|
|
Dengan demikian, buku ini memuat 'materi ajar' yang masih digunakan hingga sekarang sekaligus juga kutipan-kutipan penting dari khazanah sastra yang telah memberi inspirasi kepada para tokoh Sufi di masa lalu. Materi ajar yang digunakan para Sufi selalu dinilai hanya dari kriteria penerimaan di kalangan para Sufi itu sendiri. Oleh karena itu, tak ada uji sejarah, sastra, atau uji konvensional lain yang bisa diterapkan untuk menentukan mana kisah yang layak disampaikan dan mana yang bisa dikesampingkan. Dengan mempertimbangkan kebudayaan setempat, pendengar, dan kebutuhan Pengajaran, para Sufi memilih untuk memanfaatkan bahan dari kekayaan cerita rakyat yang diwariskan turun-temurun ini. Dalam lingkungan Sufi, para murid sudah terbiasa menenggelamkan diri dalam cerita-cerita yang ditentukan untuk studi mereka sehingga dimensi-dimensi kedalamannya dibukakan oleh sang guru ketika si murid dinilai siap untuk pengalaman-pengalaman yang terkandung di dalamnya. Demikan juga, banyak kisah Sufi yang kemudian menjelma menjadi cerita rakyat, ajaran-ajaran etika, atau bahkan biografi. Banyak di antaranya menyediakan 'nutrisi' dalam pelbagai tingkatan, dan nilainya sebagai bacaan ringan juga tak dapat disangkal. |
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota Dirancang oleh MEDIA,
1997-2000. |