JARINGAN LABA-LABA DI SERBAN
Dulu ada seorang hakim Arab, yang terkenal karena
kebijaksanaannya. Pada suatu hari seorang pemilik toko
datang melapor, bahwa ada barang dicuri dari tokonya, tetapi
ia tidak dapat menangkap pencurinya.
Hakim memerintahkan agar pintu toko dilepas dari
engselnya, dibawa ke tengah pasar dan dicambuki limapuluh
kali, karena tidak melakukan kewajibannya menahan pencuri
masuk toko.
Banyak orang berkumpul melihat hukuman aneh yang sedang
berjalan. Ketika cambukan sudah dijalankan, hakim membungkuk
dan bertanya kepada pintu, siapa pencurinya. Lalu ia
menempelkan telinganya ke pintu, untuk mendengar lebih baik
apa yang dikatakan pintu.
Ketika ia berdiri ia mengumumkan. "Pintu menyatakan bahwa
pencurian itu dilakukan oleh seseorang, yang membawa sarang
laba-laba di puncak serbannya." Segera tangan orang tertentu
di tengah massa itu meraba serbannya. Rumahnya diperiksa dan
barang-barang curian ditemukan.
Yang diperlukan hanya kata yang menyanjung atau celaan
untuk membuka si aku.
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|