Doa Sang Katak

oleh Anthony de Mello SJ

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota


HARTA DALAM GUNUNG YANG MENGHILANG

Inilah kisah yang diceritakan oleh seorang Guru kepada murid-muridnya untuk menunjukkan kerugian yang dapat diakibatkan oleh keterikatan akan satu hal yang sepele, dalam diri orang-orang yang telah kaya dalam rahmat hidup batin:

Pada suatu ketika seorang desa berjalan melewati sebuah gua di pegunungan, persis pada waktu gua itu menampakkan salah satu dari keajaiban-keajaibannya yang jarang tampak, kepada semua orang yang ingin memperkaya diri mereka dengan harta yang ada di dalamnya. Ia masuk ke dalamnya dan melihat gunung emas dan batu-batu berharga. Dengan tergesa-gesa ia memasukkannya ke dalam kantung yang ada di punggung keledainya, karena ia tahu dari legenda bahwa gua itu hanya terbuka dalam jangka waktu yang sangat terbatas. Maka harta itu harus diambil dengan tergesa-gesa.

Keledai itu penuh muatan dan ia kembali dengan kegembiraan besar karena nasibnya yang begitu baik. ketika itu ia ingat bahwa tongkatnya ketinggalan di gua. Ia kembali dan cepat masuk ke dalam gua. Tibalah waktu bagi gua untuk menghilang dan dengan demikian orang itu hilang bersama gua itu tanpa pernah muncul lagi.

Sesudah menunggunya satu atau dua tahun, orang-orang desa menjual harta yang mereka temukan di atas keledai dan memperoleh keberuntungan dari nasib baik orang yang malang itu.

Kalau burung pipit membuat sarangnya di hutan, sarang itu menempati sebuah ranting. Kalau rusa memuaskan dahaganya, di sungai ia minum tidak lebih daripada yang dapat ditampung oleh perutnya .

Kita mengumpulkan barang karena hati kita kosong.

(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team