| |
144. Saya kerap bermeditasi tentang Injil, hasilnya: bosan, dan jenuh. Mengapa? JAWABAN DR. TOM JACOBS SJ: Pertanyaan ini terang tidak merupakan pertanyaan teoretis, tetapi menyangkut praktek kehidupan, khususnya praktek membaca dan merenungkan Kitab Suci. Mengapa bosan dan jenuh? Itu sulit dijawab, karena bisa berasal dari 1001 alasan yang berbeda-beda. Tetapi yang seringkali terjadi ialah bahwa orang dalam Injil hanya melihat ceritanya saja, dongengnya saja. Dan tentu saja kalau saya sudah seringkali merenungkan Injil, lalu ceritanya sudah tahu semua. Dan tidak ada apa-apa lagi yang menarik. Dengan demikian Injil bukan lagi kabar gembira, melainkan kabar yang usang. Tetapi kalau kita hanya mencari cerita-cerita, kita sebetulnya tidak menangkap maksud pengarang Injil. Sebenarnya didalam Injil mau dilukiskan siapa Yesus sebetulnya. Dan itu merupakan suatu pertanyaan yang terus menerus aktual. Karena tidak pernah seorang dapat mengatakan bahwa dia sudah mengenal Yesus dengan sepenuhnya. Misteri pribadi Yesus senantiasa dapat digali dan digali lagi. Dan malahan harus dikatakan, makin orang mengenal Yesus, makin ia ingin mengenal-Nya lebih mendalam. Bandingkan dengan pengalaman seorang bersahabat: semakin mengenal, semakin ada saja yang ingin dikenal. Kalau seseorang sudah tertarik oleh Yesus dan ingin mengenal-Nya, maka ia juga melihat bahwa Injil bukan buku biasa. Di dalam Injil, sang pengarang mau membagikan pengalamannya sendiri mengenai Yesus. Maka dalam merenungkan Injil, amat penting untuk melihat pengarang bukunya sendiri. Bukan hanya buku, tetapi orang yang menulis dan membagikan pengalamannya didalam buku itu. Merenungkan Injil harus menjadi semacam dialog dengan pengarang Injil. Dan oleh karena itu kita tidak harus merenungkan Injil begitu saja, tetapi terus menerus menanyai teks, terus menerus mengajukan pertanyaan dan juga permintaan kepada Yesus yang digambarkan dalam Injil itu. Sebagaimana Injil ditulis dalam jemaat dimana orang saling tukar pengalaman mengenai iman, begitu juga membaca Injil berarti mengambil bagian dalam sharing kelompok Kitab Suci dari dahulu itu. Apa yang ditulis oleh Yohanes dan oleh para pengarang Injil yang lain, berasal dari pengalaman iman bersama dan mau dibagikan kepada kita juga. Maka merenungkan Injil berarti bahwa kita terlibat dalam sharing kelompok pertama itu, melalui teks buku Injil. Dan oleh karena itu kita juga harus aktif dan tidak hanya membaca begitu saja, tetapi terlibat, ikut menyumbangkan juga. Tidak hanya menerima tetapi juga memberi, bagaimana saya melihat Yesus dan membandingkan itu dengan gambaran yang diberikan oleh pengarang Injil. Tentu saja tidak bisa dijamin bahwa dengan semua itu kita tidak bosan dan jenuh lagi. Karena mungkin ada 1001 alasan lain. Bisa jadi bahwa saya kurang teliti dalam membaca. Bisa juga bahwa saya kurang mengetahui hal-hal yang lebih bersifat teknis berhubungan dengan Kitab Suci. Kalau demikian, amat berguna untuk minta bimbingan dari seorang yang lebih berpengalaman. Tetapi sudah merupakan suatu tradisi dalam Gereja bahwa membaca Kitab Suci, khususnya Injil, terjadi dalam empat tahap. Pertama membaca dan sungguh mencoba untuk memahami apa yang mau disampaikan oleh pengarang. Kemudian mohon kepada Tuhan, khususnya dari Roh Kudus, rahmat, supaya apa yang ada didalam kepala kita sekarang juga bisa turun kedalam hati kita. Dan kalau Injil sudah masuk ke dalam hati (bukan hanya dalam kepala, tetapi dalam hati), maka kita harus mendengarkan Injil lagi, sebagaimana disuarakan dalam hati kita sendiri. Dengan demikian ada langkah membaca, ada langkah memahami, dan itu lebih khusus untuk meditasi, ada langkah mohon bantuan Roh Kudus, dan akhirnya ada langkah menikmati Injil yang sudah ada dalam hati, dan itu lazim disebut kontemplasi. ------------------------------------------------------- Permasalahan Sekitar Kitab Suci oleh Dr. Tom Jacobs, SJ. Cetakan keempat: 1996 (ISBN 979-413-983-1) Penerbit Kanisius, Jln. Cempaka 9, Deresan, Yogyakarta 55281 Telp.(0274) 588783, 565996, Fax.(0274) 563349 Kotak Pos 1125/Yk, Yogyakarta 55011 | |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |