DUA JAGO TEMBAK
Dua orang jago tembak akan berduel, untuk itu
disiapkanlah tempat di kedai minum. Salah satu dari mereka
berbadan kecil, tidak mengesankan, namun ia adalah jago
tembak profesional. Yang lain yang besar dan gagah protes,
"Tunggu sebentar. Ini tidak adil. Sasaran dia lebih
besar."
Yang kecil cepat saja mengajukan usul. Sambil berbalik
kepada memilik kedai minum itu berkata, "Tandailah badan
orang itu dengan garis sebesar ukuran badan saya. Semua
peluru saya yang kena pada bagian di luar garis tidak
dihitung."
Orang yang sudah mengalami penerangan batin lebih
memikirkan hidup daripada kemenangan.
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|