|
CHING MEMBUAT SEBUAH BINGKAI
LONCENG
Seorang pengukir bernama Ching menyelesaikan pekerjaan
pada sebuah bingkai lonceng. Setiap orang melihat
mengaguminya, karena rupanya itu seperti karya roh halus.
Ketika Pangeran di Lu melihat itu, ia bertanya: "Engkau itu
genius macam apa, engkau dapat membuat barang seperti
itu?"
Pengukir menjawab: "Duli tuanku, aku ini hanya seorang
pekerja biasa. Saya bukan genius. Tetapi ada sesuatu. Kalau
aku membuat bingkai lonceng, aku bermeditasi selama tiga
hari untuk menenangkan pikiranku. Kalau sudah meditasi tiga
hari, aku tidak lagi berpikir tentang pahala atau upah.
Kalau aku bermeditasi lima hari, aku tidak lagi memikirkan
pujian atau celaan, keterampilan atau kelambanan. Kalau aku
bermeditasi tujuh hari aku tiba-tiba lupa anggota lain
tubuhku; ya, aku lupa diriku sendiri. Aku tidak sadar lagi
akan istana dan alam sekitarnya. Hanya pribadiku saja tetap
tinggal. Dalam keadaan itu aku masuk hutan, dan memeriksa
setiap pohon, sampai aku temukan satu, di mana kulihat
bingkai lonceng sempurna. Lalu tanganku mengerjakan tugas.
Setelah menyisihkan diriku, kodrat bertemu kodrat dalam
karya yang dilakukan melalui aku. Inilah kiranya yang
menyebabkan setiap orang berkata, bahwa hasil yang
terselesaikan itu karya para roh halus."
Kata seorang pemain biola terkenal tentang suksesnya
dalam memainkan Violin Concerto karya Beethoven. "Aku punya
musik hebat, biola hebat, dan alat gesek hebat. Apa yang
kuperlukan hanya mempertemukan mereka itu dan aku sendiri
menyingkir."
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|