119. TERIMAKASIH DAN YA
Apakah artinya mencintai Tuhan? Orang tidak mencintaiNya
seperti mencintai manusia yang dapat dilihat, didengar dan
disentuh. Sebab, Tuhan bukanlah seorang pribadi -
sebagaimana kita mengerti arti kata ini. Ia adalah 'Yang,
Tak Dikenal'. Ia adalah ,Yang-Samasekali-Lain.' Ia mengatasi
semua peristilahan seperti kepriaan dan kewanitaan, pribadi
maupun benda mati.
Kalau kita berkata, para pengunjung memenuhi ruangan atau
suara penyanyi memenuhi ruangan, kita menggunakan kata yang
sama untuk dua kenyataan yang samasekali berbeda. Kalau kita
berkata, bahwa kita mencintai Tuhan dengan sepenuh hati dan
mencintai sahabat dengan sepenuh hati, kita juga menggunakan
kata yang sama untuk mengungkapkan dua kenyataan yang
samasekali berbeda. Sebab, suara penyanyi tidak
sungguh-sungguh memenuhi ruangan. Dan kita tidak dapat
sungguh-sungguh mencintai Tuhan dalam arti kata yang
biasa.
Mencintai Tuhan dengan seluruh hati berarti dengan
seluruh hati mengucapkan kata 'ya' kepada kehidupan dan
segala peristiwa yang terjadi di dalamnya. Menerima tanpa
syarat segala sesuatu yang direncanakan Tuhan dalam hidup
ini. Mempunyai sikap yang dimiliki Jesus, ketika berkata:
'Bukan kehendakKu, melainkan kehendakMu terjadilah.'
Mencintai Tuhan dengan sepenuh hati, dapat berarti mengamini
kata-kata mutiara Dag Hammersjold:
Terimakasih untuk semua yang telah berlalu. Terjadilah
segala yang akan terjadi - ya, aku terima.
Hal-hal semacam ini hanya dapat dipersembahkan kepada
Tuhan. Di sini Ia tidak mempunyai saingan. Mengerti bahwa
inilah artinya mencintai Tuhan, berarti juga sekaligus
mengerti hal lain yang sangat penting, yakni bahwa mencintai
Tuhan tidak sama dengan mencintai sahabatmu dengan sepenuh
hati, hangat dan mesra.
Suara penyanyi memenuhi ruangan. Suara itu tetap
menguasai ruangan tersebut, betapa pun ruangan itu penuh
orang. Kehadiran orang banyak tidak mengubah sesuatu pun.
Yang akan mengubah situasi itu hanyalah suara lain yang
menyaingi, yang mau menenggelamkan suara semula. Tuhan tetap
menguasai hatimu, biarpun banyak orang telah memenuhinya.
Kehadiran orang-orang itu tidak merupakan bahaya bagi
cintaNya. Bahaya hanya dapat muncul dari usaha sebagian
orang untuk menjauhkan engkau dari kata 'ya' yang kau
ucapkan sepenuh hati terhadap semua yang direncanakan Tuhan
bagi hidupmu.
(Burung Berkicau, Anthony de Mello SJ,
Yayasan Cipta Loka Caraka, Cetakan 7, 1994)
|