PENERANGAN BATIN ANAND
Anand adalah murid Buddha yang paling setia.
Bertahun-tahun sesudah kematian Buddha, direncanakan
pertemuan agung orang-orang yang sudah mengalami penerangan
batin. Satu dari antara murid-murid pergi untuk
memberitahukan hal itu kepada Anand.
Pada waktu itu Anand sendiri belum mengalami penerangan
batin, meskipun ia telah bekerja sekuat tenaga selama
bertahun-tahun. Maka ia tidak berhak hadir dalam pertemuan
agung itu.
Pada sore hari ketika pertemuan dimulai, ia belum
menerima penerangan batin itu sehingga ia bertekad melatih
diri sepanjang malam dan tidak berhenti sebelum ia mencapai
yang ia inginkan. Namun yang terjadi hanyalah bahwa ia
kehabisan tenaga. Kendati usahanya yang begitu besar, ia
tidak menunjukkan kemajuan sedikit pun.
Maka menjelang fajar, ia memutuskan untuk berhenti dan
sedikit beristirahat. Dalam keadaan seperti itu, ketika ia
sudah tidak serakah lagi, termasuk serakah dalam usaha
menerima penerangan batin, ia meletakkan kepalanya pada
sebuah bantal. Dan tiba-tiba ia mengalami penerangan
batin.
Kata sungai kepada orang yang mencari: "Apakah orang
memang sungguh harus resah mengenai penerangan batin? Ke
mana pun saya berbelok, saya pulang menuju rumah."
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|