MENGAPA MEMAKAI TANDA KUTIP "..."?
Kegelisahan dan Kecurigaan Kaum Yahudi
Kita mungkin tidak percaya bahwa Yesus dimakamkan 6 kaki
di bawah tanah. Kuburan tersebut seperti ruangan bawah tanah
dimana terdapat celah-celah sehingga udara bebas keluar
masuk. Jim Bishop dalam buku The Day Christ Died (Pada hari
Yesus wafat), mengatakan bahwa pekuburan tersebut berukuran
lebar 5 kaki, tinggi 7 kaki dan kedalaman 15 kaki dengan
balkan-balkan di dalamnya yang bagi orang-orang gelandangan
pasti mau memakainya sebagai tempat tinggalnya. Orang Yahudi
curiga. Semuanya ini sangat mencurigakan:
- Kuburan yang mudah dijangkau.
- Bantuan dari murid 'rahasia'.
- Orang yang 'sama-sama disalib' masih hidup.
- Kakinya tidak patah; sementara dua orang lainnya
patah.
- Izin yang cepat dan mudah yang diberikan oleh Pilatus
untuk mengambil tubuh Yesus.
Untuk alasan-alasan di atas dan alasan-alasan lainnya,
orang-orang Yahudi curiga. Mereka merasa bahwa mereka telah
ditipu. Yesus masih hidup! (?) Maka mereka pergi ke Pilatus:
Tetapi mereka terlambat. Mereka terlambat 24jam!
Kesalahan-kesalahan Orang Yahudi
"Keesokan harinya, ... datanglah imam-imam
kepala dan orang-orang Farisi bersama-sama menghadap
Pilatus, dan mereka berkata, 'Tuan, kami ingat bahwa si
penyesat sewaktu hidupnya berkata, .... Karena itu
perintahkanlah untuk menjaga kubur itu. Sampai hari yang
ketiga; jikalau tidak ... Penyesatan yang terakhir akan
lebih buruk akibatnya daripada yang pertama". (Injil -
Matius 27: 62-64).
Orang-orang Yahudi itu membicarakan tentang 'pertama' dan
'terakhir'. Mereka tidak sadar bahwa mereka telah
ketinggalan. Mereka pergi ke Pilatus esok harinya dan
meminta agar makam Yesus dijaga. Pilatus tidak tertarik
dengan permintaan mereka yang kekanak-kanakan. Tapi dia
sudah bosan dengan mereka, jadi dia berkata:
"... Ini penjaga-penjaga bagimu, pergi dan
jagalah kubur itu sebaik-baiknya". (Injil - Matius 27: 65).
Para Pemuja yang Berlebihan
Apa yang orang-orang Yahudi lakukan selanjutnya tidaklah
penting lagi. Mereka sudah terlambat satu hari! Tetapi kaum
pemuja-pemuja Kristen merubah kata 'penjaga' menjadi
tentara-tentara dan membuat kata 'tentara' menjadi
'tentara-tentara' Romawi. Lalu mereka menguraikan bagaimana
efisiensinya tentara-tentara Romawi tersebut sehingga mereka
tidak pernah bisa tidur ataupun beristirahat, juga hukuman
yang akan diterima apabila mereka melakukan kesalahan:
Apakah itu semua menggambarkan bahwa tentara Romawi tersebut
tidak tercela? Tidak pernah melakukan kesalahan? Ini adalah
suatu penipuan yang mereka kembangkan sebagai sebuah seni!
Apakah kesalahan pertama yang dibuat orang-orang Yahudi
tersebut sewaktu menghukum Yesus? Pertama adalah bahwa
mereka telah mengijinkan Yesus diturunkan dari kayu salib
tanpa mematahkan kedua kakinya karena mengira Yesus sudah
mati. Kesalahan 'terakhir' adalah membiarkan murid-murid
'rahasianya' untuk membantu menguburkannya 'tanpa' ikut
menjaga kuburannya. Tetapi di saat yang sama, mereka membuat
kesalahan lain dengan mendatangi Pilatus 'esok' harinya dan
mereka terlambat. Allah bertindak dengan cara yang
misterius. Cara-Nya bukanlah cara kita. Allah berfirman,
"Orang-orang kafir itu membuat tipu daya, dan
Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah
sebaik-baiknya pembalas tipu daya." (QS. Ali Imran (3): 54).
Minggu Pagi
Hari itu adalah Minggu pagi, hari 'pertama' dalam satu
minggu, menurut perhitungan Yahudi dengan Sabtu adalah hari
Sabbath sebagai hari ketujuh. Hari itu Maria Magdalena
sendiri mendatangi pekuburan Yesus (Markus 16: 9 dan Yohanes
20: 1).
Pertanyaannya adalah: Mengapa dia pergi ke sana? Untuk
meminyaki Yesus (Markus 16: 1). Dalam bahasa Ibrani
meminyaki adalah 'masaha' yang berarti mengusap, memijat,
meminyaki. Pertanyaan kedua adalah: Apakah orang-orang
Yahudi memijat mayat setelah 3 hari? Jawabnya adalah
"tidak!" Apakah Muslim (yang mempunyai tata cara
memperlakukan mayat seperti Yahudi) juga memijat mayat
setelah tiga hari? Dan jawabannya juga tidak! Lalu mengapa
seorang Yahudi ingin memijat mayat yang sudah membusuk
setelah tiga hari? Kita tahu bahwa setelah tiga jam
meninggal, maka mayat akan menjadi kaku. Dalam tiga hari,
mayat akan membusuk dimana sel-sel tubuh akan pecah dan
terurai. Jika seseorang menggosok mayat yang sudah membusuk
maka mayat tersebut pasti akan hancur berantakan. Apakah
penggosokan itu masuk akal? tidak!
Bagaimanapun juga, mungkin masuk akal apabila dia mencari
seseorang yang masih hidup. Seperti diketahui tadi, bahwa
dia adalah satu-satunya orang selain Yusuf dari Aritea dan
Nikodemus yang melakukan pemakaman bagi Yesus. Jika dia
melihat bahwa ada tanda-tanda bahwa Yesus masih hidup ketika
diturunkan dari salib, dia pasti tidak akan berteriak "Dia
masih hidup!". Dia kembali setelah dua malam satu hari,
ketika hari Sabbath sudah berlalu, untuk merawat Yesus.
Batu Dipindahkan - Pintu Kubur Terbuka
Dia sangat heran saat tiba di pemakaman karena melihat
bahwa batu-batu penutup lubang pemakaman sudah dipindahkan
seseorang. Pertanyaan lain timbul. Mengapa batu tersebut
dipindahkan seseorang. Karena akan mengeluarkan tubuh
seseorang yang masih hidup. Bagi seseorang yang sudah mati,
maka batu yang dipindahkan itu tidak ada gunanya. Bagi
hantu, batu atau pun jeruji besi bukanlah suatu masalah dan
tidak membuatnya terpenjara.
Pindahnya batu dan terbukanya pintu kubur diperlukan bagi
tubuh secara fisik untuk bangun dan sadar, dan bukanlah
untuk kebangkitan kembali! Kosongnya kuburan adalah suatu
antiklimaks dari apa yang memang diharapkannya! Jadi wanita
itu (Yesus pernah mengusir tujuh setan dari pada-nya -
Markus 16: 9) menangis tersedu-sedu. Yesus memperhatikan
wanita itu tidak jauh dari sekitar pemakaman tersebut -
bukan dari surga, tetapi dari bumi.
Daerah pemakaman tersebut dimiliki secara pribadi oleh
Yusuf dari Aritea (seorang Yahudi kaya yang sangat
berpengaruh), yang mampu memiliki pemakaman dengan ruangan
yang besar. Di sekitar pemakaman tersebut terdapat kebun
buah-buahan. Tolong jangan mencoba mengatakan pada saya
bahwa Yahudi ini sangat dermawan sehingga dia menanam
buah-buahan di tempat yang jauhnya 5 mil dari kota hanya
untuk tempat menggembala sapi dan domba bagi orang lain.
Tentu saja dia juga harus membangun kebun bagi pekerja dan
tempat tinggalnya bersama keluarga untuk bersenang-senang
selama akhir pekan (?).
Lelucon yang Memalukan
Yesus ada di sana! Dia sedang memperhatikan Maria. Dia
mengenalnya dan dia tahu mengapa Maria ada di sana. Dia
mendekatinya dari belakang dan begitu tahu bahwa ia
menangis, maka Yesus berkata:
"Ibu, mengapa engkau menangis? Siapakah yang
engkau cari?" (Injil - Yohanes 20: 15).
Sebelum Maria menjawab, perkenankan saya untuk menyela,
"Mengapa Yesus menanyakan pertanyaan yang kedengarannya
bodoh? Bukankah Yesus pasti tahu alasannya? Tentu saja dia
tahu! Lalu mengapa Yesus mengajukan pertanyaan bodoh?
Kenyataannya, pertanyaan itu bukanlah pertanyaan bodoh
meskipun kedengarannya seperti itu. Yesus tahu bahwa Maria
sedang mencarinya dan kecewa karena tidak menemukannya.
Tetapi Yesus juga tahu bahwa karena penyamarannya yang
sempurna maka Maria tidak mengenalinya. Dalam menggambarkan
kejadian ini, Yohanes mengungkapkan:
"Maria menyangka orang itu adalah penunggu
taman, lalu berkata kepadanya." (Injil - Yohanes 20: 15).
Sekarang, mengapa Maria mengira bahwa dia adalah penunggu
taman? Apakah orang yang bangkit kembali akan seperti
penunggu taman? Tidak! Lalu mengapa Maria menyangka bahwa
dia adalah penunggu taman? Karena dia menyamar sebagai
seorang penunggu taman! Mengapa dia menyamar sebagai
penunggu taman? Karena dia takut terhadap orang Yahudi!
Mengapa dia takut terhadap orang Yahudi? Karena dia tidak
mati. Jika dia mati, maka dia tidak perlu takut lagi. Kenapa
tidak? Karena orang yang telah bangkit dari kematian tidak
akan mati lagi untuk kedua kalinya!
