PENDAPATAN DAN PELEPASAN
Dua rahib mengadakan perjalanan. Yang satu mengikuti
spiritualitas "pendapatan," yang lain lebih percaya akan
"pelepasan." Sepanjang hari mereka berdiskusi tentang
spiritualitas masing-masing, sampai malam mereka tiba di
pinggir sungai.
Kini yang percaya akan "pelepasan" tidak membawa uang, Ia
berkata: "Kami tidak bisa membayar tukang perahu untuk
menyeberangkan kami, tetapi mengapa memikirkan tubuh. Kami
bermalam di sini menyanyikan kemuliaan Tuhan, dan esok kami
pasti menemukan orang baik hati, yang akan membayar ongkos
penyeberangan kami..'
Yang lain berkata: "Di sisi sungai ini tidak ada desa,
tidak ada dukuh, gubug atau pondok. Kami akan ditelan
binatang buas atau digigit ular atau mati kedinginan. Di
sisi sungai lain kami akan bisa bermalam aman dan enak. Aku
punya uang untuk membayar tukang perahu."
Setelah mereka aman di sisi sungai lainnya, ia
membuktikan kepada temannya: "Tahu engkau, nilainya
menyimpan uang? Aku dapat menyelamatkan hidupmu dan hidupku.
Apa yang terjadi pada kita, seandainya aku ini orang
pengikut "pelepasan" seperti engkau."
Yang lain menjawab: "Karena engkau ikut pelepasan, maka
itulah yang menyeberangkan dan menyelamatkan kita, sebab
engkau membagi uangmu untuk membayar tukang perahu, bukan?
Apalagi karena tidak punya uang dalam kantongku, kantongmu
menjadi kepunyaanku Kulihat, aku tidak pernah kekurangan,
aku selalu dicukupi."
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|