|
Rapat parbaringin (para tetua adat) untuk menentukan hari
baik bagi perayaan
"manden horbo bius" (penggarapan sawah), Samosir. (sumber
foto)
1914-1919: Praktik bank desa di Barusjahe, Karo, Sumatera
Utara.
Orang yang berbaju putih adalah petugas bank. Juru foto: T.
(Tassilo) Adam. (sumber
foto)
Sekitar 1920: Penjual tembakau dari Batak
yang menjual tembakau per gulung.
Ide untuk menanam tembakau di Deli, jauh lebih
dahulu dibandingkan perkebunan tembakau di Eropa,
sejak tahun 60-an pada abad 19. Petani tembakau
Eropa menyadari betapa bagusnya kualitas tembakau
di daerah Batak. Tembakau bukan merupakan tanaman
asli daerah Batak. Sama seperti jagung, tembakau
berasal dari Amerika. Produksi tembakau secara
keseluruhan digunakan untuk mencukupi kebutuhan
petani sendiri dan juga kebutuhan lokal. Di
beberapa daerah di Sumatera, seperti dataran tinggi
Padang, Palembang, Bengkulu, produksi tembakanunya
digunakan untuk kepentingan ekspor. (P. Orchard,
2001). (sumber)
|
Pedagang wanita Batak di pasar Haranggaol, Karo, Sumatra.
(sumber
foto)
|