6. HAKIM JAMI'
Jami' (1414-92) seorang yang jenius, ia membuat para
pendeta dan pujangga di zamannya benar-benar merasa tidak
nyaman. Terutama sejak konvensi, dimana tidak seorang pun
kelihatan hebat kecuali ia merendahkan diri. Dalam karyanya
Alexandrian Book of Wisdom, Jami' menunjukkan bahwa mata
rantai penyebaran esoteris Sufi Asia Khajagan (para 'Guru'),
sama dengan yang digunakan oleh penulis-penulis mistik
Barat. Dalam penyebaran Sufi, ia menempatkan beberapa nama
sebagai guru, seperti Plato, Hippocrates, Pythagoras dan
Hermes Trismegistos.
Jami' merupakan murid Sadedin Kasygari, pimpinan aliran
Naqsyabandiyah, yang berhasil memimpin di wilayah Herat,
Afghanistan. Kesetiaannya yang tertinggi kepada Khaja
Obaidullah Ahrar, Pemimpin Aliran (madzhab).
Salah satu ucapan Jami' yang ringkas, menggambarkan
persoalan seluruh guru Sufi yang menolak untuk menerima
murid atas dasar penilaian mereka sendiri.
"Para pencari banyak sekali: tetapi hampir seluruhnya
adalah pencari pengembangan pribadi. Dapat kutemukan hanya
beberapa Pencari tentang Kebenaran."
Ataukah itu hanya merupakan keprihatinannya. Beberapa
pecandu agama di Baghdad, mencoba mendiskreditkannya, telah
salah mengutip sebagian dari karyanya Chain of Gold, dan
menciptakan suatu keributan yang dengan menggelikan terus
diperdebatkan publik. Setelah Jami' almarhum, hal-hal
seperti itu dapat terjadi di semua komunitas yang disebut
manusia.
Tulisan dan ajaran Jami', pada akhirnya membuat dirinya
begitu terkenal, sehingga kaum monarki kontemporer, dari
Sultan Turki ke bawah, secara konstan mengganggunya dengan
menawarkan sejumlah besar emas dan hadiah lain, dan memohon
menghiasi istana mereka. Seruannya yang diucapkan publik
juga menjengkelkan dirinya, pada ketakjuban khalayak, yang
tidak dapat memahami bahwa ia menginginkan mereka untuk
tidak menerimanya sebagai pahlawan, melainkan melakukan
sesuatu untuk diri mereka sendiri.
Ia tidak pernah berhenti menunjukkan, bahwa banyak orang
yang berusaha mengalahkan rasa harga diri, melakukan
demikian, karena dengan cara tersebut mereka dapat
mengangkat diri mereka sendiri dengan kemenangan.
TUMBUH SUBUR
Jika gunting tidak digunakan setiap hari untuk
menggunting jenggot, maka tidak akan melebihi panjang
janggut itu sendiri karena pertumbuhannya yang subur,
seolah-olah menjadi kepala.
KESATUAN
Cinta menjadi sempurna jika melebihi cinta itu sendiri
Menjadi Satu dengan maksudnya; Menghasilkan Kesatuan
Dzat.
SHALAT DAN HIDUNG
Aku melihat orang tengah sujud dalam shalatnya, dan
berseru:
"Engkau menempatkan beban hidungmu di lantai dengan
alasan bahwa hal itu syarat orang shalat."
GURU
Penguasa adalah pelindung dan pengikutnya adalah
rakyat.
Ia harus menolong dan menyelamatkan mereka, tidak
mengeksploitasi dan merusak mereka.
Apakah pelindung untuk rakyat, atau rakyat untuk
pelindung?
CINTA
Cinta manusia kebanyakan mampu meningkatkan manusia pada
pengalaman cinta sejati.
AWAN KERING
Awan kering, tidak berair, tidak dapat memberi hujan yang
berkualitas.
PENYAIR DAN TABIB
Seorang penyair mengunjungi tabib. Ia berkata, "Aku
mengalami berbagai gejala mengerikan. Aku tidak bahagia dan
tidak nyaman, rambut, tangan dan kakiku seolah disiksa."
Tabib menjawab, "Apakah benar bahwa engkau belum
mengeluarkan komposisi puisimu yang terbaru?"
