|
di Panggung Sejarah |
|
BASHIRUDDIN M.A. INTEL SEKUTU Pada masa Bashir-lah dan atas restunya pula Ahmadiyah menjatuhkan vonnis yang sangat ngeri pada kaum muslimin, yaitu apabila mereka tidak mengakui atau tidak taat pada ke Khalifahan Ahmadiyah, maka mereka adalah orang-orang FASIQIN; bahkan mereka kaum Muslimin itu adalah orang-orang KAFIR!1 Bashiruddin Mahmud Ahmad dapat mengembangkan Ahmadiyah dengan pesatnya. Dengan harta karun peninggalan ayahnya dan para sesepuhnya hasil dari pengorbanan bakti setia dan taat pada musrikin raja Sikh kemudian imperialis Inggris, maka ia dapat melicinkan jalan bagi hasratnya untuk meneruskan ajaran-ajaran ayahnya ke seantero negeri. Ditambah lagi dengan mendirikan nazarat Baitul Maal, para pengikutnya yang kebanyakan kaum kaya raya, dapat menghimpun uang ratusan juta rupiah. Pada tahun 1940 bagian dari badan penerima tamu (nazarat dhiafat) di Qadian setiap hari menyediakan makan dan tempat untuk 400 tamu, setahun sekali untuk 2000 tamu buat lima hari di sana dan juga untuk setahun sekali 60.000 tamu buat empat hari berjalsah salanah (kongres tahunan). Itu baru penerimaan tamu saja; belum lagi buat urusan jemaat di negeri lain (nazarat umur kharjah), belum lagi urusan umum jemaat (nazarat umur'amah), belum lagi urusan mengirim muballigh-muballigh ke seluruh dunia (nazarat da'watu tabligh) dan lain-lain urusan lagi.2 Itu baru tahun 40-an, bagaimana dengan tahun 50-an dan tahun 60-an? Pada tahun keuangan 1965/1966 pusatnya Ahmadiyah di Rabwah saja menetapkan belanja sebesar 8,9 juta Rupee. Kalau tiap cabang Ahmadiyah mengirim ke pusat seribu rupee, maka cabang sendiri memerlukan paling kurang duaribu rupee. Dcngan ukuran demikian maka belanja tahunan Ahmadiyah akan mencapai: Dua Milyar empat Juta rupee.3 Itu baru kalkulasi kasar-kasaran saja. Bagaimana dengan tahun anggaran 1966/1967 dan seterusnya. Dan yang lebih hebat lagi bagaimana anggaran belanja tahun 70-an sekarang ini?! Dengan pembelanjaan yang luar biasa itu Ahmadiyah tidak mustahil dapat mengembangkan ajaran-ajarannya ke berbagai tempat di dunia. Jika Ahmadiyah masih mau mengatakan bahwa hasil keuangan yang milyaran itu diperoleh dari sumbangan-sumbangan para pengikutnya, maka hasil dengan cara demikian itu adalah nonsens. Belum lagi sikap loyalitas kaum Hindu tatkala Bashiruddin memegang tampuk pimpinan Ahmadiyah, dan sikap lindungan teduh dari imperialis Inggris sebelum angkat kaki dari India, maka faktor inipun tidak kurang urgentnya bagi melicinkan jalan berkembangnya Ahmadiyah. Bagaimana effeknya terhadap Dajjal dan Taghut dari hasil kerja besar Ahmadiyah itu? Sebelum kita sampai pada peranan jago sang Rohulkudus terhadap Dajjal dan Taghut, maka baiklah kita melihat kembali pada mendiang sang Putera Bapak yang di sorga, Mirza Ghulam Ahmad. Dialah tokoh yang dibanggakan sang Rohulkudus dan pengikut-pengikutnya karena ialah yang membinasakan Dajjal. Siapakah Dajjal itu dan bagaimanakah Dajjal itu dibinasakan? Sebelum sampai pada jawaban pertanyaan di atas, kita harus tahu kedudukan Dajjal dalam pandangan Islam. Dalam hal ini Nabi Muhammad s.a.w. berkata tentang Dajjal: "Tidak ada malapetaka yang lebih jahat daripada kejahatannya Dajjal sejak Adam a.s. dilahirkan." (Shahih Muslim)4 Akan tetapi betapapun malapetaka itu telah mengancam Islam dan ummatnya, Nabi telah menyampaikan kabar gembira tentang kemenangan