SEBIDANG TANAH MILIK SEORANG
QUAKER
Seorang Quaker memasang sebuah pengumuman di atas tanah
kosong dekat rumahnya: TANAH INI AKAN DIBERIKAN KEPADA SIAPA
SAJA YANG SUNGGUH TELAH KESAMPAIAN."
Seorang petani kaya yang lewat di tempat itu berhenti
untuk membaca pengumuman itu dan berkata kepada dirinya
sendiri, "Karena kawanku si Quaker itu telah siap melepaskan
sebidang tanah itu, mungkin baik kalau saya memintanya
sebelum didahului oleh orang lain. Saya seorang kaya yang
mempunyai segala sesuatu yang saya butuhkan, jadi saya
memenuhi syarat."
Dengan itu ia mengetuk pintu dan mengemukakan maksudnya.
"Adakah tuan sungguh-sungguh telah 'sampai '?" kata Quaker
itu.
"Sungguh, karena saya mempunyai segala sesuatu yang saya
butuhkan."
"Kawan," kata Quaker itu, "Kalau tuan sudah kesampaian,
mengapa tuan menginginkan tanah itu?"
Sementara orang lain berusaha keras mencari kekayaan,
orang yang sudah mengalami penerangan batin, yang sudah puas
dengan yang ada padanya, memiliki tanpa berjuang keras.
Karena merasa puas dengan yang sedikit mereka kaya
seperti raja-raja. Raja sendiri adalah seorang miskin kalau
kerajaannya tidak cukup baginya.
(DOA SANG KATAK 1, Anthony de Mello SJ,
Penerbit Kanisius, Cetakan 12, 1996)
|