| ||||||||||||||||||
|
|
DALAM |
MAKAM |
|
|
|
Ditempatkan di pemakaman |
|
|
Dianggap masih di pemakaman |
|
|
|
|
|
|
|
|
Dari tabel di atas Anda pasti tidak akan ragu bahwa total waktunya tidak lebih dari satu hari dua malam dan ini tidak bisa disulap menjadi tiga hari tiga malam seperti yang diramalkan Yesus "Sesuai dengan Kitab Suci". Bahkan Einsten sebagai profesor matematika terbesar tidak bisa menolongnya! Tidakkah Anda lihat bahwa orang Kristen memberikan kebohongan dua kali lipat kepada Yesus berdasarkan ramalan tersebut. Yesus berkata bahwa dia akan seperti Yunus!
Siapa yang berbohong, Yesus atau orang Kristen? Biarkan mereka yang menjawab.
Anda harus memojokkan mereka dengan semua pengetahuan mereka. Mereka tahu itu dan kita tidak boleh mengalah.
Orang Kristen telah menyiapkan jalan keluar dari masalah ini. Mereka sekarang menciptakan teori 'Rabu Agung', sebuah majalah bulanan The Plain Truth yang setiap bulannya terbit 6 juta kopi, menawarkan buku gratis dengan judul Tiga Hari Dan Tiga Malam. Di Johannesburg Afrika Selatan, ada suatu organisasi "Injil Wahyu" yang juga mengeluarkan buku gratis untuk membuktikan bahwa "penyaliban" itu terjadi pada Rabu Agung dan bukan pada Jum'at Agung.
Mr. Robert Fahey, orang Amerika - dimana sebagian sekte-sekte dan aliran-aliran berasal, seperti Advent hari ketujuh - Ilmuwan-ilmuwan Kristen, Mormon - mewakili majalah Kristen terbesar, belum lama ini memberikan ceramah di "Holiday Inn" Durban. Ia mengejutkan pendengarnya yang melimpah dengan berbagai ide-ide khayalannya. Ajaran barunya ini membahas mengenai Rabu Agung. Dia setuju 100% bahwa Jum'at Agung bertentangan dengan pengakuan terhadap Al-Masih. Untuk menyelesaikan masalah ini, dia mengatakan bahwa kita harus menghitung mundur dari waktu Yesus ditemukan hilang dari pemakaman yaitu Minggu pagi ketika Maria Magdalena datang untuk meminyakinya. Jika kita mengurangi 3 hari dan tiga malam dari Minggu pagi, maka kita dapatkan hari Rabu. Tidak sulit untuk menyelesaikan masalah orang Kristen ini. Para pendengar yang sudah diberikan majalah gratis dan buku-buku tersebut, memberikan tepuk tangan yang meriah pada Mr. Fahey. (Mereka memiliki sistim yang mengagumkan untuk bisa menyebarkan 6 juta kopi majalah bulanan Plain Truth ke seluruh dunia).
Setelah acara selesai, saya menemui Mr. Fahey untuk berdiskusi secara pribadi (Panitia tidak membolehkan para pembicara untuk bertanya jawab setelah acara berlangsung.) Saya mengucapkan selamat atas idenya yang genius. "Bagaimana mungkin selama 2000 tahun orang-orang Kristen di seluruh dunia tidak tahu perhitungan religius untuk mendapatkan kesimpulan yang benar?" ,
Bahkan sampai dengan hari ini, sebagian besar orang Kristen merayakan Jum'at Agung dan bukannya Rabu Agung. Siapa yang telah menipu tentang Jum'at Agung terhadap 1,2 milyar orang Kristen di seluruh dunia, termasuk Katholik Roma yang mengaku merupakan turunan langsung dari Paus pertama (Petrus) sampai Paus yang sekarang? Saya bertanya pada Mr. Fahey.
Tanpa malu-malu Mr. Fahey menjawab, "Setan!" Saya berkata, "Jika setan telah sukses dalam mengelabui orang Kristen dan membiarkan mereka tetap tertipu selama 2000 tahun terhadap keyakinan yang sederhana ini, tidakkah mudah juga bagi setan untuk membuat mereka salah dalam segala hal yang menyangkut Tuhan?" Mr. Fahey merah mukanya dan langsung berlalu meninggalkan saya. Jika keyakinan ini sekarang menjadi kecenderungan di kalangan umat Kristen, maka kita bisa bertanya, "Apakah cerita 'penyaliban' ini bukannya cerita bohong terbesar sepanjang sejarah? Bisakah kita sekarang menyebutnya sebagai kisah fiksi!"
Saya memberikan daftar di halaman 505 yang menunjukkan bukti-bukti yang jelas dari kitab suci Kristen yang mengatakan sekali lagi dan lagi bahwa Yesus hidup, hidup. Tetapi murid-muridnya masih tidak percaya. Apakah murid-muridnya di zaman modern ini mau percaya sekarang? Apakah mereka mau percaya pada gurunya yang mengatakan seperti Yunus ... Begitu juga anak manusia? Tidak mungkin! Ingat Thomas - salah satu dari murid pilihan Yesus yang diberi julukan oleh umat Kristen sebagai "Thomas yang meragukan? Dia tidak bersama mereka (murid-murid Yesus) ketika Yesus datang" (Yohanes 20: 24) saat pertama kali di ruang makan. Kemudian ketika murid-murid yang telah melihat, menyentuh dan makan bersama Yesus, bersaksi bahwa mereka telah bertemu dengan Sang Guru (bukan Tuhan, bukan hantu Yesus; tetapi Yesus sendiri dengan daging dan darahnya - hidup!), Thomas berkata pada mereka:
"Sebelum aku melihat bekas paku pada tangannya dan sebelum aku mencucukkan jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambungnya, sekali-kali aku tidak akan percaya". (Injil - Yohanes 20: 25).