|
Sekali lagi Nasrudin diundang Timur Lenk. Nasrudin ingin membawa
buah tangan berupa itik panggang. Sayang sekali, itik itu telah
dimakan Nasrudin sebuah kakinya pagi itu. Setelah berpikir-pikir,
akhirnya Nasrudin membawa juga itik panggang berkaki satu itu
menghadap Timur Lenk.
Seperti yang kita harapkan, Timur Lenk bertanya pada Nasrudin,
"Mengapa itik panggang ini hanya berkaki satu, Mullah ?"
"Memang di negeri ini itik-itik hanya memiliki satu kaki. Kalau
Anda tidak percaya, cobalah lihat di kolam."
Mereka berdua berjalan ke kolam. Di sana, banyak itik berendam
sambil mengangkat sebuah kakinya, sehingga nampak hanya berkaki
satu.
"Lihatlah," kata Nasrudin puas, "Di sini itik hanya berkaki satu."
Tentu Timur Lenk tidak mau ditipu. Maka ia pun berteriak keras.
Semua itik kaget, menurunkan kaki yang dilipat, dan beterbangan.
Tapi Nasrudin tidak kehilangan akal. "Subhanallah," katanya, "Bahkan
itik pun takut pada keinginan Anda. Barangkali kalau Anda meneriaki
saya, saya akan ketakutan dan secara reflek menggandakan kaki jadi
empat dan kemudian terbang juga."
[ Site Isnet ] [ Kisah Nasrudin Dan Timur Lenk ] [ Kisah Nasrudin ]
Dirancang oleh ISNET, 1999. |