PILIHAN SEMUA ORANG
"Dan, sesungguhnya kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4)
Bagaimana Topik Ini Muncul
Sepuluh tahun yang lalu, seorang sepupu jauh saya
--Mohamed Mehtar-- memberikan saya suatu petikan yang berisi
pengakuan seorang sejarawan Perancis, Lamartine, yang
menyatakan bahwa Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
adalah orang yang paling agung yang pernah hidup di dunia
ini. Mehtar selalu memberi saya informasi-informasi penting
yang bisa saya gunakan untuk bahan kuliah saya. Sebelumnya
dia juga pernah memberi saya sebuah buku yang mahal yang
berjudul The Call of the Minaret (Panggilan Minaret) yang
ditulis oleh Bishop Kenneth Cragg. Dengan menganalisis buku
ini, saya menemukan kebohongan-kebohongan besar dari kaum
orientalis Kristen.
Pengakuan Lamartine tentang kenabian Muhammad Shallallahu
Alaih wa Sallam memberi dorongan bagi saya untuk membagi
pemikirannya ini kepada saudara-saudara Muslim lainnya.
Kesempatan tersebut datang setelah saya mendapat telepon
dari komunitas Muslim di Dannhauser, sebuah kota kecil di
sebelah Utara Natal. Mereka bermaksud merayakan Maulid Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dan mengundang saya
untuk memberi ceramah pada acara tersebut. Kepada panitia
saya mengusulkan untuk mengambil tema "Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam yang paling agung".
Kekecewaan Yang Berulang-ulang
Pada saat kedatangan saya di Dannhauser, saya melihat
banyak poster-poster yang berisi promosi acara Maulid
tersebut yang menyatakan bahwa Deedat akan memberi ceramah
dengan judul "Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam yang
Agung". Saya agak kecewa dan menanyakan hal tersebut pada
panitia. Tetapi panitia penyelenggara mengatakan bahwa
perubahan pada judul tersebut terjadi karena kesalahan
cetak.
Dua bulan kemudian saya mendapat undangan yang serupa.
Kali ini datang dari kaum Muslim Pretoria di kota
administratif Afrika Selatan. Judul yang saya berikan adalah
"Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam yang paling agung".
Alasan yang sama juga diajukan oleh panitia. Kedua peristiwa
ini terjadi di Afrika Selatan, di negara saya sendiri. Tapi
mari saya berikan satu contoh lagi penyakit ummat kita saat
ini yaitu perasaan rendah diri dan takut.
Amerika Tidak Berbeda
Dalam rangka memberi ceramah keliling di Amerika Serikat
tahun 1977, saya mengetahui bahwa pejuang-pejuang Muslim
telah menjejakkan kakinya di negara tersebut. Hal ini cukup
menghibur hati saya, setelah pengalaman-pengalaman yang
mengecewakan yang lalu.
Warga Muslim di Indianapolis telah menjadwalkan saya
untuk memberi ceramah dengan tema "Apa yang dikatakan Injil
tentang Muhammad" . Mulanya mereka setuju untuk berpromosi
dengan judul tersebut. Tetapi mereka merasa khawatir dan
takut bahwa judul tersebut terlalu provokatif dan akhirnya
mereka memberijudul "Seorang Nabi Dalam Injil".
Saya tahu bahwa Anda pasti merasa bahwa judul tersebut
membingungkan. Apakah umat Hindu, Muslim, Kristen atau
Yahudi akan tergugah dengan judul tersebut? Apa arti
'Seorang Nabi'! Seorang Nabi bisa berarti Nabi yang mana
saja. Dan siapa yang akan tertarik untuk datang dalam suatu
ceramah yang berisi tentang seorang nabi yang ada dalam
Injil? Job, Joel, Jonah, Ezra, Elisha, Ezekiel adalah
nabi-nabi yang disebutkan dalam Injil. Apakah mereka yang
dimaksud dalam ceramah ini?
Perasaan Rendah Diri Dan Takut
Apa yang menyebabkan penyakit ini? Perasaan rendah diri?
