BUKU PANDUAN PENCEGAHAN CORONAVIRUS
101 Tips berbasis sains yang dapat menyelamatkan hidup anda

Editor-in-Chief Wang Zhou, MD
Chief Physician of Wuhan Center For Disease Control and Prevention
Pengantar Nanshan Zhong. Penerjemah Shan Zhu, Qing Chen, Jun Li

... buku ini, terbit Februari 2020, sangat berguna untuk pelajaran kita bersama ...


61. Bagaimana cara melakukan karantina di rumah bagi mereka yang dicurigai terinfeksi virus?

  1. Atur dan tata 1 kamar yang memiliki ventilasi yang baik untuk pasien.
  2. Batasi jumlah orang yang merawat pasien. Lebih baik menunjuk satu orang yang dalam kesehatan yang baik dan tidak memiliki penyakit kronis untuk merawat pasien. Semua kunjungan bezoek harus dihindari.
  3. Anggota keluarga pasien harus tinggal di ruangan yang berbeda atau setidaknya berjarak lebih dari satu meter dari pasien. Ibu menyusui dapat terus menyusui bayinya.
  4. Batasi pergerakan pasien dan minimalkan area yang digunakan bersama antara pasien dan anggota keluarga lain. Pastikan area yang digunakan bersama (dapur, kamar mandi, dll.) berventilasi baik dengan sering membuka jendela.
  5. Kenakan masker saat berada di kamar yang sama dengan pasien. Masker harus pas dengan wajah. Hindari menyentuh atau mengatur masker dengan tangan yang tidak bersih. Ganti masker segera saat terkontaminasi. Cuci tangan setelah melepas masker.
  6. Cuci tangan setelah melakukan kontak langsung dengan pasien, atau setelah memasuki atau keluar dari ruang isolasi pasien. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, sebelum makan, setelah pergi ke toilet, dan ketika tangan terlihat kotor. Jika tangan tidak tampak kotor, bersihkan dengan pembersih tangan/hand-sanitizer; jika tangan tampak kotor, cuci dengan sabun dan air.
  7. Setelah mencuci tangan dengan sabun dan air, yang terbaik adalah menggunakan handuk kertas sekali pakai untuk mengeringkan tangan. Jika tidak tersedia, bersihkan dengan handuk kain yang bersih dan kering, dan gantilah saat sudah basah.
  8. Jaga kebersihan saluran pernapasan (pakai masker, gunakan tisu atau angkat siku untuk menutupi mulut saat batuk atau bersin, dan cuci tangan segera setelah batuk dan bersih.
  9. Beri disinfektan dan buang barang-barang yang digunakan untuk menutupi hidung dan mulut, atau cuci dengan benar setelah digunakan (seperti mencuci sapu tangan dengan sabun atau deterjen dan air.
  10. Hindari kontak langsung dengan droplet manusia, terutama cairan oral atau pernapasan, dan hindari kontak langsung dengan feses pasien.
  11. Pakailah sarung tangan sekali pakai saat membersihkan mulut dan saluran pernapasan pasien serta untuk menangani kotoran dan urin pasien. Jangan membuang sarung tangan dengan sembarangan.
  12. Hindari kontak langsung dengan pasien atau barang-barang yang terkontaminasi oleh pasien, seperti sikat gigi, peralatan makan, makanan, minuman, handuk, sprei, dll. Cuci piring dengan deterjen atau buang setelah digunakan.
  13. Gunakan desinfektan rumah tangga biasa yang mengandung pemutih encer (pemutih: air = 1: 99) (sebagian besar pemutih rumah tangga mengandung natrium hipoklorit 5%) untuk secara teratur membersihkan dan mendisinfeksi benda-benda yang sering disentuh, seperti meja samping tempat tidur, dipan tempat tidur dan furnitur lainnya.Bersihkan dan semprot disinfektan permukaan kamar mandi dan toilet setidaknya sekali sehari.
  14. Gunakan deterjen dan air cuci biasa untuk mencuci pakaian pasien, seprei, handuk, dll., atau cuci dengan mesin cuci pada suhu 60-90ºC (140-194ºF) dengan deterjen rumah tangga biasa, dan kemudian keringkan barang-barang tadi hingga benar-benar kering. Taruh sprei, selimut, sarung bantal dan guling yang terkontaminasi dalam kantong laundry. Jangan mengibaskan pakaian yang terkontaminasi untuk menghindari kontak langsung dengan kulit dan pakaian Anda.
  15. Pakailah sarung tangan sekali pakai dan pakaian pelindung (seperti celemek plastik) sebelum membersihkan dan menyentuh pakaian, alas tidur dan permukaan benda yang terkontaminasi oleh sekresi manusia. Cuci tangan sebelum mengenakan sarung tangan dan setelah melepasnya.
  16. Pasien harus tinggal di rumah sampai benar-benar pulih, untuk memutuskan apakah pasien telah pulih memerlukan klinis dan/atau diagnosis laboratorium (uji rRT-PCR) harus dilakukan setidaknya dua kali dan menghasilkan hasil negatif; interval antara dua tes berturut-turut harus minimal 24 jam.

(sebelum, sesudah)


oleh Ir. Djoko Luknanto, M.Sc., Ph.D.
Facebook - PerkuliahanTweeter - Djoko LuknantoLinkedin - Djoko LuknantoFacebook - Djoko Luknanto
(Djoko Luknanto, Jack la Motta, Luke Skywalker)
(Alamat situs ini: http://luk.staff.ugm.ac.id/artikel/, http://luk.tsipil.ugm.ac.id/artikel/)

Pensiunan Peneliti Sumberdaya Air
di Laboratorium Hidraulika
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada

alamat:
Jln. Grafika 2, Yogyakarta 55281, INDONESIA
Tel: +62 (274)-545675, 519788, Fax: +62 (274)-545676, 519788