88. ANAK YANG SULUNG
Tema khotbahnya adalah 'Anak yang hilang.' Pengkhotbah
dengan penuh semangat berbicara tentang cinta Bapa yang
tiada bandingannya. Tetapi apakah yang istimewa pada cinta
Bapa? Ada ribuan bapa manusia yang dapat menyamai cinta itu.
Dan lebih mungkin lagi, ribuan ibu manusia.
Perumpamaan ini sungguh-sungguh dimaksudkan untuk
menyindir orang Farisi:
Para pemungut pajak dan orang-orang berdosa biasanya
datang kepada Yesus untuk mendengarkanNya. Maka
bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat.
Kata mereka: 'Ia menerima orang-orang berdosa dan makan
bersama-sama dengan mereka.' Lalu Jesus menceritakan
perumpamaan ini kepada mereka ... (Injil Lukas, Bab 15, ayat
1-2)
Orang yang bersungut-sungut! Orang Farisi! Anak sulung!
Inilah inti perumpamaan.
Pada suatu hari waktu Tuhan masuk ke dalam surga, Ia
heran bahwa semua orang sudah berada di sana. Tak seorang
pun dimasukkan ke dalam neraka. Ini merisaukanNya, karena
bukankah Tuhan harus adil? Dan untuk apa neraka diciptakan,
jika tidak dipakai?
Maka Ia berkata kepada Malaikat Gabriel:
'Panggil semua orang ke hadapan tahtaKu dan bacakan
Sepuluh PerintahKu!'
Semua orang dipanggil. Malaikat Gabriel membaca perintah
yang pertama. Lalu Tuhan bersabda:
'Semua yang pernah berdosa melawan perintah ini, harus
segera turun ke neraka!' Sejumlah orang mengundurkan diri
dan dengan sedih pergi ke neraka.
Hal yang sama terjadi pula sesudah perintah yang kedua
dibaca ... begitu pula dengan yang ketiga ... keempat ...
kelima ... Pada waktu itu penghuni surga sudah jauh
berkurang. Sesudah perintah keenam dibaca, semua orang telah
pergi ke neraka kecuali seorang pertapa yang gemuk, tua dan
botak.
Tuhan melihatnya dan berkata kepada Malaikat Gabriel:
'Inikah satu-satunya yang masih tinggal di surga?'
'Ya,' sembah Malaikat Gabriel.
'Wah,' kata Tuhan, 'suasana di sini menjadi agak sepi,
bukan? Suruhlah mereka semua kembali ke surga!'
Ketika pertapa yang gemuk, tua dan botak itu mendengar
bahwa semua orang akan mendapat pengampunan, ia naik pitam.
Dan ia menggugat Tuhan:
'Ini tidak adil! Mengapa dulu hal ini tidak Tuhan katakan
kepadaku?'
Nah, ketahuan masih ada seorang Farisi lain lagi yang
tersembunyi. 'Anak sulung' yang lain. Orang yang percaya
akan ganjaran dan hukuman serta berpegang teguh pada
keadilan mutlak.
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ,
Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
|