|
|
|
87. Penulis PB bukan semua termasuk kelompok para Rasul,
mengapa boleh menulis Kitab Suci?
JAWABAN DR. TOM JACOBS SJ: Kitab Suci, khususnya PB, adalah
ungkapan iman Gereja perdana. Pengalaman para Rasul memang
merupakan dasar dan awal Gereja perdana. Tetapi sesudahnya
Gereja perdana berkembang terus dan tidak hanya dipimpin
oleh para Rasul. Dalam Kis 14,23 dikatakan bahwa "di
tiap-tiap jemaat, rasul-rasul itu (yakni Paulus dan
Barnabas) menetapkan penatua-penatua bagi jemaat itu dan
setelah berdoa dan berpuasa mereka menyerahkan
penatua-penatua itu kepada Tuhan, yang adalah sumber
kepercayaan mereka." Dalam surat kepada Titus (1,5) malah
dikatakan: "Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan
maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu
diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di
setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu." Jadi
sudah ada pemimpin-pemimpin lain di dalam jemaat kecuali
rasul-rasul itu. Maka kepada orang-orang Tesalonika, Paulus
juga memberi nasehat supaya mereka "menghormati mereka yang
bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan
dan yang menegur kamu" (l Tes 5,12). Dari Kis diketahui
bahwa Markus dan Lukas adalah pembantu Paulus, khususnya
sebagai sekretaris. Maka tidak mengherankan bahwa kedua
orang itu di kemudian hari juga mencatat apa yang mereka
terima dari Paulus, dan dari rasul-rasul yang lain.
Pokoknya, yang menulis Injil dan PB seluruhnya, bukan orang
ini atau orang itu tetapi seluruh jemaat mengungkapkan
imannya. Pengarang-pengarang itu sendiri tidak lain adalah
wakil jemaat.
-------------------------------------------------------
Permasalahan Sekitar Kitab Suci oleh Dr. Tom Jacobs, SJ.
Cetakan keempat: 1996 (ISBN 979-413-983-1)
Penerbit Kanisius, Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281
Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349
Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011
| |
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |