AGAMA YANG PALING CEPAT PERTUMBUHANNYA SEKARANG
INI
Pedang Dari Orang Yang Pandai
Musuh-musuh, orang yang skeptis, juga kaum missionaris
tidak pernah berhenti mengejek bahwa "Islam disebarkan
dengan menggunakan pedang"; tetapi mereka tidak pernah
berusaha menjawab pertanyaan kita: "... siapa yang menyuap
Carlyle!?" Di tahun 1840, ketika Carlyle membela Muhammad
dan menyangkal pernyataan tentang pedang, tidak ada seorang
pun yang disuap. Seluruh Muslim saat itu berada dalam
kemiskinan. Negara-negara Islam berada di bawah kekuasaan
bangsa Kristen kecuali untuk beberapa negara kecil seperti
Iran, Afghanistan dan Turki yang tetap merdeka. Tidak ada
kekayaan yang bisa disombongkan dan tidak ada uang untuk
menyuap seseorang.
Ini adalah kondisi masa lalu, tetapi bagaimana dengan
kondisi saat ini, dalam jaman modern? Ini terlihat pada
grafik di bawah ini yang menggambarkan bahwa "Islam adalah
agama yang paling cepat berkembang di dunia"
Pertumbuhan agama Kristen
dari total seluruh sekte dan agama di dunia ini adalah 138%
dan pertumbuhan Islam adalah 235% pada periode yang sama
selama setengah abad. Bahkan di Inggris dan Amerika Serikat,
Islam merupakan agama yang berkembang paling cepat. Dapat
dikatakan bahwa di Inggris "Ada lebih banyak Muslim
dibanding Methodis" Kamu boleh saja bertanya "Pedang apa?"
Jawabannya adalah "tentu saja pedang!" Thomas Carlyle.
Itu adalah pedang dari Intelektual! Ini adalah kenyataan
dari ramalan.
"Dialah yangmengutus Rasul-Nya dengan membawa
petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap
semua agama. Dan, cukuplah Allah sebagai saksi." (QS.
Al-Fath: 28).
Tujuan dari Islam disebutkan di dalam ayat ini. Islam
adalah pemimpin, penguasa dan pengganti semua agama dan
kepercayaan --agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama.
Dalam bahasa Arab, kata Dien (secara harfiah berarti
"Cara hidup") untuk menggantikan semua agama, yaitu Hindu,
Buddha, Kristen, Yahudi, Komunis dan isme-isme (paham-paham)
lainnya. Inilah tujuan dari 'Dien Allah'.
Ayat yang sama juga diulang pada Surat Ash-Shaff ayat 9
dengan tambahan dibelakangnya:
"... meskipun orang-orang musyrik benci. "
Kejayaan Islam
Islam akan menang. Ini adalah janji Allah dan janji-Nya
selalu benar. Tetapi bagaimana? Dengan pedang? Tidak, bahkan
apabila kita mempunyai senjata laser! Bisakah kita
menggunakannya? Dalam Al-Qur' an disebutkan bahwa kita
dilarang menggunakan kekerasan dalam mengajak orang lain
untuk masuk Islam. Namun ayat-ayat Kitab Suci meramalkan
bahwa Islam akan menjadi ajaran yang paling dominan dari
semua agama.
Kejayaan dari ajaran Islam ini sudah dimulai dan
diperoleh dengan mengajarkan ideologi melalui
sekolah-sekolah agama di seluruh dunia. Meskipun tidak
dengan nama Islam, tetapi atas nama reformasi dan amandemen,
Islam tetap bercabang menjadi berbagai aliran. Banyak
hal-hal yang bersifat Islami tetapi bentuknya tidak
diketahui atau sesuatu yang dulunya dilarang bahkan meskipun
hanya diucapkan, kini mulai timbul di berbagai tempat.
- "Persaudaraan sesama manusia
- Penghilangan sistem kasta dan warna kulit
- Emansipasi wanita
- Pembukaan tempat beribadah bagi semua orang
- Pelarangan minuman keras
- Konsep yang benar tentang Tuhan Yang Maha Esa
- dan lain-lain, dan lain-lain."
Hanya satu kata pada point terakhir, sebelum kita
melangkah lebih jauh. Tanyakan pada tiap-tiap isme yang ada,
baik polytheisme, pantheisme atau trinitas; berapa banyak
Tuhan yang dia imani? Dia akan ngeri mengatakan tidak ada
yang lain selain Yang Maha Esa! Ini adalah efek dari ajaran
monotheisme dalam Islam.
"Keimanan Muhammad adalah bebas dari sifat
mendua dan Al-Qur'an adalah bukti yang nyata dari keesaan
Tuhan." [Gibbon dalam bukunya Decline and Fall of The Roman
Empire (Kemunduran dan Keruntuhan Kekaisaran Romawi)].
Pernyataan Kaum Orientalis non-Muslim
Hampir semua musuh Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
yang mengemukakan teori yang salah bahwa Beliau menyebarkan
ajarannya dengan menggunakan pedang adalah orang Barat. Mari
kita dengar apa yang dikatakan oleh bangsa non-Muslim Timur
tentang hal tersebut:
8a. "Semakin saya pelajari semalam saya temukan bahwa
kekuatan Islam bukan berasal dari pedang." Mahatma Gandhi,
Bapak India Modern dalam "Young India" (India Muda).
b. "Mereka (pengkritik Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam) melihat api bukannya cahaya, mendapat kebodohan
bukan kebaikan. Mereka mengubah setiap kebaikan dengan
kejahatan yang besar. Ha1 ini menggambarkan kebejatan moral
mereka....kritikan tersebut adalah buta. Mereka tidak bisa
melihat bahwa satu-satunya pedang Muhammad adalah pedang
kemurahan hati, petunjuk, persahabatan, kemauan untuk
memaafkan -pedang yang menaklukan musuh-musuhnya dan
membersihkan hati mereka. Pedangnya lebih tajam daripada
pedang baja." [Pandit Gyanandra Dev Sharma Shastri, pada
suatu rapat di Gorakhpur (India), 1928].
c. "Beliau memilih untuk hijrah daripada harus berpe-rang
melawan rakyatnya sendin; tetapi ketika penindasan mereka
sudah di luar batas toleransi barulah beliau mengangkat
pedang untuk membela diri. Mereka yang percaya bahwa suatu
agama bisa disebarkan dengan kekerasan adalah orang yang
bodoh yang tidak tahu jalannya suatu agama ataupun jalannya
dunia. Mereka bangga dengan kepercayaannya karena mereka
berada di suatu jalan, jalan yang jauh dari kebenaran"
(Seorang jurnalis Sikh dalam Nawan Hindustan, New Delhi, 17
November 1947).
Rudyard Kipling berkata, "Timur adalah Timur dan Barat
adalah Barat, keduanya tidak pernah bisa bertemu!" Dia salah
besar. Dalam penjagaan Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam, semuanya, yang tidak dibutakan oleh prasangka, akan
berkumpul.
Tiga Standar Lain
Empat belas tahun sesudah Thomas Carlyle mengantarkan
kuliahnya dalam "Hero Prophet", seorang berkebangsaan
Perancis, Lamartine menulis sejarah Turki. Kebetulan
sebagian besar bangsa Turki adalah Muslim dan Lamartine
menyentuh beberapa aspek Islam. Seperti Jules Masserman pada
saat itu, yang mengemukakan tiga standar untuk pemimpin yang
besar; Lamartine juga mengemukakan tiga standar lain yang
menunjukkan kebesaran. Kita kagum pada mereka yang telah
mengamati tipe ini. Pendapat Lamartine:
9a. "Jika kebesaran tujuan, keterbatasan peralatan dan
hasil-hasil yang mencengangkan adalah tiga krrteria
kebesaran manusia, siapa yang bisa mempertaruhkannya di
jaman modern ini dengan sejarah Muhammad? (Lamartine
mengakhiri buku karyanya yang panjang ini dengan kata-kata):
... Ahli filsafat, ahli pidato, rasul, pemimpin negara,
pejuang, pencetus ide-ide, penemu keyakinan yang rasional,
penemu 20 kekaisaran di bumi dan menjadikannya menjadi satu
kekaisaran spiritual, dia adalah Muhammad. Berdasarkan semua
standar kebesaran dan kejayaan yang bisa diukur, kita bisa
bertanya, apakah ada orang lain yang lebih besar dari
beliau?" [Lamartine dalam Historie de la Turquie (Sejarah
Turki), Paris 1854].
Jawaban dari pertanyaan, "Apakah ada orang lain yang
lebih besar dari beliau? terletak pada pertanyaan itu
sendiri. Pengertian dari pertanyaan itu adalah -- "tidak ada
manusia yang lebih agung daripada Muhammad. Muhammad adalah
manusia yang paling agung yang pernah ada."
QS 94:4 "Dan, Kami tinggikan bagimu sebutan
(nama)mu." (QS. Alam Nasyrah: 4)
Maha Suci Engkau, ya Allah!
Sebelum kita membebaskan Lamartine dari persangkaan
memihak ataupun disuap, kita akan meneliti dengan cermat
ketiga standar tersebut dan apakah bisa dibenarkan dalam
kasus Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sa1lam.
1. Kebesaran Tujuan
Sejarah memberitahukan bahwa ada suatu masa kegelapan
dalam sejarah umat manusia ketika Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam pertama kali menjalankan missinya. Yang
dibutuhkan adalah Rasul-rasul di setiap sudut dunia atau
seorang Rasul yang ulung bagi seluruh umat manusia, untuk
membawa mereka dari kepalsuan, tahyul, egoisme, polytheisme,
kesalahan dan kebrutalan. Hal-hal tersebut harus dihilangkan
dari kehidupan manusia. Dan, Allah yang Maha Bijaksana
memilih Rasul-Nya dari tanah Arab sebagai utusan sedunia.
Firman-Nya dalam Al-Qur'an,
"Dan; tiadalah Kami mengutus kamu melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al-Anbiya':
107).
"Di sini tidak ada perbedaan antar ras atau bangsa,
orang-orang terpilih; keturunan Ibrahim atau keturunan Daud;
Hindu, Yahudi atau bukan; Arab atau Iran, Turki atau Tajik,
Eropa atau Asia, kulit putih atau kulit berwarna, Bangsa
Aria atau Semit, Mongol atau Afrika, Amerika, Australia atau
Polenesia. Bagi setiap orang dan makhluk yang mempunyai
tanggung jawab spiritual, semua prinsipnya adalah sama."
(Abdullah Yusuf Ali)
Yesus Melakukan Diskriminasi
Rasul sebelum Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
menasihatkan para murid-muridnya: "... jangan kamu
memberikan barang yang kudus kepada anjing" (yang berarti
non-Yahudi). "Dan,jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada
babi" (Matius 7:6). Penulis kitab tersebut sepakat untuk
mencatat bahwa Kristus hidup dengan murid-muridnya. Dalam
hidupnya dia tidak mengajarkan pada non-Yahudi. Buktinya dia
telah menolak seorang wanita bukan Yahudi yang hendak
mengikuti acara spiritualnya. ("Wanita itu seorang Yunani"
Mark 7: 26). Lalu ketika acara Paskah di Yerusalem, sewaktu
Yesus dan murid-muridnya sedang berkumpul, beberapa orang
Yunani yang mendengar acara tersebut datang dan ingin
bergabung dengan mereka, tetapi Yesus memberi "cold
shoulder" seperti yang dituliskan Yohanes:
"Di antara mereka yang berangkat untuk
beribadah pada hari raya itu terdapat beberapa orang Yunani.
Orang-orang itu pergi kepada Philipus, yang berasal dari
Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami
ingin bertemu dengan Yesus".
Philipus pergi memberitahukannya pada Andreas; Andreas
dan Philipus menyampaikannya kepada Yesus" (Yohanes 12:
20-23).
Pemujaan Diri
Ayat-ayat berikutnya bahkan tidak menyebutkan
kesopan-santunan "Jika ya, hendaklah kamu katakan ya; atau
jika tidak hendaklah kamu katakan tidak." (Matius 5:37).
Mereka melanjutkan dengan pujian pada dirinya sendiri:
"Tetapi Yesus menjawab mereka, katanya: 'Telah tiba saatnya
anak manusia dimuliakan'... " (Yohanes 12: 23)
Standar Tertinggi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak pernah bisa
melakukan kebebasan seperti itu. Ingat, bagaimana Allah Yang
Maha Besar mengingatkan Beliau tentang etika. Bahkan hal itu
dilakukan melalui seorang yang buta (lihat: "Beliau Bermuka
Masam"). Sebagai seorang utusan universal, Allah membentuk
Beliau dengan standar yang mulia:
"Dan, sesungguhnya kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung. (QS Al-Qalam: 4).
Dan; dimanakah ladang missinya? Seluruh umat manusia!"
Dan; tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan
untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS Al-Anbiya':
107).
Utusan Sedunia
Ini bukanlah basa basi belaka. Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam melaksanakan apa yang diajarkannya. Di
antara sahabat-sahabatnya yang pertama dan orang-orang yang
baru masuk Islam, ada yang bukan keturunan Arab seperti
Bilal (Abbasia), Salman (Iran) dan Abdullah bin Salaam
(Yahudi). Orang yang sinis mungkin akan mengatakan bahwa hal
itu hanya kebetulan saja, tetapi apa yang bisa mereka
katakan tentang kenyataan sejarah bahwa sebelum Beliau
meninggal, Beliau mengirim 5 surat ke 5 negara-negara
sekitarnya untuk mengajak mereka menerima Islam sebagai
agamanya.
- Kaisar Iran
- Raja Mesir
- Negus Abbasia (Ethiopia)
- Kaisar Heraclius di Konstaninopel
- Raja Yaman
Jadi Beliau memberi contoh untuk melengkapi missinya,
"Kebesaran tujuan", mengumpulkan seluruh umat manusia dalam
satu kesatuan. Apakah ada contoh lain yang menunjukkan
kesatuan di antara agama yang lain? Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam hanya memberikan kebenaran yang diberikan
Allah melalui dirinya.
2. Keterbatasan Peralatan
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dilahirkan tanpa
sendok perak di mulutnya. Hidupnya dimulai dengan dukungan
yang pas-pasan. Ayahnya telah meninggal ketika beliau lahir.
Ibunya meninggal ketika usianya baru enam tahun. Beliau
yatim piatu pada usia yang sangat muda. Kakeknya
memeliharanya setelah itu, tetapi 3 tahun kemudian, kakeknya
meninggal dunia. Kemudian Beliau diasuh oleh pamannya Abu
Thalib dan membantu pamannya dengan menggembala sapi dan
kambing. Meskipun miskin, yatim piatu, Beliau mempunyai
kepribadian yang religius dan Anda pasti kagum terhadap apa
yang terdapat dalam dirinya.
Ibrahim Alaihis-salam yang merupakan nenek moyang dari
Musa Alaihis-salam, Yesus dan Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam adalah anak dari seorang pengusaha yang sukses pada
jaman itu. Musa Alaihis-salam dibesarkan di istana Fir'aun.
Yesus meskipun digambarkan sebagai "Tukang kayu dan anak
dari tukang kayu" dilengkapi dengan pelajaran dan peralatan.
Petrus, Philipus, Andreas dan lain-lain semuanya merupakan
peralatan dan mereka mengikutinya untuk melindunginya, bukan
karena dia mempunyai "halo" di atas kepalanya, tetapi karena
pakaiannya yang bagus dan sikapnya yang mirip bangsawan. Dia
menguasai rumah besar di Yerusalem bersama dengan
murid-muridnya. Selama masa panen, dia akan mendapat
sumbangan bahan makanan; Anda bisa mendengar celaan beliau
kepada Yahudi yang materialistis.
Dan ketika orang banyak menemukan Yesus di
seberang laut itu, mereka berkata kepadanya, "Rabbi,
bilamana engkau tiba disini?
Yesus menjawab mereka, "Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya kamu mencari aku bukan karena kamu telah
melihat tanda-tanda, melainkan karena kamu telah makan roti
itu dan kamu kenyang" (Yohanes 6: 25-26).
Tidak Ada Yang Ditawarkan
Muhammad Shallallahu Alalhi wa Sallam tidak mempunyai
roti atau daging untuk ditawarkan pada pengikutnya. Yang
bisa Beliau tawarkan adalah hidupnya yang miskin, yang penuh
dengan cobaan dan kesengsaraan selama di dunia tetapi
kesenangan dan kebahagiaan dari Allah di akhirat nanti.
Kehidupan Rasulullah seperti buku yang terbuka yang menjadi
panutan yang menunjukkan bagaimana karakter dirinya dan
integritasnya terhadap tujuan hidup, kesungguhan dan
semangatnya terhadap kebenaran yang beliau ajarkan. Mr.
Stanley Lane mengagumi sikap dan kejujurannya seperti yang
dikatakannya sebagai berikut:
"Dia adalah orang yang bersemangat terhadap nilai-nilai
yang mulia dan antusias ini menjadi garam bagi dunia, yang
menjaga manusia dari kerusakan hidup mereka.
Semangat ini kadang-kadang digunakan dengan salah karena
digabungkan menjadi alasan bagi tindakan yang salah. Tapi
tidak dengan Muhammad. Beliau bersemangat ketika semangat
diperlukan untuk menyalakan dunia dan semangat ini adalah
mulia untuk alasan yang mulia.
Beliau adalah orang yang membahagiakan bagi orang yang
mengakui kebenaran akan kebenaran hidup.
Beliau adalah utusan dari satu Tuhan dan tidak pernah
dalam hidupnya, beliau melupakan siapa dirinya dan tugas
yang dibebankan pada dirinya. Beliau membawa berita kepada
umatnya untuk meninggikan martabat manusia bersama dengan
kerendahan hati dan pengetahuan dari kelemahan dirinya."
Mungkin mudah untuk mengakui bahwa Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam diberkahi dengan sejumlah sumber daya
manusia. Kenyataannya rintangan banyak menghambat jalannya.
Tetapi bagaimana dengan keberuntungan yang diperolehnya
diakhir pelayanannya selanjutnya? Kita akan biarkan seorang
missionaris Kristen menjawab bahwa,
"Dia adalah gabungan dari Kaisar dan Paus.
Tetapi dia adalah Paus tanpa keinginan menjadi Paus, dan
Kaisar tanpa tentara kerajaan. Tanpa tentara, tanpa
bodyguard, tanpa sebuah istana, tanpa pendapatan tetap. Jika
ada orang yang mempunyai hak untuk mengatakan bahwa dia
diatur oleh tuhan yang benar, itu adalah Muhammad dimana dia
mempunyai kekuatan tanpa peralatan dan tanpa dukungan." (R.
Bosworth Smith, dalam Mohammed and Mohammedanism, London
1874, halaman 92).
Kelemahannya adalah kekuatannya. Buktinya adalah walaupun
Beliau tidak mempunyai peralatan yang mendukungnya, tetapi
Beliau tetap yakin pada Allah dan Allah Yang Maha Pengasih
tidak membiarkannya sendiri. Keberhasilannya mencengangkan
semua orang. Bisakah kita mengatakan bahwa hasil kerjanya
adalah hasil kerja Allah? Dan, Muhammad Shallallahu Alaihi
wa Sallam adalah sebagai alat-Nya?
3. Hasil YangMengagumkan
Dalam istilah Thomas Carlyle -- "Seorang laki-laki
melawan semua orang" untuk seratus dua puluh ribu pada musim
haji pertama. Berapa banyak lagi sesudahnya, laki-laki,
wanita dan anak-anak yang menjadi pengikutnya? Pada 12
Rabiul Awal, tahun ke-11 Hijriah, tepatnya 8 Juni 632
Masehi, Rasulullah menghembuskan napas terakhir menuju
"tempat tertinggi di sisi Allah" (Ibnu Hisham).
Umar bin Khattab RadhiyallahuAnhu (salah seorang sahabat
Beliau) setelah mendengar berita tentang meninggalnya
Rasulullah sangat terkejut dan berteriak "Jika ada yang
mengatakan bahwa Muhammad telah meninggal, saya akan
memenggal kepalanya!" Abu Bakar Shiddiq Radhiyallahu Anhu
membenarkan bahwa Rasulullah benar telah meninggal dan dia
mengingatkan Umar dengan kata-kata, "Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam telah meninggal dunia. Bagi mereka yang
menyembah Muhammad" Dia melanjutkan, "ketahuilah bahwa
Muhammad sudah meninggal, tetapi bagi mereka yang menyembah
Allah, ketahuilah bahwa Allah hidup selamanya!"
Mendengar perkataan ini; Umar bin Khattab Radhi-yallahu
Anhu kembali sadar. Bisakah laki-laki yang akhirnya menjadi
Khalifah Islam yang kedua, pada saat itu membayangkan bahwa
empat belas abad kemudian ada satu milyar lebih pengikut
Muhammad? Bisakah dia membayangkan bahwa agama Rasulullah
menjadi agama yang paling cepat berkembang di dunia?"
Kristen telah dimulai 600 tahun sebelum Islam. Orang
Kristen mengaku bahwa pengikut agama Kristen secara
statistik melebihi pengikut agama-agama lain. Ini adalah
benar, tetapi mari kita lihat gambaran yang benar.
"Di dunia ini, ada lebih banyak yang mengaku sebagai
Kristen daripada mengaku Muslim, tetapi lebih banyak yang
berlaku sebagai Muslim daripada berlaku sebagai Kristen. "
[R.VC. Bodley (orang Amerika) dalam The Messenger: The life
of Muhammad (Rasul: Kehidupan Muhammad), USA, 1969].
Saya mengerti bahwa Mr. Bodley mencoba mengatakan pada
kita bahwa di dunia ini ada orang-orang yang ketika diadakan
sensus, mereka mengaku bahwa agama mereka adalah Kristen.
Ini tidak berarti mereka menganut kepercayaan Kristen.
Mereka sebenarnya adalah Atheis atau 'bush-Baptist' dan
menentang Yahudi, Hindu atau Muslim. Walau berasal dari
Kristen, mereka tidak mau mengaku dirinya Kristen. Dari segi
pandang bahwa seseorang yang melaksanakan apa yang mereka
percayai, maka lebih banyak Islam di dunia ini dibandingkan
Kristen.
