46. JIMAT
Manusia merasa kesepian dan putus asa hidup di alam
semesta yang luas ini. Maka ia selalu dicekam ketakutan.
Agama yang baik menghilangkan ketakutan. Agama yang jelek
justru menambahnya.
Seorang ibu kurang berhasil membujuk puteranya yang masih
kecil supaya pulang dari bermain sebelum petang hari. Maka
ia menakut-nakutinya. Dikatakan kepadanya, bahwa jalan
pulang ke rumah penuh dengan setan, yang berkeliaran segera
sesudah matahari terbenam. Sekarang ibu itu tak
bersusahpayah lagi. Setiap sore anaknya pulang pada
waktunya.
Namun waktu si anak bertambah dewasa, ia jadi takut pada
kegelapan dan setan, sehingga ia tidak berani keluar rumah
di waktu malam. Maka ibunya memberinya sebuah kalung jimat
dan meyakinkannya, bahwa selama ia memakai kalung itu,
setan-setan tidak akan berani mengganggunya.
Nah, sekarang ia berani keluar di waktu gelap, sambil
memegang erat-erat jimat itu.
Agama yang jelek memperkuat kepercayaannya akan jimat.
Agama yang baik membuka matanya untuk melihat, bahwa
setan-setan tidak ada.
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ,
Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
|