Islam kelak terhadap malapetaka itu. Beliau memberi kabar suka pada para sahabat tentang binasanya Dajjal di tangan Hazrat Masih Mau'ud a.s. dan berkata: "Jika Dajjal sampai pada kejayaannya, Allah s.w.t. akan membangkitkan Al-Masih seperti Isa ibn Maryam, dan Masih Mauud a.s. mengejar Dajjal sampai pada pintu gerbang pembantaian dan menyembelihnya di sana."364 Dalam hadits di atas, kata Ahmadiyah, pintu gerbang pembantaian mengandung dua isyarat halus. Pertama bahwa pertempuran antara hazrat Masih Mauud dan Dajjal itu bukan pertempuran dengan senjata perang, tetapi pertukaran alasan dan keterangan. Kedua, bahwa hazrat Masih Mauud akan terus mendesak Dajjal dalam pertempuran dan memaksanya mundur sampai ke pintu gerbang dan akan menyembelihnya disana dengan keterangan-keterangan dengan akal dan tanda-tanda ghaib dan senjata rohaniah dan bahwa sekaligus kekuasaan Dajjal itu akan meleleh mencair laksana garam kena air. 364 Kemudian hadits lain mengatakan: "Ketika Dajjal melihat bahwa Al-masih datang untuk memaksa bertempur dengan dia, maka ia mulai larut dan lenyap , seperti garam larut dalam air." 364 Lebih lanjut Ahmadiyah mengatakan bahwa Mirza Ghulam Ahmad Al-Masih Mauud itu menyadari dan menilai tepat bahaya-bahaya yang ada di jalan beliau dan tidak menutup mata pengikut-pengikut beliau mengenai besarnya bahaya itu. Dalam suatu syair beliau berkata: Sekarang ada perang rohaniah antara abdi yang rendah ini dengan syaitan. Hatiku jadi ciut. Ya tuhan sangat berat tugas ini. Perang ini lebih berbahaya daripada perang RUSIA-JEPANG. Aku tanpa alat-alat dan lawanku adalah lawan yang termashur." 364 Akan tetapi dalam perang mengerikan itu beliau tidak kehilangan keberanian dan semangat, pula tidak putus asa. Sebaliknya dalam tantangannya beliau bersabda: "Janganlah anggap aku sebagai orang lemah. Sebab aku adalah SINGA ALLAH dan di belakangku ada tangan Dia, terhadap siapa tidak ada kekuatan dunia lebih besar dari kekuatan serigala."5 Demikianlah Mirza Ghulam Ahmad singa Allah yang dikenal sebagai Al-Masih Al-Mau'ud memberikan janji-janjinya yang menggembirakan tentang binasanya Dajjal. Maka alangkah gembiranya dan alangkah hebat makna kedatangan Isa ibn Maryam yang tidak lain Mirza Ghulam Ahmad itu. Sebaliknya kini soal tentang Dajjal itu sendiri, yah siapakah Dajjal itu?! "Menurut pandangan pendiri AHMADIYAH, MIRZA GHULAM AHMAD, kaum INGGRIS itu adalah Dajjal yang dinubuwatkan oleh Nabi Muhammad s.a.w." Di sini dengan terang beliau katakan bahwa INGGRIS adalah DAJJAL."6 Inggris adalah Dajjal! Demikian semburan kata-kata dari mulut Mirza Ghulam Ahmad. Dan saya, katanya, akan membinasakan Dajjal itu sebab sayalah Isa ibn Maryam itu. Sekali lagi Bravo untuk Mirza! Sejak kapan ia bermaksud membinasakan Inggris?! Sejak kapan ia telah menyelamatkan kaum Muslimin dari kehancurannya yang kedua di bawah cengkraman Imperialisme Barat, itu?! Sudah tigaperempat abad Ahmadiyah berjalan, apa gerangan yang sudah dicapai dalam rangka membinasakan Dajjal Inggris itu? Sudahkah Kristennya atau salibnya yang dipecahkan, ataukah imperialisnya yang dapat diantar Mirza ke pintu gerbang penyembelihannya, ataukah babinya yang sudah disembelih?!! Semua pertanyaan itu telah terjawab, dan yang sangat mengecewakan lagi menggelikan, justru Mirza Ghulam Ahmadiah, para sesepuhnya, puteranya dan pengikut-pengikutnya adalah rombongan