SEJARAH MASA LALU
Tidak sulit untuk mengumpulkan pendapat-pendapat yang
memuji atau mencaci Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam. Meskipun penilaian dan persangkaan mereka ini
seringkali menimbulkan fitnah buruk terhadap diri Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Mari kita lihat
sejarah masa lalu.
Sekitar satu setengah abad yang lalu, orang-orang
dilarang untuk membicarakan hal-hal yang baik tentang Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam; dan umat Kristen saat
itu selalu diajarkan sejak kecil untuk membenci Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan ajarannya dengan
cara yang sama seperti mereka mengajarkan anjing mereka
untuk membenci orang kulit hitam.
Pada tanggal 8 Mei 1840, Thomas Carlyle, salah satu
pemikir terkemuka saat itu memberi kuliah dengan tema
"Pahlawan dan Pemujaan terhadap Pahlawan."
Penyakit Yang Dipelihara
Di awal kuliahnya, Carlyle mengemukakan persangkaan buta
dari masyarakatnya. Dia memberi referensi dari sebuah buku
yang ditulis oleh seorang sarjana Jerman Hugo Grotius, yang
berisi cacian pahit dan kasar yang melawan Nabi umat Islam.
Hugo memfitnah bahwa Nabi telah melatih burung-burung
merpati untuk mengambil kacang-kacang polong dari telinganya
dan dengan tipuan merpati ini dia (Muhammad) mengatakan
bahwa itu adalah salah satu mukjizat yang diberikan Tuhan,
dan peristiwa ini lalu dicatat dalam Kitab Al-Qur'an.
Mungkin Grotius diilhami dari cerita yang dibacanya dari
Kitab Injil.
"Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari
air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan ia melihat
roh Allah seperti burung merpati turun ke atas Nya." (Injil
Matius 3: 16).
Dari Mana Sumbernya
Pococke, penulis lain yang juga dikenal saat itu, seperti
"Thomas yang membingungkan" (John 20: 25), hendak
membuktikan tentang Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam,
burung-burung merpati dan kacang polong tersebut. Grotius
menjawab, "Tidak ada buktinya!"
Dia hanya merasa bahwa cerita itu hanya dibuat-buat bagi
pembacanya. Baginya dan bagi pembacanya, teori 'merpati dan
kacang polong' lebih tidak masuk akal dibanding cerita
Malaikat Jibril mendiktekan bacaan pada Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam. Pengertian yang salah ini menyayat hati
Carlyle. Dia berteriak:
"Kebohongan yang telah ditimbun di sekeliling
laki-laki ini (Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam) hanya
memalukan bagi diri kita sendiri!" (Thomas Carlyle)
Nabi Yang Perkasa
Carlyle adalah seorang yang genius dan Tuhan telah
memberinya kepandaian berbicara. Dengan caranya sendiri, dia
ingin membuat catatan yang benar. Dia berencana untuk
memberi suatu kuliah dan dia memilih suatu topik yang sangat
provokatif "The Hero as Prophet" (Sang Pahlawan sebagai
Nabi), dan dia memilih nabi yang paling perkasa yang sering
difitnah yaitu "Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam!"
Bukan Musa, Daud, Sulaiman atau Yesus, tetapi Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam! Untuk menenteramkan hati
saudara setanah airnya (yang sebagian besar anggota Gereja
Anglican), dia meminta maaf
"Tidak ada bahaya bagi kita terhadap
'Mahometans. Saya hanya ingin menyatakan segala sesuatu yang
baik pada dirinya. Hanya itu saja".
Dengan kata lain, dia dan juga pendengarnya adalah bebas
dari pengaruh Islam dan tidak akan berubah menjadi Islam
hanya karena memuji Muhammad. Jika dia merasa bahwa
pujiannya ini bisa mempengaruhi kepercayaan mereka pada
agama mereka, maka dia tidak akan memilih tema tersebut.
Dalam suatu masa yang penuh dengan kebencian dan dendam
terhadap Islam dan kepada pendengarnya yang sangat skeptis
dan sinis, Carlyle membuka suatu sinar kebenaran tentang
pahlawannya - Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Untuk
seseorang yang 'patut dipuji' maka harus dipuji. Untuk itu,
nama Muhammad berarti nama yang patut dipuji. Walaupun ada
kalanya Carlyle menggunakan kata-kata dan gambaran-gambaran
yang mungkin tidak menyenangkan bagi Muslim tetapi paling
tidak dia telah membuka pintu yang selama ini selalu
tertutup bagi Islam, dan dia berhasil. Dia telah memberikan
penghargaan yang besar dan antusias dan membelanya (Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam) dari pandangan yang salah dari
musuh-musuhnya, seperti yang dilakukan Rasulullah terhadap
Yesus dan Ibunya.
Ketulusan Hatinya
1A. "Ketulusan hati dari orang yang agung adalah sesuatu
yang tidak bisa diungkapkan. Bahkan saya pikir orang itu
sendiri tidak sadar akan ketulusan hatinya. Untuk apa
seseorang berlaku benar hanya untuk satu hari? Tidak, orang
yang besar tidak akan menyombongkan ketulusan hatinya
sendiri." (Hero and Hero-worship, halaman 59).
B. "Jiwa yang besar yang pendiam: adalah orang yang
walaupun tidak bisa, ia akan bersungguh-sungguh karena sifat
dasarnya membawa dia untuk berlaku sungguh-sungguh. Sewaktu
orang lain berpura-pura seolah-olah bersungguh-sungguh,
laki-laki ini tidak bisa berbuat demikian dan dia sendirian
dengan jiwanya dan kenyataan terhadap apa yang terjadi ...
Kesungguhan telah ada dalam kebenaran tuhan. Kata-kata dari
laki-laki ini adalah suara hatinya langsung tanpa
berpura-pura. Orang-orang harus mendengarkan apa yang
dikatakannya daripada mendengarkan yang lain. Yang lain
adalah bagaikan angin lalu." (Hero and Hero-worshrp, halaman
71).
Dalam pidatonya yang cukup panjang, Carlyle tetap belum
juga mempunyai kesempatan untuk menginformasikan kepada
pendengarnya tentang darimana dia mendapat
kesimpulan-kesimpulan di atas. Saya akan melengkapinya dari
salah satu peristiwa dalam hidup Rasulullah. Peristiwa ini
menggambarkan tingkat ketulusan hati Rasulullah dalam
menerima wahyu alam Al-Qur'an yang bahkan kelihatannya tidak
lazim dalam kehidupan manusia.
Peringatan Yang Diwahyukan
Hal ini terjadi di awal missinya menyiarkan Islam di
Makkah. Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam sedang asyik
mengundang pembesar-pembesar kaum Quraisy untuk mendengarkan
ajakannya. Rupanya beberapa orang sedang mendengarkan Beliau
berbicara, ketika seorang laki-laki miskin yang buta bernama
Abdullah bin Ummi Maktum, mencoba untuk ikut berbicara dalam
diskusi tersebut, agar Rasulullah memperhatikan dirinya.
Rasulullah tidak berkata apa-apa tetapi dalam hatinya beliau
berkata (bisakah kamu sedikit bersabar. Tidakkah kau lihat
bahwa akibat ketidak sabaranmu, saya akan kehilangan
pendengar-pendengar yang lain). Saya yakin, untuk
orang-orang yang lebih rendah, berdosa atau tidak, mungkin
kesalahan seperti ini tidak menjadi masalah besar (terlalu
remeh). Tetapi tidak bagi Muhammad Shallallahu Alaibi wa
Sallam. Bukankah Allah memilih beliau dan menghormati Beliau
sebagai orang yang mulia?
Di tengah-tengah pembicaraan beliau dengan
anggota-anggota suku Quraisy, Allah Subhanahu wa Ta'ala
mengirim wahyu melalui Malikat Jibril sebagai peringatan.
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)
Beliau Bermuka Masam
"Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling.
Karena telah datang seorang buta kepadanya. Tahukah kamu
barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa). Atau
dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu
memberi manfaat kepadanya?" (QS. 'Abasa: l-4).
Rasulullah secara tidak sadar merasa kesal (cemberut)
karena adanya interupsi dalam ceramahnya. Mungkin juga
laki-laki miskin itu merasa sakit hati. Tetapi beliau dengan
segera sadar dan simpati pada orang miskin dan buta itu dan
tanpa keberatan sama sekali beliau memberi tahukan wahyu
yang berupa peringatan tersebut kepada pendengarnya
sekalian.
Sesudah kejadian tersebut, setiap kali bertemu dengan
laki-laki buta tersebut, beliau menyambutnya dengan gembira
dan berterima kasih karena beliau telah diperingatkan oleh
Allah. Bahkan laki-laki buta tersebut diangkat menjadi
Gubernur Madinah dalam dua periode. Begitulah sikap
ketulusan dan rendah hati yang dikagumi Carlyle.
Kesetiaan Beliau
2. "Ini adalah tentang kebaikan hati yang tiada batasnya
beliau tidak pernah lupa pada istri pertamanya Khadijah.
Lama setelah Khadijah meninggal, Aisyah merupakan istri muda
beliau yang tersayang, wanita yang berbeda dengan
wanita-wanita lain karena budi pekertinya yang luhur. Pada
suatu hari, Aisyah yang pandai ini mengajukan pertanyaan
pada beliau, "Sekarang, apakah saya lebih baik daripada
khadijah? Dia adalah janda, tua dan sudah tidak begitu
cantik. Kamu lebih mencintaiku dibandingkan Khadijah,
bukan?"--"Tidak, demi Allah!", jawab Rasulullah. "Demi
Allah, tidak! Dia mempercayaiku sewaktu orang-orang di dunia
ini menjauhiku, hanya dialah teman baikku!" (Hero and
Hero-worship, halaman 76).
Tidaklah mudah menolak godaan syetan untuk mengalahkan
ego dari istrinya yang masih muda, cantik dan pandai, Aisyah
binti Abu Bakar Shiddiq. Mengapa tidak membiarkannya
mendengar sanjungan yang menyenangkan dirinya. Bahkan
Khadijah-pun sudah tidak ada lagi sehingga tidak mungkin
sakit hati. Akan tetapi Rasulullah tidak mau berbohong.
Perlakuan seperti itu menunjukkan kepada kita bahwa beliau
adalah orang yang mulia, yang tetap tercatat sejak 40 abad
yang lalu.
Al-Amin, Dapat Dipercaya
3a. "Seorang laki-laki yang jujur dan setia. Jujur dalam
perbuatan, perkataan dan pemikirannya. Mereka mencatat bahwa
beliau selalu bersungguh-sungguh terhadap segala sesuatu.
Seorang laki-laki yang pendiam. Diam apabila tidak ada yang
harus dikatakan, tetapi selalu bijak dan tulus apabila
berbicara. Selalu menerangi setiap persoalan. Ini adalah
bagian dari apa yang disebut perkataan yang bernilai." (Hero
and Hero-worship, halaman 69).
b. "Muhammad tentu saja menimbulkan luka bagi kaum
Quraisy, penjaga Ka'bah, pengawas berhala-berhala. Beberapa
orang terpengaruh untuk bergabung dengan beliau. Ajarannya
menyebar dengan lambat, tetapi terus menyebar kemana-mana
sehingga tentu saja membuat gusar bagi masyarakat tersebut."
(Hero and Hero-worship, halaman 7.
c. "Bukanlah orang yang plin-plan. Suatu perkataan yang
tegas akan dikeluarkan apabila memang diperlukan. Beliau
akan bicara terus terang dan tegas! Pada saat perang Tabuk,
beliau sering terpaksa berkata keras pada umatnya karena
banyak yang menolak ikut perang dengan alasan cuaca yang
sangat panas, sedang panen dan alasan lainnya. Beliau tidak
mau tahu dengan segala alasan ini. Panen? Mungkin ini adalah
hari terakhirmu. Apa yang akan terjadi dengan hasil panenmu
tanpa keabadian. Udara panas? Ya, memang panas. Tetapi
neraka lebih panas! Kadang-kadang kata-kata keras terpaksa
dikeluarkan beliau. Beliau berkata pada yang tidak taat,
"Berat badan kamu pasti tidak akan turun!" (Hero and
Hero-worship, halaman 95-96.)
Ingatlah, Thomas Carlyle mengeluarkan kata-kata di atas
untuk memberi suatu kejutan dan membingungkan pendengar
Kristen di Inggris, seratus lima puluh tahun yang lalu.
Sejarah ini tidak dicatat bagi kita untuk diperdebatkan,
walaupun ini terjadi juga. Dia berjanji, "Saya hanya
bermaksud mengatakan semua hal-hal yang baik mengenai Beliau
(Muhammad Shallallabu Alaihi wa Sallam)" Dan dia mengadakan
kuliahnya ini untuk menjaga Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam dari fitnahan dan penilaian yang salah dari
musuh-musuh beliau.
Penilaian Terhadap Kepalsuan
4a. "Seorang yang palsu mendirikan suatu agama? Mengapa.
Seorang yang palsu tidak akan bisa membangun sebuah rumah
bata! Jika dia tidak tahu sifat-sifat semen dan batu bata,
bukannya rumah yang akan dia bangun, tetapi hanya bangunan
rongsokan. Dan, itu tidak akan bertahan sampai dua belas
abad dan tidak akan diikuti oleh 190 juta orang. Mustahil
terjadi. Seperti cek palsu yang kelihatannya saja ada
uangnya, tetapi sebenarnya sudah kosong." (Hero and
Hero-worship, halaman 58).
b. "Terus berkembang melawan arus. Kenyataan bahwa beliau
hidup di tempat tenang dan biasa saja, sampai tekanan pada
dirinya dilakukan oleh orang-orang. Beliau berumur 40 tahun
ketika mendapat tugas dari surga. Perilakunya masih hidup
sampai sekarang, untuk hidup jujur. Popularitasnya merupakan
kenangan yang baik bagi orang yang mengenalnya." (Hero and
Hero-worship, halaman 70. )
c. "Ambisi? Apa yang dilakukan oleh seluruh orang Arab
pada laki-laki ini. Dengan mahkota kerajaan Heraclius,
Persia dan semua mahkota di dunia Apa yang bisa mereka
lakukan padanya? Itu bukanlah tentang surga di atas dan
neraka di bawah. Menjadi kepala suku di Makkah atau Arab,
dan mempunyai sebidang tanah- akankah itu menjadi
keseliamatan bagi seseorang? Saya pikir tidak. Kita akan
meninggalkan semuanya. Semua kekayaan dan keberuntungan,
semua akan kita tinggalkan juga" (Hero and Hero-worship,
halaman 61.)
Penilaian Atas Kesalahan
5. "Salah? Kesalahan terbesar biasanya tidak disadari
oleh orang-orang. Pembaca Injil, saya pikir lebih tahu siapa
yang disebut "Seorang laki-laki yang memiliki Ruh Tuhan.
Daud, raja kaum Yahudi ini telah membuat kesalahan dan
setelah kaum kafir mencemoohkan dan bertanya apakah ini
laki-laki yang memiliki Ruh Tuhan? Ejekan tersebut saya
pikir benar, tetapi terlalu picik apakah kesalahan itu?
Apakah gambaran penampakan luar? Jika kesalahan bersembunyi
di dalam diri, penyesalan, tekanan, kebenaran, kadang-kadang
mengganggu dan tidak bisa dilupakan. Setiap laki-laki yang
berjalan dengan langkah yang benar tidak akan mengalami hal
seperti itu. Setiap tindakan yang salah harus dibersihkan
dengan bertobat. Pada saat mati, hati dipisahkan dari
ketulusan, rendah hati." (Hero and Hero-worship, halaman
61).
Penilaian Tentang Pedang
Kejahatan terbesar, 'Dosa' terbesar Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam di mata Kristen Barat adalah bahwa beliau
tidak membiarkan dirinya untuk disembelih dan dibantai oleh
musuh-musuhnya. Beliau bisa membela dirinya sendiri,
keluarganya dan pengikutnya dan akhirnya menaklukan
musuh-musuhnya. Muhammad Sballallahu Alaihi wa Sallam
berhasil mengecewakan Kristen. Beliau tidak percaya dengan
pengorbanan diri untuk menebus dosa orang lain.
"Wajar apabila setiap orang memiliki hak untuk melindungi
dirinya dan milik pribadinya dan memperluas permusuhan untuk
mendapatkan kepuasan dan balas dendam", kata Gibbon, ahli
sejarah dalam bukunya 'Kemunduran dan Kejatuhan Kekaisaran
Romawi."
Perjuangan dan kemenangan beliau melawan kekuatan kaum
kafir membuat editor Ensiklopedia Britania mengumumkan,
Muhammad menjadi, "Orang yang Paling berkepribadian
religius."
Bagaimana bisa musuh-musuh Islam mengatakan bahwa
Muhammad menyebarkan agamanya dengan menggunakan pedang? Dia
memaksa orang masuk Islam dengan menggorok leher orang?
6a. "Bagaimanapun sejarah jelas menerangkan bahwa legenda
tentang penaklukan Muslim terhadap dunia dan memaksakan
Islam dengan menggunakan pedang adalah suatu cerita yang
tidak masuk akal yang sering diceritakan oleh ahli sejarah."
(De Lacy O'Leary dalam Islam at the Cross-road (Islam di
Persimpangan Jalan), London, 1923).
Kamu tidak mesti menjadi ahli sejarah seperti O'Leary
untuk mengetahui bahwa Muslim menguasai Spanyol selama 736
tahun. Kristen, paling lama pernah menjajah Muslim selama
500 tahun di Mozambik, suatu wilayah yang direbut dari
Gubernur Arab oleh Musa-bin-Baique, suatu nama yang akhirnya
menjadi nama wilayah tersebut. Bahkan sekarang ini setelah 5
abad diperintah oleh Kristen, penduduk wilayah tersebut 60%
adalah Muslim.
Bagaimanapun juga, setelah 8 abad kekuasaan Muslim di
Spanyol diambil alih, tak seorang pun yang melupakan 'Azaan'
(panggilan untuk shalat). Jika Muslim telah dipaksa secara
militer atau ekonomi, tidak ada Kristen di Spanyol yang bisa
mengusir Muslim di sana. Orang bisa menyalahkan Muslim atas
exploitasi Spanyol, tetapi mereka tidak bisa mengatakan
bahwa mereka menggunakan pedang untuk memaksa bangsa Spanyol
masuk Islam.
Sekarang ini, Islam tersebar di seluruh dunia dan Muslim
tidak mempunyai pedang!!
Muslim juga mendominasi di India selama 10 abad, tetapi
ketika mereka memproklamasikan kemerdekaan pada tahun 1947,
Hindu menempati tiga perempat dari rakyatnya dan Muslim
menjadi seperempatnya. Mengapa? Karena Muslim tidak
memaksakan agamanya pada masyarakat Hindu. Mereka mengikuti
Firman Allah:
"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama
(Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada
jalan yang sesat." (QS. Al-Baqarah: 256).
Muslim mengerti dari perintah Allah ini bahwa 'Pemaksaan'
tidak sesuai dengan agama yang benar, karena
- Agama tergantung dari keyakinan dan keinginan; dan
ini tidak akan berarti apa-apa jika dilakukan dengan
paksaan. Paksaan akan membuat orang masuk tetapi tidak
ikut.
- Kebenaran dan kesalahan digambarkan dengan jelas oleh
Allah Yang Maha Pengasih bahwa di sana tidak ada keraguan
dalam pemikiran dan kemauan manusia karena itu merupakan
dasar dari keyakinan.
- Allah akan selalu menjaga, dan janji-Nya adalah untuk
mengantarkan kita dari kegelapan yang dalam menuju cahaya
yang jelas.
Firman Allah ini melekat di setiap hati Muslim. Tetapi
apa yang bisa dikatakan oleh musuh kita tentang negara yang
tidak pernah didatangi tentara Muslim:
i. INDONESIA: Adalah fakta bahwa lebih dari seratus juta
penduduk Indonesia adalah Muslim, tetapi belum ada tentara
Muslim pernah datang ke negara yang mempunyai lebih dari dua
ribu pulau itu.
ii. MALAYSIA: Sebagian besar dari rakyat di sini adalah
Muslim dan belum pernah tentara Muslim yang datang ke sini
untuk menyebarkan agama dengan pedang.
iii. AFRIKA: Mayoritas orang-orang di Afrika Timur dan
sebagian besar Afrka Bagian Barat adalah Muslim, tetapi
sejarah tidak pernah mencatat tentang perebutan kekuasaan
oleh tentara Muslim. Di mana pedang? Muslim menawarkan
agamanya melalui tingkah laku yang baik dan moral yang
tinggi.
"Semua yang kamu katakan kelihatannya tidak bisa
diperdebatkan, Mr. Deedat. Tetapi kita sedang membicarakan
tentang Islam pada saat awal, dan cara Nabimu merubah
penyembah berhala menjadi pengikutnya! Bagaimana dia
melakukannya bila tidak dengan pedang?", kata pendeta
Kristen.
Satu Melawan Semua
Kita lebih baik membiarkan Thomas Carlyle membela Nabi
pujaannya untuk meluruskan penilaian yang salah ini:...
7."Tentu saja pedang: tetapi dimana kamu mendapat
pedangmu! Setiap pendapat yang baru, pada awalnya pasti
mengecilkan seseorang. Dalam kepala satu orang dipenuhi oleh
seluruh dunia yang mempercayainya. Seseorang melawan semua
orang. Apakah dia menggunakan pedang dan mencoba untuk
memperbanyak dengan pedang, maka dia akan mendapat sedikit.
Sesuatu akan berkembang dengan sendirinya apabila sesuatu
itu memang bisa berkembang." (Hero and Hero-worship, halaman
80).
Pada umur 40 tahun, ketika Muhammad Shallallahu Alaihi wa
Sallam pertama kali mengumumkan missi agamanya, di sana
tidak ada partai politik atau kesetiaan pada suku dan tidak
ada keluarga atau suku yang mendukungnya. Masyarakat Arab
menyembah berhala dan dewa-dewa. Mereka sering saling
membunuh dan perang saudara yang menghilangkan nilai-nilai
dan norma-norma masyarakat. Seorang laki-laki, yatim yang
ditugaskan untuk mengubah semuanya memerlukan keajaiban.
Dan, keajaiban itu benar terjadi. Allah sendiri yang membuat
Islam dan Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
memenangkannya. Allah memenuhi janji-Nya:
"Dan, Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu.
" (QS. Alam Nasyrah: 4).
|