Ya, umat Islam telah dikebiri. Tenaga kita telah diperas
tidak hanya oleh musuh-musuh kita tetapi juga oleh
teman--teman kita yang tidak mempunyai semangat berjuang.
Bahkan kita kadang-kadang tidak memperdulikan apa yang telah
Allah firmankan dalam Al-Qur'an tentang kekasih Allah ini
(Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam).
"Dan, sesungguhnya kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung." (QS. Al-Qalam: 4).
Yang Paling Berpengaruh
Sebenarnya wajar apabila seseorang mencintai, mengagumi
atau mengidolakan seorang pemimpin. Bisa jadi dia adalah
seorang guru, malaikat atau nabi. Dan, kita sering melakukan
hal tersebut.
Bagaimanapun juga, apabila saya diharuskan menulis
mengenai siapa nabi kita itu, pasti akan dianggap
melebih-lebihkan, khayalan dan pengidolaan oleh orang-orang
yang skeptis dan musuh-musuh Islam. Oleh karena itu, ijinkan
saya untuk menjelaskan sejarah yang benar, kritik yang sehat
bahkan pernyataan-pernyataan yang memusuhi tentang
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam. Jika penghargaan
yang berasal dari non-Muslim itu tidak menyentuh hatimu,
maka berarti kamu memegang suatu keyakinan yang salah. Maka
keluarlah kamu dari Islam! Sudah terlalu banyak orang-orang
yang tidak berguna dalam perahu Islam.
Akhir-akhir ini di Amerika Serikat telah diterbitkan
sebuah buku berjudul
The 100 yang berisi
tentang seratus orang terbesar dalam sejarah. Michael H.
Hart, seorang sejarawan, ahli matematika dan astronom
Amerika Serikat, menulisnya dalam bentuk buku novel. Dia
telah mencari-cari dalam sejarah, orang-orang yang telah
memberikan pengaruh yang besar dalam kehidupan manusia.
Dalam buku ini, dia menceritakan seratus orang yang
sangat berpengaruh termasuk Asoka, Aristotle,
Buddha, Confucius,
Hitler, Plato dan
Zoroaster. Dia
meletakkan urut-an-urutan tokoh no 1 sampai 100 bukan
berdasarkan pandiangan pengaruh tokoh tersebut kepada
orang-orang tetapi dia mengevaluasinya berdasarkan tingkatan
pengaruh dan keunggulan masing-masing tokoh dari no 1 sampai
100. Dia memberi alasan mengapa dia meletakkan urutan tokoh
tersebut. Kita tidak harus setuju dengan pendapat Hart ini,
tetapi kita menghargai penelitian dan kejujurannya ini.
Hal yang paling mencengangkan adalah pilihannya untuk
menempatkan Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam
di urutan no 1. Pertama dari 100! Hal ini menegaskan, tanpa
dia ketahui, Firman Allah dalam Al-Qur'an surat Al-Ahzab
ayat 21,
"Sesungguhnya telah ada pada (diri)
Rasulullahs Itu suri teladan yang baik bagimu. "
Yesus berada di no. 3. Penempatan Rasulullah di urutan no
1 oleh Hart tentu saja menggembirakan kaum Muslimin; tetapi
hal ini mengecewakan non-Muslim, terutama Yahudi dan
Kristen. Yesus no. 3 dan Musa Alaihis-salam no. 40! Hal ini
sulit diterima mereka. Tetapi apa yang dikatakan Hart?
Inilah argumentasinya:
Meskipun jumlah umat Kristen lebih banyak dari umat Islam
di dunia ini, mungkin kelihatannya aneh bahwa Muhammad
berada di urutan lebih tinggi dibanding Yesus. Ada dua
alasan mengenai hal tersebut:
Pertama, Muhammad memegang peranan lebih penting dalam
pengembangan Islam dibanding peranan Yesus dalam
pengembangan Kristen. Meskipun Yesus bertanggung jawab
terhadap ajaran tata susila dan moral Kristen (sejauh ini
berbeda dengan ajaran Yahudi), St. Paul-lah yang
mengembangkan agama Kristen, penyebar dan penulis sebagian
besar dari Kitab Perjanjian Baru. Kedua, Muhammad
bagaimanapun juga bertanggungjawab atas agama Islam, ajaran
tata susila dan prinsip moral. Selain itu, dia-lah yang
memegang kunci utama dalam penyebaran agama Islam dan
membangun peradaban Islam.