Siapa yang berkata seperti itu? Injil yang mengatakannya.
Dimana?
"Dan sama seperti manusia ditetapkan untuk
mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi" (Injil
- Ibrani 9: 27).
Kembali dari Kematian
Tetapi bagaimana dengan ratusan orang yang kembali dari
'kematian'? Kita membaca berita tersebut hampir tiap hari di
koran. Mereka yang telah dinyatakan meninggal oleh
dokter-dokter dan kemudian kembali hidup lagi, tidaklah
benar-benar meninggal, dalam pengertian kematian dan
kebangkitan. Dokter-dokter kita telah melakukan dan terus
melakukan kesalahan. Tetapi saya ingin Anda mencatat kata
'meninggal' di halaman 455, 'mayat' di halaman 486 dan
'penyaliban' di halaman 513 dalam buku ini.
Semua kata-kata itu diberi tanda koma di atasnya. Para
wartawan yang jujur, secara tidak kentara, di tiap-tiap
kasus mengatakan pada kita bahwa 'meninggal' di sini
tidaklah berarti benar-benar meninggal. Bahwa 'mayat'
tidaklah benar-benar mayat; bahwa 'penyaliban' bukanlah
benar-benar penyaliban tetapi cerita fiktif! Apa yang
disebut meninggal, disebut mayat dan disebut penyaliban dll,
tetapi dari sudut pandang peredaran koran, kata disebut akan
sangat menurunkan berita sensasional dan menurunkan nilai
dari berita dan oplah penjualan koran. Bisnis adalah bisnis.
Karena itu pemberian tanda koma di atas '...' diperlukan
untuk memberi pengertian dari kata-kata di dalamnya. Dalam
kenyataan, tidak ada seorang manusia pun yang pernah
meninggal dua kali, tidak peduli bagaimana surat kematian
yang sudah dibuat.
Drama itu Harus Berlangsung
Maria mengira bahwa Yesus yang sedang menyamar itu adalah
penunggu taman, dan ia berkata kepadanya,
"Tuan, jikalau tuan yang mengambil dia,
katakanlah kepadaku, dimana tuan meletakkan dia". (Inji1 -
Yohanes 20: 15).
Maria tidak mencari sesosok mayat. Dia mencari seorang
manusia hidup. Dan dia ingin tahu lebih jauh lagi dengan
bertanya "Di mana kamu meletakkan dia?" Bukan bertanya,
"Dimana kamu menguburkannya?"
"Supaya aku dapat mengambilnya ". (Injil -
Yohanes 20: 15).
Membawanya ke mana? Apa yang dia inginkan dari sesosok
mayat? Dia hanya bisa menguburkannya. Siapa yang bisa
menggali kuburannya? Membawa sesosok mayat mungkin hal yang
kecil bagi seorang super woman Amerika, tetapi bagi seorang
wanita Yahudi yang lemah ini, membawa mayat yang paling
tidak seberat 160 pon adalah hal yang mustahil. Berat mayat
tersebut ditambah dengan berat campuran minyak mur dan
minyak gaharu yang beratnya 100 pon (Injil Yohanes 19: 39).
Bagaimana pula cara menguburkannya? Dia harus menggali
lubang! Apakah ini masuk akal?
Maria tidak mengenali Yesus yang menyamar tersebut. Yesus
memanggil "Maria!" Hanya satu kata! Tetapi itu cukup. Kata
'Maria' cukup membuat Maria mengenali Gurunya. Setiap orang
masing-masing memiliki gaya dan cara yang unik dan khas
dalam memanggil orang tertentu. Intonasi pengucapan 'Maria'
membuat Maria sadar dan mengenali gurunya. Guru! Guru!
Karena gembira ia langsung lari untuk memeluk gurunya, Yesus
berkata,
"Janganlah engkau memegang aku". (Injil -
Yohanes 20: 17).
Pertanyaan yang Sederhana
Mengapa tidak boleh? Apakah dia mempunyai aliran listrik
di tubuhnya, sehingga bila Maria menyentuhnya maka ia akan
kesetrum. Tidak! "Janganlah engkau memegang aku!" karena
akan menyakitkan. Dia baru saja mengalami penyiksaan secara
fisik dan emosional yang membuat luka pada sekujur tubuhnya
sehingga akan menyakitkan apabila dia membiarkan Maria
menyentuh tubuhnya. Yesus meneruskan:
"Sebab aku belum pergi kepada Bapa". (Injil -
Yohanes 20: 17).
Maria tidak buta, Dia bisa melihat laki-laki yang berdiri
di depannya. Apakah arti dari kalimat Yesus: 'aku belum
pergi - sedang dia berdiri di situ? Yesus sebenarnya
mengatakan pada Maria bahwa dia tidak bangkit dari kematian.
Dalam bahasa Yahudi; dalam ungkapan Yahudi, Yesus berkata,
"Saya belum meninggal!" - Dia berkata, "Saya masih hidup".
"Tetapi ketika mereka mendengar, bahwa Yesus
hidup, dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya".
(Injil-Markus 16: 11).
|