Alwi klarifikasi pernyataan TKW sama dengan budak

Laporan Elvy Yusanti

 

Indeks Islam | Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

 

satunet.com - Menlu minta pernyataan presiden mengenai banyaknya tenaga kerja wanita (TKW) yang menjadi korban di negara-negara Arab tak dipersepsikan salah.

Menurut Alwi, korban-korban TKW yang diperlakukan seperti 'ammatun' atau budak tidak dipersepsikan hanya terjadi di negara-negara Arab, tetapi di negara mana pun hal ini bisa saja terjadi. "Hal-hal seperti itu masih merupakan warisan budaya lama di manapun yang menempatkan pembantu sebagai budak yang bisa diperlakukan apa saja," kata Menlu Alwi Shihab dalam suatu konferensi pers, Sabtu pagi, di Jakarta.

Klarifikasi ini, katanya, dimaksudkan agar tidak mengganggu hubungan Indonesia dan pemerintah negara-negara Arab. "Pernyataan itu tidak dimaksudkan bahwa Indonesia menjelek-jelekkan pemerintah negara-negara Arab berkaitan dengan pernyataan Presiden KH Abdurrahman 'Gus Dur' Wahid soal TKW.

Menyangkut kasus Kartini bin Karim, yang bisa terkena hukum rajam sampai mati di Uni Emirat Arab (UEA) karena tuduhan berzina dengan teman prianya asal India, ia mengatakan menurut rencana, Senin pekan depan akan berlangsung suatu pengadilan banding.

Pemerintah melalui Deplu telah mengirimkan penerjemah dan penasehat hukum untuk mendampingi Kartini. Bahkan, kata Alwi, setelah menunaikan ibadah haji, dia akan berangkat ke UEA dan meyakinkan bahwa upaya hukum dan diplomatik terus akan dilakukan. "Jangan khawatir, lobi-lobi khusus akan dibangun dan ujung-ujungnya Kartini bisa selamat," kata Alwi.

Selain itu, diupayakan juga adanya komisi bersama (joint commision) yang tidak hanya dalam terlibat dalam urusan dagang saja tapi juga menyangkut perlindungan tenaga kerja Indonesia (TKI), terutama wanitanya, seperti adanya monitoring agency yang memantau keluar masuknya TKI yang ada di sana, demikian dinyatakan Alwi. (ari)

Indeks Islam | Indeks Artikel
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team