(Michael H. Hart
dalam bukunya The 100 halaman 38-39).
Paul Pendiri Agama Kristen
Menurut Hart, penghargaan terhadap pendiri Kristen harus
dibagi antara Yesus
dan St. Paul. Hart
percaya bahwa sebenarnya Paul-lah yang mendirikan Kristen.
Saya tidak bisa berargumentasi dengan Hart. Dari total 27
Kitab Perjanjian Baru, lebih setengahnya ditulis oleh Paul.
Jika kamu memperhatikan apa yang disebut A Red Letter Bible
(Bibel Huruf Merah) kamu akan menemukan bahwa setiap
kata-kata yang berasal dari ucapan Yesus ditulis dengan
tinta merah sedang yang bukan dengan tinta hitam biasa.
Jangan heran kalau kamu menemukan bahwa dalam "Injil" yang
merupakan Kitab Suci Yesus, sembilan puluh persen lebih dari
27 Kitab Perjanjian Baru ditulis dengan tinta hitam.
Ini merupakan pengakuan terus terang dalam Injil. Bahkan
Misionaris Kristen mengakui bahwa sebenarnya 100% berasal
dari Paul.
Tak Seorang pun Mengikuti Yesus
"Yesus berkata, 'Jika kamu mengasihi aku,
kamu akan menuruti segala perintahku'..." (John 14: 15).
Dia berkata lebih lanjut:
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu
perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan
mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki
tempat yang paling rendah di dalam kerajaan surga. (Matthew
5: 19)
Setiap orang Kristen yang kamu tanyai "Apakah kamu
mengikuti hukum dan Firmannya?" Mereka akan menjawab,
"Tidak!" Jika kamu tanyakan lagi, "Mengapa tidak?" Bila ia
adalah orang yang tidak taat pada Bibel maka ia akan
menjawab, "Hukum tersebut sudah kuno dan dibuang. Kita hidup
dalam zaman modern sekarang".
Setiap kali kamu ingatkan dia dengan apa yang dikatakan
Tuhan Yesusnya, dia akan mendebatmu dengan kata-kata dari
Corinthian, Galathian, Ephisian, Philippian dan lain-lain.
Jika kamu tanyakan, "Siapa mereka?"
Mereka menjawab, "Paul, Paul, Paul".
Kamu bertanya lagi, "Siapa Tuhanmu?"
Dia akan menjawab, "Yesus". Tapi dia akan segera
membantah bahwa Yesus adalah sama dengan Paul.
Tak seorang pun umat Kristen yang memperdebatkan
kenyataan bahwa pendiri sebenarnya dari agama Kristen adalah
St. Paul. Oleh karena itu, wajarlah apabila Michael H. Hart
menempatkan Yesus pada urutan no 3.
Mengapa Memancing Kegusaran Penggemarmu?
Penempatan Yesus pada urutan ke 3 oleh Michael H. Hart
menimbulkan pertanyaan besar kepada kita. Mengapa seorang
Bangsa Amerika menerbitkan sebuah buku dengan 572 halaman di
Amerika dan menjualnya seharga 5 dollar Amerika, padahal
buku tersebut bisa merangsang kegusaran pembacanya?
