|
|
RelevanceRelevansi suatu program pendidikan merupakan cerminan dari tingkat sensitivitasnya pada lingkungan sosial, budaya dan alam di mana institusi tersebut berada. Relevansi tersebut dapat juga terlihat pada sejauh mana misi dan tujuan yang ditetapkan, serta rencana pengembangan yang disusun mencerminkan kebutuhan nasional, regional dan global. Program pengembangan yang diusulkan harus menjelaskan bagaimana cara menyiapkan lulusan yang memiliki kompetensi dan kecakapan, pengetahuan dan sikap yang dibutuhkan dalam menjawab kebutuhan pasar kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan baik secara nasional, regional maupun global. Rencana kegiatan yang diusulkan haruslah didasari atas analisis yang mendalam dan menyeluruh atas kondisi yang ada pada unit pengusul, yang dituangkan dalam laporan evaluasi diri. Contoh:
Academic AtmosphereSuasana akademik yang kondusif merupakan persyaratan yang mutlak untuk terjadinya suatu interaksi yang sehat antara dosen dan mahasiswa, antar dosen, dan antar mahasiswa. Suasana akademik yang sehat akan menjamin terjadinya kepuasan dan memacu motivasi dan kreativitas di kalangan sivitas akademika dalam menjalankan kegiatan akademik yang pada gilirannya akan menghasilkan produk akademik yang berkualitas. Suasana akademik yang kondusif ditandai antara lain oleh terjadinya interaksi yang optimal antara dosen dan mahasiswa baik di dalam maupun di luar ruang kuliah dan laboratorium, para dosen seyogyanya merupakan model panutan untuk penegakan nilai-nilai dan norma akademik, kebebasan mimbar, dan sistem pengambilan keputusan yang didasarkan atas merit, adil dan transparan. Contoh:
Internal Management and OrganizationBanyak hal yang berkaitan dengan upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan program pendidikan yang tidak membutuhkan sumber daya yang mahal. Komitmen untuk meningkatkan sistem manajemen dan organisasi yang mengarah pada suatu penyelenggaraan program pendidikan yang efektif dan efisien merupakan salah satu contoh upaya yang dimaksud. Termasuk diantaranya adalah upaya peningkatan kinerja dan motivasi di kalangan staf, pembenahan sistem perencanaan dan penganggaran yang mencerminkan prioritas, pengadaan sistem dan mekanisme control internal dan evaluasi, sistem prosedur dan pengambilan keputusan yang efisien, serta kiat-kiat yang menjamin terjadinya pemanfaatan sumber daya (SDM, SDF, SDU) yang efisien. Khusus bagi Jurusan yang menyelenggarakan lebih dari satu program studi juga harus dijelaskan bagaimana sistem manajemen internal yang dapat menjamin terjadinya interaksi dan sinergi baik secara vertical maupun horizontal antar program, termasuk mekanisme yang menjamin pemanfaatan sumber daya yang efisien dalam menunjang semua program akademik yang diselenggarakan. Contoh:
SustainabilityProgram pendanaan dalam kerangka paradigma baru ditandai dengan adanya kegiatan pengembangan yang diharapkan akan secara sistematik dan terencana mengarah pada peningkatan kualitas luaran yang dihasilkan. Untuk mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut, melalui program pendanaan ini diberikan dukungan investasi yang secara eksplisit terkait dengan kegiatan pengembangan yang diusulkan. Secara umum ada dua aspek yang perlu mendapatkan jaminan keberlanjutan, yaitu kegiatan pengembangan (good practices) dan sumber daya yang telah ditanam (invested resources). Keduanya membutuhkan komitmen dan/atau dukungan financial yang harus ditanggulangi secara mandiri oleh penerima hibah khususnya setelah berakhirnya masa hibah. Contoh:
Efficiency-ProductivitySecara sederhana efisiensi dapat diartikan sebagai tingkat kehematan dalam pemanfaatan sumber daya. Sedangkan produktivitas diartikan sebagai tingkat kemampuan untuk menghasilkan luaran sesuai dengan masukan dan proses yang ditetapkan. Tentu saja perlu juga dicatat bahwa efisiensi dan produktivitas tidak dapat dipisahkan dengan konsep bahwa luaran yang dihasilkan haruslah memenuhi baku mutu yang diharapkan oleh pihak pengguna luaran tersebut. Beberapa contoh aspek yang terkait dengan efisiensi dan produktivitas antara lain adalah penyelesaian program akademik yang tepat waktu, masa studi yang sesuai dengan masa kurikulum, minimalisasi angka drop-out, dll. Di samping itu optimasi pemanfaatan sumber daya (cost conciousness) baik menyangkut sumber daya manausia (staff FTE, rasio doen mahasiswa), sumber daya fisik (tingkat utilisasi ruangan dan peralatan), maupun sumber daya uang (penekanan unit cost) juga merupakan aspek yang sangat relevan dengan efisiensi. Leadership and Institutional CommitmentKepemimpinan dalam sebuah institusi dapat dilihat secara umum dalam visi, misi, dan tujuan institusi. Visi, misi dan tujuan institusi ini harus dapat memberikan arahan yang komprehensif terhadap tujuan program hibah yang diikuti. Dalam pengusulan program hibah kompetisi ini pemimpin institusi diharapkan menjelaskan keterkaitan antara proposal hibah kompetisi yang diajukan dengan rencana strategis jangka panjang institusi. Pimpinan institusi diharuskan menjelaskan mekanisme dan tahapan penentuan Jurusan/fakultas yang diikutkan dalam hibah kompetisi ini. Komitmen institusi terhadap keberlangsungan program hibah kompetisi ini, dapat dilihat dari dukungan institusi terhadap program pengembangan yang diusulkan termasuk dalam menjamin ketersediaan dana dari institusi yang dialokasikan untuk mendampingi dana hibah, dan dinyatakan oleh pimpinan institusi dalam Surat Pernyataan yang disertakan dalam proposal. Contoh:
Accessibility
be a winner |
|
back to: home | topic index
|