Berdasarkan urutan waktu, Islam berada 600 tahun di
belakang Kristen, tetapi secara mengagumkan, Islam
berkembang dengan cepat. "Satu Milyard". Ini gambaran
tentang keunggulan dan kesungguhan penganut Islam.
Berdasarkan ketiga standar objektif (a) "Kebesaran
Tujuan" (b) "Keterbatasan Peralatan" dan (c) "Keunggulan
Hasil", apakah Lamartine mempunyai calon lain yang lebih
agung daripada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam? Dan,
dia secara lebih jauh, mempesonakan pembacanya dengan
mengemukakan sifat-sifat Muhammad yang dia kagumi yaitu "...
Ahli filsafat, ahli pidato, rasul, pemimpin negara, pejuang,
pencetus ide-ide, penemu keyakinan yang rasional, penemu 20
kekaisaran di bumi dan menjadikannya menjadi satu kekaisaran
spiritual, dia adalah Muhammad. Berdasarkan semua standar
kebesaran dan kejayaan yang bisa diukur, kita bisa bertanya,
apakah ada orang lain yang lebih besar dari beliau?" Tidak!
Muhammad adalah orang yang paling agung yang pernah hidup!"
Menurut Lamartine ahli sejarah berkebangsaan Perancis. Dan
firman Allah:
"Dan, Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.
" (QS. Alam Nasyrah: 4)
Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Kualitas Kebaikan Hati
Propagandis Kristen menyombongkan diri bahwa dalam
sejarah umat manusia tidak ada yang paling baik hati dan
pemaaf dibandingkan Yesus, yang sewaktu disalib berkata,
"Yesus berkata, 'Ya Bapa, ampunilah mereka,
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan', " (Lukas
23: 34).
Kedengarannya luar biasa, dari empat penulis resmi Kitab
Injil, hanya Lukas yang diilhami oleh Roh Kudus untuk
menuliskan kata-kata di atas. Ketiga penulis yang lain,
Matius, Markus dan Yohanes tidak pernah mendengar kata-kata
tersebut atau mereka merasa bahwa kata-kata itu tidak
terlalu penting untuk dicatat. Lukas bukanlah salah satu
dari dua belas murid terpilih Yesus. Berdasarkan Injil
revisi dari 'Revised Standard Version' (RVS: versi revisi
standar), kata-kata tersebut tidak ada dalam catatan asli
yang berarti bahwa kata-kata tersebut merupakan tambahan
yang tidak resmi.
Dalam versi King James baru (diterbit ulang oleh Thomas
Nelson Publisher tahun 1984), dikatakan bahwa kata-kata itu
'bukanlah original teks' dari catatan Lukas. Dengan kata
lain bahwa kata-kata tersebut dibuat oleh beberapa orang
yang fanatik. Meskipun pernyataan itu tidak otentik, kita
mengetahui bahwa itu menunjukkan keimanan seseorang dan
sifat pemaaf dari pemimpinnya.
Karena sifat pemaaf merupakan sesuatu yang berharga,
orang yang memaafkan harus berada dalam posisi pemaaf. Jika
korban dari ketidakadilan masih berada dalam genggaman
musuhnya dan dalam posisi tersebut dia berteriak, "Saya
maafkan Kamu!" Itu tidak akan berarti apa-apa. Akan tetapi
apabila korban ketidakadilan itu sudah terlepas dari
genggaman musuh dan menang melawan musuh tersebut, dan dalam
posisi tersebut ia berkata, "Ya, saya maafkan kamu", barulah
itu berarti sangat besar
Sifat Pemaaf Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
Berlawanan sekali pernyataan maaf dari "Salib" dengan
sejarah pertumpahan darah penaklukan kota Mekkah oleh
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, dihadapan
sahabat-sahabatnya.
"Kota yang telah memperlakukannya dengan sangat kejam,
menindas, mengutuk dirinya dan pengikutnya, berada di bawah
kakinya kini. Orang-orang yang dulu menindas dan menganiaya
dirinya dengan tanpa belas kasihan sekarang berada di bawah
belas kasihan beliau. Tetapi di saat kemenangannya, segala
kesalahan mereka dimaafkan dan mereka dibebaskan untuk tetap
tinggal di Makkah." [Sayed Amir Ali dalam Spirit of Islam
(Semangat Islam)].
Sebelum beliau membebaskan mereka untuk tetap tinggal di
kota tersebut, Beliau bertanya kepada mereka "Apa yang kamu
harapkan dari tanganku hari ini?" Orang-orang yang telah
mengenal Beliau bahkan sejak masa kanak-kanak itu berkata,
"Kemurahan hati, wahai saudara dan keponakanku!" Air mata
keluar dari kedua mata Rasulullah dan Beliau berkata, "Saya
akan berbuat seperti apa yang diper-buat Yusuf pada
saudara-saudaranya. Kalian boleh bebas pergi!"
Dan, sekarang peristiwa seperti ini tidak ada
persamaannya yang lain dalam sejarah dunia. Sekelompok demi
sekelompok manusia datang dan masuk Islam. Firman Allah yang
menggambarkan sifat agung Rasulullah:
"Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu."
Seperti yang Lamartine katakan, "Berdasarkan semua
standar kebesaran dan kejayaan yang bisa diukur, kita bisa
bertanya, apakah ada orang lain yang lebih besar dari
beliau?"
Saya ulangi, kita juga bisa mengatakan sekali lagi,
"Tidak! Tidak ada manusia yang lebih agung dari Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam. Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam adalah orang yang paling agung yang pernah hidup!"
