|
"YANG PUTIH ATAU YANG HITAM?"
Seorang gembala sedang menggembalakan dombanya. Seorang
yang lewat berkata, "Engkau mempunyai kawanan domba yang
bagus. Bolehkan saya mengajukan beberapa pertanyaan tentang
domba-domba itu?" "Tentu," kata gembala itu. Orang itu
berkata, "Berapa jauh domba-dombamu berjalan setiap hari?"
"Yang mana, yang putih atau yang hitam?" "Yang putih." "Ah,
yang putih berjalan sekitar enam kilometer setiap hari."
"Dan yang hitam?" "Yang hitam juga."
"Dan berapa banyak rumput mereka makan setiap hari?"
"Yang mana, yang putih atau yang hitam?" "Yang putih." "Ah,
yang putih makan sekitar empat pon rumput setiap hari." "Dan
yang hitam?" "Yang hitam juga." "Dan berapa banyak bulu yang
mereka hasilkan setiap tahun?" "Yang mana, yang putih atau
yang hitam?" "Yang putih." "Ah menurut perkiraan saya, yang
putih menghasilkan sekitar enam pon bulu setiap tahun kalau
mereka dicukur." "Dan yang hitam?" "Yang hitam juga."
Orang yang bertanya menjadi penasaran. "Bolehkah saya
bertanya, mengapa engkau mempunyai kebiasaan yang aneh,
membedakan dombamu menjadi domba putih dan hitam setiap kali
engkau menjawab pertanyaanku?" Gembala itu menjawab, "Tentu
saja. Yang putih adalah milik saya." "Ooo, dan yang hitam?"
"Yang hitam juga," kata gembala itu.
Pikiran manusia membuat pemisahan-pemisahan yang bodoh,
yang oleh Sang Kasih dilihat sebagai satu.
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|