manusia-manusia yang paling setia, paling disiplin pada Dajjal Inggris. Maka marilah kembali lagi pada sang Rohulkudus Mirza Bashiruddin Ahmad Emmanuel anak sang Putera itu. Keahliannya yang khas yang ada padanya ialah ia banyak kali memperoleh kashaf dari tuhannya, dan kashaf itu menurut Ahmadiyah ternyata benar. Akan tetapi apa dan peristiwa apa yang dikashafkan, itulah yang paling menarik. Sebagaimana ayahnya dan sesepuhnya, Bashir juga seorang yang sangat menguntungkan kaum imperialis. Bahkan liwat ia Tuhan juga memberi kabar bahagia pada imperialis. Maka inilah & beberapa kashaf dan wahyu yang ia terima dari tuhannya, berkenaan dengan perobahan-perobahan dari PERANG DUNIA KEDUA, antara lain: Pada bulan Agustus 1939 sebelum perang itu meletus, kepada beliau diperlihatkan dalam kashaf, korespondensi rahasia Pemerintah Inggris. Dalam salah satu surat itu Pemerintah Inggris mendesak Pemerintah Perancis untuk mengadakan persekutuan dengan dia, karena Inggris ada dalam bahaya besar, bahwa Jerman akan mengadakan serbuan dan berniat menaklukkannya. Ketika beliau baca surat itu (tentunya surat-surat yang lain ia baca juga - pen.), beliau menjadi sangat takut dan gelisah (tentu saja sebab tuannya dalam bahaya - pen.) dan dalam keadaan akan bangun beliau tiba-tiba mendengar suatu suara berkata: "Hal itu adalah kejadian enam bulan yang lampau." Ketika saat sempurnanya kashaf itu mendekat, Tuhan memperlihatkan tiga hari sebelum kejadian, raja Leopold menyerah tanpa syarat dan diturunkan tahta tanpa beliau hadir, dalam keadaan seorang raja yang sedang menyerahkan kerajaan. Penyerahannya itulah sebab utama dari malapetaka Duin kerken. Inggris kemudian menjadi begitu lemah sehingga mendesak Perancis untuk mengadakan persekutuan. Maka sempurnalah di bulan Juni 1940 apa yang kepada beliau telah diperhatikan dalam kashaf Agustus 1939. Beliau pada saat itu mengatakan bahwa suara itu menyebut enam bulan sesudah tanggal usul persekutuan itu, keadaan akan lebih baik untuk Inggris dan bahwa kesialan akan berkurang. Tepat enam bulan sesudah pernyataan persekutuan, ketika gerakan maju pertama dari tentara Inggris ke Libya mulai, Perdana Menteri pada 19 Desember 1940 di House of Commons menerangkan, bahwa dibandingkan dengan keadaan bulan Mei dan Juni, mereka telah bertambah kuat dan telah benar-benar siap sedia. Beliau menerangkan: Baru berlalu enam bulan sejak kita berperang yang nampaknya pada sahabat-sahabat terbaik kita sebagai pertempuran kalap untuk pembelaan diri belaka."7 Demikian tentang kashaf dan wahyu Bashir perihal perobahan perang dunia kedua yang ia umumkan dalam The Sunrise (Lahore) dan dalam The Daily Alfaz (Qadian). 1. Pada awal 1940, beliau mengumumkan suatu kashaf, bahwa angkatan bersenjata AMERIKA akan mendarat di India (inteligenkah Bashir itu? - pen.) dan pula bahwa YUNANI akan terlibat dalam peperangan. 2. Pada pertengahan bulan Juni 1940 beliau menerima ilham, bahwa 2800 pesawat terbang akan dikirim dari U.S.A. ke INGGRIS (sungguh terperinci dan mendetail ilham tuhannya - pen.) untuk memperkuat pertahanan udaranya. Hal inipun sempurna setepat-tepataya tiga minggu kemudian.8 3. Pada bulan September 1940 beliau menerima kashaf perubahan-perubahan dalam gerakan Afrika Utara dan kemenangan pada akhirnya menampakkan, bahwa dalam gerakan itu maju dan mundur akan silih berganti dan gerakan maju ketiga dari