TAWAR-MENAWAR HIDUP
Ketika masih muda, Sang Guru banyak melakukan perjalanan
keliling dunia. Ketika berada di pelabuhan Shanghai, Cina,
ia mendengar ribut-ribut di samping kapalnya. Ketika ia
melihat ke luar, dilihatnya seorang pria di atas sebuah
sampan sedang membungkuk sambil mencengkeram kucir seorang
pria lain yang menggelepar-gelepar di dalam air.
Pria dalam sampan itu berulang kali membenamkan pria yang
lain ke dalam air, kemudian menaikkannya lagi. Kedua orang
itu berdebat seru sejenak sebelum "acara penenggelaman" itu
berlangsung lagi.
Sang Guru memanggil awak kapal dan bertanya apa yang
mereka pertengkarkan. Anak muda itu mendengarkan beberapa
saat, lalu tertawa dan berkata, "Tidak ada apa-apa, Pak.
Pria dalam sampan itu menginginkan 60 yuan untuk tidak
menenggelamkan pria yang lain. Pria dalam air mengatakan,
'Tidak, 40 yuan saja.'"
Setelah para murid tertawa karena cerita itu, Sang Guru
berkata, "Adakah di antara kamu yang tidak melakukan
tawar-menawar atas satu-satunya Kehidupan yang ada?"
Semuanya diam.
(Berbasa-basi Sejenak, Anthony de Mello,
Penerbit Kanisius, Cetakan 1, 1997)
|