak, dan yang kami maksudkan dengan iman menurut kaum Muslimin adalah agama atau kekuatan sosial dalam ummat dan satu-satunya standar identitas ummat, pusat loyalitas berjamaah." Di dalam masyarakat Islam secara internasional bahwa setiap Muslim itu saudara bagi Muslim yang lainnya (minimal secara konsepsi) apa pun bahasanya, asalnya, keturunannya, setanah air, satu bahasa dan satu keturunan, tetapi tidak memiliki aqidah yang sama, sampai seorang Muslim itu menolak hubungan dengan para pendahulu nenek moyangnya pada masa-masa jahiliyah, karena la tidak merasa bahwa antara dir~nya dengan mereka itu ada ikatan dan identitas aqidah atau hubungan rohani. Dengan demikian maka ketika kaum Muslimin tidak atau kurang memperhatikan ilmu sejarah kuno atau peninggalan-peninggalan masa lalu itu bukan berarti bahwa kaum Muslimin itu bodoh atau tidak mampu memahami pentingnya ilmu ini, tidak, bahkan sebaliknya mereka adalah kaum yang memiliki peradaban yang tinggi, dan memliki perasaan yang kuat dan luar biasa terhadap sejarah dan kedudukan mereka dalam sejarah itu. Hanya karena sejarah kaum Muslimin itu dimulai sejak munculnya Islam, orang-orang salaf mereka yang shalih, mereka itulah permulaan kaum Muslimin, di sisi kiblat Islam, di jantung jazirah Arab. Sementara orang-orang Mesir dahulu yang musyrik, orang-orang Babilonia dan juga selain mereka dari ummat masa lalu, mereka adalah asing dan dianggap jauh dengan mereka, meskipun mempunyai hubungan darah dan tanah."11) 11) Lihat Kitab 'Al Garbu wa Asy-Syarqu Al Ausath' hal: 107 - 108 | |
| |
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |