Doa Sang Katak

oleh Anthony de Mello SJ

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis

ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota


"INI SATU"

Seorang petani memutuskan bahwa sudah waktunya ia menikah. Maka ia pergi ke kota naik keledainya untuk mencari istri. Pada waktunya ia menemukan seorang wanita, yang menurut pikirannya akan menjadi istri yang baik, dan mereka menikah.

Sesudah upacara, mereka berdua mengendarai keledai itu dan kembali ke tempat pertanian mereka. Sesudah beberapa saat keledai itu berhenti dan tidak mau berjalan lagi. Petani itu turun dan mulai memukuli keledai itu dengan batang besar, sampai keledai itu mau berjalan lagi.

"Ini satu," kata petani itu.

Beberapa kilometer kemudian, keledai itu berhenti lagi dan sekali lagi petani itu turun dan memukuli keledai itu sampai mau berjalan lagi. "Ini dua," kata petani itu.

Beberapa kilometer kemudian, keledai itu berhenti lagi untuk ketiga kalinya. kali ini petani itu turun, menurunkan istrinya, mengambil pistolnya dan menembak kepala keledai itu hingga mati seketika.

"Kau tolol, bengis," teriak istrinya. "Keledai itu binatang yang kuat, baik dan berguna untuk usaha pertanian kita. Dan dalam ledakan amarahmu, kaubinasakan dia. Seandainya saya tahu bahwa engkau orang yang tidak punya hati, saya tidak pernah akan nikah dengan engkau ..." dan seterusnya, sampai kira-kira sepuluh menit.

Petani itu terus mendengarkannya sampai ia berhenti. Lalu ia berkata, "Ini satu."

Kisah selanjutnya, sesudah itu mereka hidup bahagia.

(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)

Indeks Islam | Indeks Sufi | Indeks Artikel | Tentang Penulis
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota

Please direct any suggestion to Media Team