Sejauh ini, pahlawan kita mendapat penghormatan dan
penghargaan dari banyak non-Muslim yang berasal dari
berbagai agama dan berbagai bidang intelektual. Tetapi
semuanya masih belum lengkap tanpa putusan Yesus - pendahulu
Muhammad. Kita sekarang akan melihat standarnya dalam
menganalisa kebesaran.
Yohanes Pembaptis
Yohanes Pembaptis seperti yang dalam dunia Islam dikenal
sebagai Yahya Alaihis-salam adalah Rasul yang sejaman dengan
Al-Masih. Mereka adalah sepupu. Ini adalah apa yang
dikatakan Al-Masih tentang sepupunya itu:
Aku berkata kepadamu, "Sesungguhnya di antara
mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil
seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis" (Matius
11: 11 ).
Setiap anak manusia 'dilahirkan oleh seorang perempuan'.
Dengan kenyataan ini berarti Yohanes Pembaptis lebih besar
daripada Musa, Daud, Sulaiman, Ibrahim atau Isaiah. Tak satu
pun dari nabi keturunan Bani Israel ini masuk. Apa yang
membuat Yohanes lebih besar dibanding Nabi yang lain?
Itu tak mungkin karena mukjizatnya sebab tak satu pun
ayat di Injil yang mencatatnya. Itu tak mungkin karena
ajarannya, karena dia tidak membawa hukum atau peraturan
baru. Lalu apa yang membuatnya besar? Mudah, karena dia
adalah pembawa berita, pembawa tanda-tanda dari berita
gembira akan kedatangan A1-Masih. Inilah yang membuat
Yohanes Pembaptis menjadi besar tetapi Yesus mengaku bahwa
dirinya lebih agung dibandingkan yang paling agung (misalnya
Yohanes). Mengapa?
"Tetapi aku mempunyai kesaksian yang lebih
penting daripada kesaksian Yohanes yaitu segala pekerjaan
yang diserahkan Bapa kepadaku supaya aku melaksanakan Nya."
(Yohanes 5: 36).
Jadi "persaksian" yang diberikan Tuhan Yang Maha Besarlah
yang membuat Yesus lebih besar daripada Yohanes. Berdasarkan
standar dari Al-Masih ini, kita menemukan bahwa:
- Yohanes Pembaptis adalah Nabi yang paling besar di
antara Nabi-nabi keturunan Bani Israel, karena dia
pembawa berita kedatangan Al-Masih (Yesus). Hampir sama,
Yesus adalah lebih besar daripada Yohanes karena dia
pembawa berita kedatangan "Roh kebenaran, Pembawa
Kebahagiaan" yang akan mengantarkan umat manusia kepada
segala kebenaran (Dari Kitab Injil, Yohanes pasal 16)
- Keuskupan, missi Yesus, atau "Pekerjaan yang
diserahkan Bapa kepada-Nya supaya dilaksanakan-Nya"
dibatasi menjadi penggembala kambing dari rumah Israel
(Matius 15: 24), sedangkan missi Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam adalah universal. Beliau telah
diberitahukan,
"Dan, tiadalah Kami mengutus kamu melainkan untuk
(menjadi) rahmat bagi semesta alam" (QS Al--Anbiya':
107).
Dalam menjaga tugas besarnya, Muhammad selalu
menyampaikan Firman-Nya kepada orang-orang yang mau
mendengarnya, tanpa perbedaan ras, kelas atau keturunan.
Beliau menerima mereka semua dalam agama Tuhan tanpa
diskriminasi. Beliau tidak pernah berpikir untuk membedakan
makhluk Tuhan menjadi "Anjing dan Babi" (Matius 7: 6) atau
menjadi "Kambing dan Sapi" (Matius 25: 32). Beliau adalah
utusan dari Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat bagi
seluruh umat manusia, dan Beliau tidak pernah lupa dengan
missinya bahkan di saat akhir hidupnya.
Menjelang akhir hayatnya, ketika beliau bisa melihat
kembali masa lalu yang susah dan berbahaya, dan masa
sekarang yang penuh dengan kesuksesan, Beliau sekarang
merasa bisa menikmati hidup dengan tenang dan rileks.
Tetapi tidak buat Beliau! Tidak ada waktu untuk
beristirahat atau bersantai bagi dirinya. Masih ada
pekerjaan yang harus diselesaikan. Allah Subhanahu wa Ta'ala
mengingatkannya,
"Dan, Kami tidak mengutus kamu melainkan
kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita
gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi keba-nyakan
manusia tiada mengetahui." (QS. Saba': 28).
Bagaimana Beliau menanggapi tugas ini selama masa tuanya?
Pada masa itu tidak ada peralatan komunikasi elektronik
modern untuk mengatur tugasnya. Tidak ada teleks dan mesin
facsimile yang bisa digunakan. Apa yang Beliau lakukan?
Karena Beliau adalah seorang yang Ummi (buta huruf), Beliau
mendiktekan 5 surat-surat yang ditujukan pada Kaisar
Konstantinopel, Raja Mesir, Negus Abbesinia, Raja Yaman dan
Kaisar Iran. Beliau memanggil 5 sahabatnya dan memberikan
masing-masing 5 kuda Arab, lalu menugaskan mereka mengirim
surat-surat tersebut untuk mengajak Raja-raja tersebut masuk
dalam agama Allah.
Saya beruntung karena bisa melihat surat-surat tersebut
di Museum Topkapi di Istambul, Turki. Surat-surat tersebut
sudah berdebu! Turki sebenarnya mempunyai pengawet untuk
kulit. tetapi surat-surat itu sudah terlalu lama. Surat itu
dimulai, "Dari Muhammad Rasulullah, kepada Heraclius, Kaisar
di Konstantinopel; Terimalah Islam dan Anda akan beruntung."
Diikuti oleh kalimat dalam Al-Qur'an:
"Katakanlah: 'Hai Ahli kitab, marilah
(berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada
perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kami sembah
kecual Allah dan tidak kita persekutukan dia dengan
sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan
sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah. Jika mereka
berpaling maka katakanlah kepada mereka, 'Saksikanlah, bahwa
kami adalah orang orang yang berserah diri (kepada
Allah)'... " (QS. Ali Imran: 64).
Setelah penyisipan ayat Al-Qur'an dalam surat tersebut,
lalu diakhiri dengan ucapan selamat dan disegel dengan
kalimat -- "Tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
Utusan-Nya."
Surat di Turki menimbulkan rasa penasaran dan
ketertarikan kita untuk menjaganya, tetapi penjagaannya juga
sering dirusak oleh pelancong. Ayat-ayat Al-Qur'an yang sama
juga berada di hampir setiap rumah Muslim, dibaca dan dibaca
ulang ratusan kali, akan tetapi seringkali pembaca tidak
mengamalkan apa yang dibacanya dalam kehidupan sehari-hari.
Kita teliti sekali lagi ayat-ayat di atas. Ayat ini
ditujukan kepada "Ahli Kitab" --Yahudi dan Kristen. Tetapi
setelah lebih dari seribu tahun, kita telah mengacuhkan
bahwa tujuan umum dari ayat itu adalah untuk diri kita
sendiri. Kita duduk mendengarkan ayat tersebut tetapi kita
tidak melaksanakannya. Pengabaian ini akan terus berlanjut
pada umat kita generasi selanjutnya.
Setelah lebih dari 14 abad, ayat-ayat Al-Qur'an masih
tetap sama. Kita masih mendengar kalimat,
"Tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
(QS. Saba':28).
Ini adalah kesimpulan dari ayat yang turun 14 abad yang
lalu. Ini adalah situasi yang sebenarnya dari dunia
keagamaan. Pertanyaannya adalah, "Apakah ada yang berbeda
sekarang ini?" Tidak ada sama sekali! Sekarang ini lebih
banyak Musyrik di dunia ini daripada orang yang percaya pada
Allah Yang Maha Esa.
Apakah ada harapan untuk merubah situasi ini?
Allah menugaskan Rasul-Nya, lalu Dia memerintahkan kita
sekarang melalui ayat pertama dari surat Muddats-tsir (surat
74):
A. Hai orang-orang yang berkemul (berselimut),
"Seperti biasa, ada beberapa pengertian dari ayat ini
(termasuk yang di atas), tiga pemikiran itu adalah:
- Suatu peristiwa atau individu tertentu yang ditunjuk.
Rasulullah sedang merenungkan diri dengan menggunakan
selimut, Beliau sedang memikirkan bagaimana menyampaikan
wahyu Allah dan menyiarkan bahwa Allah adalah
satu-satunya Tuhan Yang Benar. Hatinya selalu bersih,
tetapi sekarang kegiatan menyiarkan agama Allah akan
bertentangan dengan kebiasaan kaumnya selama ini.
Pekerjaannya sebagai utusan Allah adalah pekerjaan yang
paling sesuai dengan kepribadiannya, tetapi tidak akan
ada balasan dan penghargaan yang dapat diharapkan dari
masyarakatnya. Tetapi sebaliknya, diperlukan banyak
kesabaran, dan kepuasan hati akan diperoleh dari Allah.
- Suatu pelajaran spiritual umum sedang diajarkan.
Tahap yang hampir sama dalam tingkatan hidup setiap
laki-laki yang baik, dimana dalam hidup Rasulullah adalah
contoh yang universal.
- Anjuran tentang adanya khayalan mistik yang lebih.
Kaum sufi mengerti, bahwa dengan berselimut dan berkemul,
keadaan lebih menyenangkan, yang diperlukan bagi fisik
kita pada suatu tahap. Tetapi kita akan segera bangkit
dan sifat dasar kita akan menegaskan diri sendiri.
Walaupun itu tidak membawa keberuntungan dan penghargaan
dari orang-orang, tetapi akan membawa keberuntungan dari
Tuhan.
B. Bangunlah; lalu berilah peringatan
C. Dan Tuhanmu Agungkanlah
D. Dan pakaianmu bersihkanlah
E. Dan perbuatan dosa (menyembab berhala) tinggalkanllah
Rujz atau Rijz berarti penyembahan dan biasanya juga
berarti pemujaan. Mungkin di sana ada idola yang disebut
Rujz. Tetapi sekararig ini, bisa berarti luas menjadi
men-tal yang melawan pemujaan yang benar atau tahap
keraguan.
F. Dan janganlah kamu membeli (dengan maksud) memperoleh
(balasan) yang lebih banyak.
Menurut kebiasaan, jika kamu memberi adalah agar menerima
apa yang berharga bagimu lebih dari apa yang kamu berikan.
Tetapi jangan mengharapkan apa-apa dari penerima. Kamu
melayani Tuhan dan Makhluk Tuhan.
G. Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah.
Kemauan kita untuk melayani Tuhan memerlukan kesabaran
dan kita harus menunjukkan konsistensi dalam pelayanan kita.
Karena kita yakin, kita tahu bahwa Dia-lah Yang Maha Besar,
Maha Bijaksana dan Maha Kuasa dan segala sesuatu pasti akan
baik. (Abdullah Yusuf Ali).
