|
Tak lama setelah menduduki kawasan Anatolia, Timur Lenk mengundangi
para ulama di kawasan itu. Setiap ulama beroleh pertanyaan yang
sama:
"Jawablah: apakah aku adil ataukah lalim. Kalau menurutmu aku adil,
maka dengan keadilanku engkau akan kugantung. Sedang kalau
menurutmu aku lalim, maka dengan kelalimanku engkau akan kupenggal."
Beberapa ulama telah jatuh menjadi korban kejahatan Timur Lenk ini.
Dan akhirnya, tibalah waktunya Nasrudin diundang. Ini adalah perjumpaan
resmi Nasrudin yang pertama dengan Timur Lenk. Timur Lenk kembali
bertanya dengan angkuh :
"Jawablah: apakah aku adil ataukah lalim. Kalau menurutmu aku adil,
maka dengan keadilanku engkau akan kugantung. Sedang kalau
menurutmu aku lalim, maka dengan kelalimanku engkau akan kupenggal."
Dan dengan menenangkan diri, Nasrudin menjawab :
"Sesungguhnya, kamilah, para penduduk di sini, yang merupakan orang-orang
lalim dan abai. Sedangkan Anda adalah pedang keadilan yang diturunkan
Allah yang Maha Adil kepada kami."
Setelah berpikir sejenak, Timur Lenk mengakui kecerdikan jawaban itu.
Maka untuk sementara para ulama terbebas dari kejahatan Timur Lenk
lebih lanjut.
[ Site Isnet ] [ Kisah Nasrudin Dan Timur Lenk ] [ Kisah Nasrudin ]
Dirancang oleh ISNET, 1999. |