Isa dan Para Peragu
Dikisahkan oleh Sang Guru Jalaludin Rumi dan yang lainnya
bahwa pada suatu hari, Isa, putra Maryam, berjalan-jalan di
padang pasir dekat Yerusalem bersama-sama sejumlah orang
yang hatinya masih dikuasai ketamakan.
Mereka memohon agar Isa memberitahukan kepada mereka Nama
Rahasia yang dipergunakanya untuk menghidupkan orang mati.
Isa berkata, "Kalau kuberitahukan pada kalian, kalian akan
menyalahgunakannya."
Kata mereka, "Kami sudah siap dan pantas untuk
mendapatkan pengetahuan semacam itu; lagipula, hal itu akan
menguatkan iman keyakinan kami."
"Kalian tidak tahu apa yang kalian minta," katanya,
tetapi diberitahukannya juga tentang Kata itu.
Segera sesudah itu, orang-orang tersebut berjalan di
suatu tempat yang ditinggalkan dan mereka melihat setumpuk
tulang yang sudah memutih. "Mari kita coba kekuatan Kata
itu," kata mereka satu sama lain, dan disebutkanlah Kata
itu.
Tak lama setelah Kata itu diucapkan, tulang-tulang itu
pun perlahan-lahan terbungkus daging dan menjelma menjadi
seekor binatang buas liar, yang menerkam mereka sampai
tercabik-cabik.
Mereka yang diberkahi akal budi akan mengerti. Mereka
yang terbatas akal budinya bisa mengerti dengan belajar dari
kisah ini.
Isa dalam kisah ini adalah Yesus, putra Maryam. Kisah ini
mengandung gagasan yang serupa dengan yang ada dalam
Sorcerer's Apprentice, dan juga muncul dalam karya Rumi dan
sering pula muncul dalam legenda-legenda lisan darwis
tentang Yesus, yang jumlahnya banyak sekali.
Tradisi menyebutkan bahwa tokoh yang sering
mengulang-ulang kisah ini adalah salah seorang dari
orang-orang pertama yang menyandang gelar Sufi: Jabir bin
Al-Hayyan, yang dalam bahasa Latin disebut Geber, yang juga
perintis al-Kimia Kristen.
Ia meninggal tahun 790. Sebenarnya, ia adalah orang
Sabean dan, menurut para pengarang Barat, ia membuat
penemuan-penemuan kimia penting.
(terjemahan
lain)
|