"Benar," jawab penyair.
"Bagus sekali," jawab si tabib, "Bawakanlah dengan
bagus!"
Ia melakukannya, dan atas perintah tabib, ia bersyair
baris demi baris berulang-ulang.
Kemudian tabib mengatakan, "Berdirilah, karena engkau
sekarang sudah sembuh. Apa yang engkau rasakan dalam tubuhmu
adalah pengaruh dari fisikmu. Sekarang sudah bebas, engkau
sehat lagi."
PENGEMIS
Seorang pengemis menuju sebuah pintu, menanyakan sesuatu
yang dapat diberikan kepadanya. Si pemilik (pintu)
menjawab:
"Maaf, tidak ada seorang pun di dalam."
"Aku tidak menginginkan siapa pun," jawab pengemis, "Aku
ingin makanan."
KEMUNAFIKAN
Tercatat dalam Tradisi dari Guru bahwa suatu ketika Jami'
berkata, ketika ditanya tentang kemunafikan dan
kejujuran:
"Apa hebatnya kejujuran dan apa anehnya kemunafikan!"
"Aku berkelana ke Mekkah dan ke Baghdad, dan aku membuat
percobaan tentang perilaku manusia. Ketika aku meminta
mereka untuk jujur, mereka selalu memperlakukanku dengan
hormat, karena mereka berpikir bahwa orang baik selalu
berkata demikian, dan mereka telah belajar bahwa mereka
harus bermimik sedih pada saat orang berbicara kejujuran.
Ketika aku meminta mereka menghindari kemunafikan, mereka
semua setuju.
Tetapi mereka tidak tahu ketika aku berkata 'kebenaran',
aku tahu kalau mereka tidak tahu apa kebenaran itu, dan
kemudian mereka atau aku menjadi munafik.
Mereka pun tidak tahu bahwa ketika aku mengatakan agar
tidak munafik, mereka menjadi munafik karena tidak
menanyakan caranya. Mereka tidak tahu pula kalau aku menjadi
munafik, ketika mengatakan 'jangan munafik', sebab kata-kata
tidak menyampaikan pesan dengan sendirinya.
Mereka menghargaiku, ketika aku berlagak munafik. Mereka
sudah diajari untuk bertingkah demikian. Mereka menghormati
diri sendiri sementara mereka berpikir secara munafik;
karena merupakan kemunafikan berpikir, bahwa seseorang
secara sederhana bertambah baik dengan berpikir bahwa
menjadi munafik itu jelek.
Intinya, Jalan yang membawa ke (derajat) atas adalah:
mempraktekkan dan memahami untuk tidak dapat (menjadi)
munafik, di mana terdapat kejujuran dan tidak ada sesuatu
yang menjadi tujuan manusia."
HARGA DIRI
Jangan membual kalau engkau tidak memiliki harga diri,
karena hal itu lebih terlihat daripada kaki semut di atas
batu hitam dalam kegelapan malam. Dan jangan berpikir bahwa
mengeluarkannya hal mudah, karena lebih mudah menarik gunung
dari muka bumi dengan sebuah jarum.
AKAL
Berhentilah membual tentang akal dan belajar; karena di
sini akal menghambat, dan belajar adalah kebodohan.
APA YANG AKAN KITA LAKUKAN?
- Mawar telah hilang dari taman; apa yang akan kita
lakukan dengan duri-durinya?
- Syah tidak ada di kota; apa yang kita lakukan dengan
istananya?
- Pasar malam adalah sangkar, kecantikan dan keindahan
adalah burung; Jika burung telah terbang, apa yang akan
kita lakukan dengan sangkar?
NEGARA
- Keadilan dan kejujuran, bukan agama atau
ateisme,
- Dibutuhkan untuk perlindungan terhadap Negara.
GELOMBANG BESAR
- Di hadapan Nusyirwan yang adil, para guru bijak
mendiskusikan tentang gelombang berat dalam
penderitaan.
- Salah seorang mengatakan bahwa hal itu adalah
- penyakit dan nestapa;
- Lainnya, bahwa hal itu usia lanjut dan
kemiskinan;
- Ketiga, bahwa hal itu mendekati kematian dengan
- sedikit karya (amal).
- Dan akhirnya, yang satu ini diterima.
|