Bagi bangsa Arab secara umum dan khususnya bagi
Rasulullah "selimut" adalah penutup untuk melindungi
matahari, angin dan pasir. Dia berarti harus bersiap-siap,
menyingsingkan lengan baju untuk menyelesaikan tugasnya.
Meskipun sebagian besar Muslim di dunia tidak menutupi
dirinya dengan selimut, dalam kehidupan sehari-hari, mereka
mengenakan mantel untuk menutup rasa rendah diri.
"Apa yang bisa kita lakukan untuk membuat
cahaya Ilahi bersinar menerangi kegelapan di sekitar kita?
Pertama-tama kita harus membiarkannya bersinar dalam diri
kita yang sebenarnya. Dengan adanya sinar tersebut dalam
lubuk hati kita, kita bisa berjalan dengan langkah yang
yakin dan mantap. Kita dengan rendah hati dapat melanjutkan
langkah-langkah yang berat dan membimbing langkah-langkah
kita. Bukan kita, tetapi cahaya yang akan membimbing! Tetapi
oh! Kesenangan menemukan cahaya dan untuk mengatakan pada
saudara kita; 'Saya juga berada dalam kegelapan, kesusahan
dan akhirnya saya telah menemukan kebahagiaan dan takdir
yang menyenangkan!' Lalu, haruskah kita mengajak saudara
kita, dengan berjalan berdampingan dalam jalan Tuhan, dengan
saling membantu dan kerjasama, dan sepenuh hati berdoa,
diikuti dengan tindakan. Itu adalah maksud baik Allah yang
bisa dilakukan oleh kita bersama-sama." (Abdullah Yusuf
Ali.).
"Tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui."
(QS. Saba': 28).
Lalu Sabda Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam kepada siapapun kami memohonkan rahmat bagi semua dan
selamanya. Amien.
LAMPIRAN I
- Beliau mencapai tingkat keunggulan dengan
kesempurnaannya
- Beliau menerangi kegelapan (dunia) dengan
cahaya-nya
- Kesempurnaan adalah semua kualitasnya
- Rahmat bagi dirinya dan keturunannya
- (Shaikh Sa'di Sheeraazi)
LAMPIRAN II
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang Paling Agung
- "Jika kebesaran tujuan
- Keterbatasan Peralatan
- Dan Hasil Yang Mengagumkan"
Adalah tiga kriteria dari kejeniusan manusia, siapa yang
berani bertaruh apakah ada orang lain dalam sejarah modern
yang lebih besar daripada Muhammad?
Hampir semua orang terkenal menciptakan senjata-senjata,
hukum-hukum dan kerajaan-kerajaan. Mereka menemukan, yang
semuanya tidak lebih dari kekuatan materi yang mudah hancur
di depan mata. Muhammad menghasilkan tidak hanya tentara,
undang-undang, kekaisaran, rakyat dan menyatukan jutaan
orang, altar-altar, dewa-dewa, agama-agama, ide-ide,
kepercayaan-kepercayaan dan roh-roh.
Sebagai dasar dari suatu buku, setiap huruf menjadi
hukum, Beliau menciptakan nasionalisme spiritual yang
menyatukan orang-orang dari berbagai bahasa dan ras.
Ide Tuhan Yang Maha Esa, yang dikemukakan di
tengah-tengah teologi yang menakjubkan adalah suatu
keajaiban yang sering diucapkan yang mengubah semua pemujaan
terhadap nenek moyang dan tahayul.
Ibadahnya yang terakhir, komunikasi mistik dengan Tuhan,
kematiannya, kejayaan setelah kematiannya; semuanya
membuktikan bahwa Beliau memiliki kemampuan untuk memberikan
ajaran agama. Ajaran ini mempunyai 2 pokok, yaitu: Keesaan
Allah dan Keberadaan Allah;
"....Ahli filsafat, ahli pidato, rasul,
pemimpin negara pejuang, pencetus ide-ide, penemu keyakinan
yang rasional, penemu 20 kekaisaran di bumi dan
menjadikannya menjadi satu kekaisaran spiritual, dia adalah
Muhammad. Berdasarkan semua standar kebesaran dan kejayaan
yang bisa diukur, kita bisa bertanya, apakah ada orang lain
yang lebih besar dari beliau?"
(Lamartine, Sejarah Turki, Paris, 1854, volume II,
halaman 276-277)
LAMPIRAN III
JULES MASSERMAN, PSIKOANALIS AMERIKA
TIME, 15 Juli, 1974
Pemimpin harus memenuhi tiga fungsi --Menyediakan
kesejahteraan bagi pengikutnya, menyediakan organisasi
sosial di mana rakyatnya merasa aman, dan menyediakan mereka
dengan suatu bentuk kepercayaan. Orang-orang seperti Pasteur
dan Salk adalah pemimpin dalam fungsi yang pertama.
Orang-orang seperti Gandhi dan Confucius, di satu pihak,
dan Alexander, Caesar dan Hitler di pihak lain, adalah
pemimpin yang memenuhi fungsi yang kedua atau mungkin yang
ketiga. Yesus dan Buddha memenuhi fungsi ketiga. Mungkin
pemimpin yang terbesar sepanjang waktu adalah Muhammad yang
mengkombinasikan ketiga fungsi. Untuk kriteria yang sama,
Musa menduduki tempat kedua.
LAMPIRAN IV
"Kesetiaan dikatakan menjadi sifat manusia. Yang membuat
perbedaan antara manusia beradab dengan yang tidak beradab.
Tetapi kesetiaan yang sejati, merupakan pembawaan sejak
lahir. Yang menandai seorang teman sejati. Pada manusia, hal
ini jarang ditemukan!" (Suatu sajak Afrika Selatan).
|