Siapa yang akan membeli buku tersebut? Tentu saja bukan
orang Pakistan atau Bangladesh atau Arab atau Turki! Tentu
saja pembelinya adalah dari 250 juta orang Kristen dan 6
juta orang Yahudi di Amerika Serikat. Lalu mengapa mereka
memancing pembacanya? Tidakkah mereka mendengar pepatah
"Pelanggan adalah selalu benar!" Tentu saja dia
mengetahuinya. Lalu mengapa dia nekat dengan keputusannya
untuk tetap menerbitkan buku tersebut. Sebelum saya menutup
episode Hart ini, mari kita dengarkan alasan atas
keberaniannya:
"Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada
urutan pertama dari daftar orang-orang yang paling
berpengaruh mungkin mencengangkan bagi sebagian pembaca dan
menjadi pertanyaan besar bagi mereka, tetapi memang
sepanjang sejarah hanya dia-lah satu-satunya orang yang
paling berpengaruh baik dalam keagamaan maupun dalam
keduniaan." (Michael H. Hart. Dalam The 100: A ranking of
the Most Influential Persons in History, New York: Hart
Publishing Company, Inc. 1978. Halaman 33).
Siapa Pemimpin Terbesar Dalam Sejarah
Majalah Time, 15 Juli 1974
Majalah terkenal "Time" menempatkan rubrik dengan judul
tersebut di sampul depannya. Di dalam majalah tersebut
berisi sejumlah artikel yang bertema "Apa yang membuat
seseorang menjadi pemimpin besar? Sepanjang sejarah, siapa
yang berkualitas sebagai pemimpiri besar?" Time mewawancarai
sejumlah ahli sejarah, penulis, pejabat militer, pelaku
bisnis dan profesi lainnya. Tiap-tiap orang mengemukakan
tokoh pilihannya seobyektif mungkin berdasarkan kepedulian
dan persangkaannya masing-masing.
Siapa Yang Mengetahui Dr Salazar?
Sudah menjadi kebiasaan dan tugas yang menyenangkan bagi
saya untuk mengantarkan orang-orang non-Muslim
berjalan-jalan ke sebuah masjid terbesar di sebelah Selatan
Durban, yaitu Masjid Jumma.
Pada suatu kesempatan, saya mengantarkan sepasang suami
istri berkebangsaan Portugis. Dalam suatu percakapan,
laki-laki Portugis itu berkata, "Dr. Salazar adalah orang
yang terbesar di dunia" Saya tidak mendebatnya karena saya
hanya tahu sedikit bahwa Dr. Salazar adalah seorang yang
pernah menjadi diktator di Portugal, walaupun ia memberikan
kemajuan besar bagi negaranya. Mereka mengemukakan
pendapatnya itu hanya berdasarkan apa yang mereka ketahui
dan persangkaannya saja.
Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam Tidak Bisa
Diabaikan!
Di antara penyumbang pendapat ke "Time", kelihatannya tak
seorang pun yang bisa mengabaikan Muharmmad Shallallahu
Alaihi wa Sallam.
William McNeill, ahli sejarah berkebangsaan Amerika dari
Universitas Chicago mengatakan:
"Jika kamu mengukur kepemimpinan berdasarkan
pengaruhnya, maka kamu akan menyebut Yesus, Buddha,
Muhammad, Confucius, sebagai orang-orang yang suci di
dunia...."
McNeill tidak menyebut secara mendetail dan tidak
memberikan alasan mengapa dia menempatkan Yesus pertama dan
Muhammad ketiga. Mungkin hanya karena kebiasaan. Hal ini
wajar karena McNeill adalah seorang Kristen. Bagaimanapun
juga, kita tidak akan berargumentasi dengan-nya.
James Gavin, purnawirawan Angkatan Darat Amerika.
Serikat, mengatakan:
"Di antara pemimpin-pemimpin yang telah
memberikan pengaruh yang besar selama hidupnya, saya
mempertimbangkan Muhammad; Yesus Kristus, mungkin Lenin,
mungkin Mao. Sebagai seorang pemimpin yang berkualitas
sekarang ini saya akan memilih John F. Kennedy".
Sang Jenderal tidak berkata banyak, tetapi kita salut
kepadanya. Untuk menuliskan nama Muhammad sebelum Yesus
memerlukan keberanian yang besar.
Jules Masserman, Psikoanalis dan Profesor di Universitas
Chicago Amerika Serikat, tidak seperti yang lain, memberikan
dasar dari pemilihannya terhadap pemimpin terbesar sepanjang
masa.
Dia ingin kita menemukan sendiri apa yang benar-benar
kita cari dari seorang pemimpin. Dia memberikan kualifikasi
seorang pemimpin. Seperti juga Michael H. Hart, dia mencari
pemimpin berdasarkan pengaruh yang terbesar.
Bagaimanapun juga Masserman tidak mau kita tergantung
pada kesenangan atau persangkaan kita saja. Dia ingin kita
membangun standar objektifitas untuk menilai sebelum kita
memutuskan mengidolakan seseorang sebagai pemimpin yang
besar.
Dia berkata bahwa "Pemimpin harus memenuhi tiga
fungsi...."
1. Pemimpin harus menyediakan kesejahteraan bagi
orang-orang yang dipimpinnya ....
Pemimpin, siapapun dia harus memperhatikan kesejahteraan
masyarakatnya. Dia tidak boleh mengumpulkan sapi-sapi perah
hanya untuk kerakusannya sendiri, seperti Pendeta Jim Jones
dari Jonestown, Guyana. Anda mungkin mengingatnya sebagai
seorang pemimpin upacara bunuh diri masal dengan 910
pengikutnya pada saat yang bersamaan. Luar Biasa.
Pemerintah Amerika Serikat mengejarnya dan hampir
berhasil mengepungnya. Tetapi sebelum mereka berhasil
menangkapnya, dia berpikir bahwa mereka tidak boleh
memisahkan dirinya dari pengikutnya sehingga tak seorang pun
yang bisa bersaksi menghianatinya. Dia mencampur minuman
limun dengan sianida dan mengajak pengikutnya untuk
meminumnya. Mereka meminumnya dan mati bersama, pada saat
yang sama, ditemukan bahwa Jim Jones telah menimbun 15 juta
dollar Amerika Serikat dan menaruhnya dalam rekeningnya di
berbagai negara.
2. Pemimpin atau calon pemimpin harus menyediakan suatu
organisasi sosial dimana orang-orang merasa aman di
dalamnya....
Tidak seperti Marxist, Fascist, Nazi, Neo-Nazi,
Ashke-nazi dan Zionis, Professor Masserman dalam majalah
Time tidak menguraikan lebih jauh. Tetapi berdasarkan
keyakinan dan kepercayaannya, dengan jelas ia mencari bahwa
seorang pemimpin akan menyediakan kehidupan sosial yang
bebas dari egoisme, ketamakan dan rasisme karena sifat-sifat
ini akan membawa mereka dalam kerusakan.
- "Masih Banyak penderitaan dan dosa di sekitar kita
- Ketidakadilan, penganiayaan, kesalahan dan kebencian.
- Keangkuhan yang mematikan hati nurani,
- Menghancurkan jiwa berkeping-keping
- Menjadi daging yang menjijikkan
- Debu-debu yang beterbangan, membentuk berhala-berhala
- Untuk pemujaan, tanpa mengacuhkan serangan
Tanduk yang besar dan mencoba membuat malu
Kebijakan yang benar Manusia masih menjalankan perbudakan
- Penentangan secara halus mengakhiri perbudakan!
Ketamakan masih berada disekitar kita
- Memangsa kita dengan kekuatannya
- Tidak Iebih, ... Kehalusan suara seseorang
- Tercekik dalam teriakan yang serak
- Dari kelompok dan kumpulan yang saling berteriak
- Apa yang mereka sebut slogan baru,
- Kepalsuan lama yang menyesatkan." (Abdullah Yusuf
.Ali)
3. Pemimpin harus menyediakan suatu kepercayaan bagi
pengikutnya.
Mudah untuk membicarakan tentang persaudaraan dan
persahabatan antar manusia, tetapi sekarang ini di Afrika
Selatan banyak sekte dan golongan-golongan kulit putih
(orang keturunan Eropa) dan 3000 orang kulit hitam
(keturunan Afrika).