angkatan perang Inggris (bukan main tuhan Bashir menaruh perhatian pada Inggris - pen.) akan merupakan yang terakhir dan membawa keunggulan.9 4. Pada bulan September tahun itu juga (1940) beliau menerima kashaf diberitahu tentang pendaratan tentara SEKUTU di SICILIA dan daratan ITALI dengan begitu hebat, sehingga mereka menyangka bahwa gerakan itu akan segera selesai tapi hal itu sebenarnya akan terus berlarut-larut. Hal itu sempurna benar-benar seperti telah diberitahukan pada beliau. Tuhan memperlihatkan kepada beliau suatu rentetan kashaf mengenai keunggulan SEKUTU demikian sehingga sempurnanya dapat menjadi tanda kebenaran AHMADIYAH untuk segala bangsa-bangsa (bangsa-bangsa sekutu tentunya - pen)10 Demikianlah kashaf-kashaf dan wahyu yang diperoleh Emmanuel Bashiruddin M.A. dari tuhannya, perihal gerakan sekutu dalam perang dunia II. Tentunya hal itu merupakan TOP MILITARY SECRET yang pertama kalinya turun dan langit yang belum pernah terjadi sebelumnya. Satu mu'jizat sang Rohulkudus Ahmadiyah yang unik dan surprise. Agaknya dapat dipastikan bahwa tuhan Ahmadiyah telah berpihak pada Inggris dan sekutu-sekutunya. Kalau teringat kita pada ucapanTuhan pada Mirza Ghulam Ahmad bahwa Inggris dengan segala kebaikannya akan berada di samping Mirza dan membantunya, sebagairnana Tuhan telah berada di sampingnya,11 maka sikap memihak Tuhan pada sekutu itu sangat beralasan. Hanya yang perlu disampaikan ialah bahwa tuhan Bashir telah bersikap gegabah dalam menyampaikan berita-berita militer yang top secret itu pada waktu mana kejadiannya masih akan terjadi 4 tahun kemudian. Peristiwa pendaratan Sekutu di Sicilia kira-kira akhir April 1944 terjadinya. Sedangkan Bashir memperoleh kashaf tentang pendaratan tersebut tahun 1940; jadi masih 4 tahun kemudian. Yang jadi problem disini ialah, bagaimana kiranya kalau top military secret itu dibocorkan oleh agen NAZI yang berada di Qadian misalnya, atau di Gurdaspur atau di Punjab?! Atau Bashir sendiri terlanjur omong pada bawahannya yang ternyata intel AS?! Ah, mujur sekali semua itu tidak terjadi! Gubenur Jenderal Inggris di India harus berterima kasih atas andil besar Bashiruddin dan tuhannya itu. Dan yang penting, Inggris harus beri pigura penghargaan lagi pada clan Mirza Ghulam Ahmad, ditaruh di dinding mesjid AQSHA Qadian bersama pigura-pigura lainnya yang pernah diperoleh para sesepuhnya itu. Catatan kaki: 1 Sinar Islam, nomer: 10/1965, hal. 12-13. 2 Bashiruddin M.A., Djasa Imam Mahdi a.s., hal. 143 dan Saleh Nahdi, Ahmadiyah dimata Orang Lain, Rapen Makassar, 1971, hal. 12 dan 44. 3 idem, hal. 12-13. 4 Mirza Bashir Ahmad, Hari Depan Ahmadiyah, terjemah, Sukri Barmawi, Wisma Damai, Bandung, 1965, hal. 11-13. 5 idem, hal. 14. 6 Abu Bakar Ayyub h.a., bantahan lengkap terhadap tuduhan Majallah Gema Islam, Jakarta, 1962, Djemaat Ahmadiyah Indonesia, hal. 4 dan hal. 35. 7 Sinar Islam, nomer Fazle Umar I, Wisma Damai Bandung, 1966, hal. 30-31. 8 Sinar Islam nomer Fazli Umar I, Wisma Damai Bandung, 1966, hal. 30-31. 9 Sinar Islam nomer Fazli Umar I, 1966/8, hal. 31 dan J.D. Shams, Islam, hal 72. 10 idem 11 idem --------------------------------------------- Ahmadiyah Telanjang Bulat di Panggung Sejarah Abdullah Hasan Alhadar PT. Alma'arif, Cetakan Pertama 1980 Jln. Tamblong No.48-50, Bandung Telp. 50708, 57177, 58332 |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |