|
MEMBACA KITAB SUCI
"Ketika kamu berbicara mengenai Kenyataan," kata Sang
Guru, "kamu mencoba untuk mengungkapkan sesuatu Yang Tidak
Dapat Terungkapkan kedalam kata-kata sehingga kata-katamu
tentu akan gagal dipahami. Demikianlah, orang yang membaca
ungkapan Kenyataan yang disebut Kitab Suci itu, menjadi
bodoh dan kejam karena mereka mengikuti, bukan akal sehat
mereka, tetapi apa yang mereka pikir dikatakan oleh Kitab
Suci."
Sang Guru mempunyai perumpamaan yang sangat bagus untuk
menggambarkannya.
Seorang pandai besi didatangi seorang magang yang
bersedia bekerja keras dengan upah rendah. Ia pun memberikan
perintah pada orang muda itu, "Saya akan mengeluarkan logam
dari tungku, lalu meletakkannya pada landasan; dan jika saya
mengangguk, tempalah dengan palu." Magang itu melakukan
persis apa yang menurutnya diperintahkan oleh si pandai
besi. Di kemudian hari dialah yang menjadi pandai besi desa
itu."
(Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello,
Penerbit Kanisius, Cetakan 1, 1997)
|