87. JONEYED DAN TUKANG CUKUR
Seorang suci bernama Joneyed pergi ke Mekah dengan
berpakaian pengemis. Di sana ia melihat seorang tukang
sedang mencukur seorang kaya. Ketika ia minta supaya dicukur
juga, tukang cukur itu segera meninggalkan orang kaya dan
mencukur Joneyed. Ia tidak memungut biaya dari Joneyed.
Malah sebaliknya, Joneyed diberinya uang sedekah.
Joneyed begitu terharu sehingga ia berniat untuk
memberikan semua sedekah yang akan diterimanya pada hari itu
pada si tukang cukur.
Tidak disangka, seorang peziarah yang kaya memberi
Joneyed sekarung emas. Joneyed pergi ke kios tukang cukur
pada malam itu juga dan menyerahkan sekarung emas itu
kepadanya.
Tukang cukur itu mengejeknya:
'Anda ini orang suci macam apa? Tidak malukah Anda
membayar sebuah pengabdian cinta?'
Kadang-kadang terdengar orang berkata: 'Tuhan, kami ini
sudah berbuat begitu banyak bagimu. Apa ganjaran kami
sekarang?'
Kalau ganjaran ditawarkan atau dicari; cinta menjadi
barang dagangan.
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ,
Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
|