Gereja-gereja kulit putih di negara saya sekarang ini
banyak menghasilkan uskup-uskup kulit hitam tetapi pada 300
tahun awal-awal penaklukan Eropa, mereka tidak menghasilkan
satupun uskup kulit hitam. Bahkan sampai sekarang, kulit
hitam, kulit putih, kulit berwarna dan Indian tidak bisa
beribadah bersama dalam gereja-gereja Belanda. Kebencian
antara sekte Kristen digambarkan dengan tepat oleh Kaisar
Julian yang berkata:
"Tak satu pun binatang buas yang sangat
bermusuhan dengan manusia seperti sekte Kristen yang
bermusuhan satu sama lain." (Sayed Amir Ali dalam Spirit of
Islam halaman lii).
Berdasarkan ketiga standar di atas, Masserman mencari dan
menganalisa dalam sejarah terhadap Louis Pasteur, Salk,
Gandhi, Confucius, Alexander yang agung, Caesar, Hitler,
Buddha, Yesus dan lain-lain, akhirnya dia mengambil
kesimpulan bahwa: "Mungkin pemimpin yang terbesar sepanjang
waktu adalah Muhammad yang mengkombinasikan ketiga fungsi
tersebut dan pada urutan berikutnya adalah Musa."
Kita tidak bisa mengabaikan begitu saja pendapat
Masserman ini, karena bahkan sebagai seorang Yahudi ia tetap
juga menganalisa Adolf Hitler, musuh terbesar bangsanya. Dia
mempertimbangkan Adolf Hitler sebagai pemimpin yang besar.
Ras Jerman yang terdiri dari 90 juta orang telah siap menuju
kejayaan walaupun akhirnya hancur berantakan.
Hitler bukanlah pertanyaan kita. Pertanyaannya adalah
mengapa Masserman, seorang Yahudi Amerika yang mengabdi pada
pemerintah, mengumumkan kepada bangsanya sendiri yang
terdiri 200 juta umat Yahudi dan Kristen bahwa bukan Yesus
atau Musa tetapi Muhammad-lah pemimpin terbesar sepanjang
waktu!
Apa Yang Dikatakan Oleh Orang-orang Yang Skeptis?
Michael H. Hart menempatkan Muhammad no. 1 dalam
daftarnya dan Yesus Kristus no. 3. Mengapa? Apakah dia
disuap (?).
William McNeill mempertimbangkan Muhammad dalam tiga nama
teratas dalam daftarnya. Mengapa? Apakah dia disuap (?).
James Gavin menempatkan Muhammad sebelum Kristus.
Mengapa? Apakah dia disuap (?).
Jules Masserman menempatkan Muhammad no. 1 dan
pemimpinnya sendiri Musa pada no. 2. Mengapa? Apakah dia
disuap (?).
"Apakah kita beranggapan bahwa semua puji-pujian pada
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam ini adalah hanya suatu
permainan sulap dan perdukunan ... Saya tidak bisa
beranggapan demikian ... Manusia tidak akan mengerti sama
sekali tentang umat manusia jika perdukunan tumbuh subur dan
berkembang dalam dunia".
Orang-orang yang suka menghina Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam atau Islam memfitnah bahwa orang-orang yang
memuji Muhammad itu telah disuap dan didukuni oleh
orang-orang Arab. Saya ulangi bahwa hal itu mungkin saja
tetapi itu adalah tidak benar!
Mereka beranggapan orang-orang yang memuji Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah "Quisling". Pada perang
Dunia kedua, Norwegia menghukum mati seorang 'Quisling'. Hal
ini tidak seperti di Amerika Serikat dan di negara-negara
Barat lainnya yang mulai dapat menerima adanya 'Quisling'
karena terbukanya hubungan dengan Timur Tengah. Biar
bagaimanapun kita menghargai keterbukaan ini.
Sekarang kita bisa menyimpulkan dengan benar bahwa Tuhan
Yang Maha Pengasih selalu menjaga kebenaran utusan-Nya, Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
"Dan, Kami tinggikan bagimu sebutan
(nama)mu." (QS Insyiraah: 4)
Teman-teman atau musuh sama saja. Tampaknya dengan
beberapa tekanan rahasia dibuat untuk memberikan penghargaan
tanpa diminta terhadap Utusan Tuhan yang agung ini. Tetapi
Tuhan yang Kuasa bahkan mendapat pertolongan bahkan dari
syetan untuk melayani-Nya, seperti yang terjadi pada masa
Yesus (Mathew 4: 1-11). Kadang-kadang syetan pun akan
mengatakan kebenaran yang mutlak.
Professor K.S. Ramakrisnha Rao, seorang ahli filsafat
Hindu, dalam bukunya yang berjudul Muhummed - The Prophet of
Islam (Muhammad - Nabi umat Islam) mengutip keberadaan Adolf
Hitler untuk membuktikan kebesaran Nabi Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam. Sang Professor seperti juga Jules
Masserman yang telah mengevaluasi Nabi Umat Islam
berdasarkan 3 kriteria (Lihat lampiran C halaman 160). Dia
mengutip apa yang dikatakan Hitler:
"Seorang teoritikus jarang yang merupakan seorang
pemimpin besar. Seorang penghasut mungkin memiliki
kualitas-kualitas ini, bahkan mungkin lebih baik, karena
kepemimpinan berarti kemampuan mengumpulkan massa. Bakat
untuk menghasilkan ide-ide secara umum tidak sebanding
dengan kapasitas kepemimpinan." Hitler melanjutkan:
"Gabungan dari kemampuan berteori, mengorganisir dan
memimpin merupakan fenomena yang jarang dimiliki oleh
seseorang di dunia ini: di sanalah terletak keagungan."
Professor Rao menyimpulkan dengan kata-katanya sendiri:
"Dalam diri seorang Nabi Islam, dunia telah melihat fenomena
yang jarang ini, yang mengalir dalam darah dan dagingnya."
Membagikan Kemarahan
Sebelum orang-orang menuduh sang professor dengan
persangkaan yang tak pantas dan telah disuap, mari kita
lihat beberapa nama orang-orang yang mengagumi Nabi Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam:
- "Muhammad adalah suatu jiwa yang bijaksana dan
pengaruhnya dirasakan dan tak akan dilupakan oleh orang
orang di sekitarnya." (Diwan Chand Sharma, seorang
sarjana beragama Hindu, dalam bukunya The Prophets of the
East (Nabi-nabi dari Timur), Calcutta 1935, halaman 122.)
- "Empat tahun setelah kematian Justinian, 569 m, lahir
di Makkah di tanah Arab, seorang yang memberikan pengaruh
yang terbesar bagi umat manusia. Orang itu adalah ...
Muhammad ... " (John William Draper, M.D., LLD., dalam
bukunya A History of the Intellectual Development of
Europe (Sejarah Perkembangan Intelektual di Eropa),
London 1875.)
- "Saya ragu apakah ada orang lain yang bisa merubah
kondisi manusia begitu besar seperti yang dilakukan oleh
dia (Muhammad SAW)." (R.V.C. Bodley dalam The Messenger
(Sang Utusan), London 1946, halaman 9.).
- "Saya telah mempelajari dia (Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam) laki-laki yang luar biasa dan menurut
saya, terlepas dari pemikiran anti kristen, dia adalah
penyelamat umat manusia." (George Bernard Shaw dalam The
Genuine of Islam (Islam yang Murni), volume I no. 81936).
- "Dengan sebuah keberuntungan yang sangat unik dalam
sejarah, Muhammad adalah pendiri dari suatu negara, suatu
kerajaan dan suatu agama." (R.Bosworth-Smith dalam
Mohammed and Mohammedanism, 1946).
- "Muhammad adalah pribadi religius yang paling sukses"
(Encyclopedia Britannica, edisi ke-11).
|