SIMPATI UNTUK YESUS
Tuhan bertindak dengan cara yang misterius. Dia membuat
tentara Romawi tersebut berfikir bahwa sang korban "telah
mati" sehingga tidak perlu mematahkan kakinya, tetapi
menikam pinggangnya. dengan tombak dan:
".. segera mengalir keluar darah dan air."
(Injil - Yohanes 19: 34)
Adalah rahmat Allah bahwa ketika tubuh manusia tidak kuat
menahan rasa sakit atau nyeri yang amat sangat, maka tubuh
akan pingsan. Tetapi pada kondisi tubuh yang tidak bergerak,
kelelahan dan posisi berdiri yang tidak normal pada kayu
salib, membuat aliran darah berjalan lamban. Dengan adanya
luka karena penikaman di pinggang, maka sirkulasi darah
mengalir teratur kembali. Kami yakin dalam Ensiklopedia
Biblica, pada artikel "Cross" (salib) kolom 960 dikatakan
bahwa "Yesus hidup kembali jika penikaman itu benar" Ini
juga membenarkan pernyataan Yohanes bahwa aliran "air dan
darah" terjadi seketika. Dengan kalimatnya sendiri dia
berkata, "segera" --dengan cepat-- yang menandakan bahwa
Yesus masih hidup!
Tetapi mengapa 'air dan darah?' Dr. W B. Primrose,
seorang ahli anestesi senior rumah sakit Royal Glasgow,
memberikan pendapatnya. Dalam harian Thinkers Digest London,
tahun 1949, mengatakan bahwa "Air tersebut disebabkan oleh
adanya gangguan syaraf pada pembuluh darah lokal akibat
rangsangan yang berlebihan dari proses penyaliban" . Ini
mungkin kasus yang sangat luar biasa, tetapi hal ini juga
sama seperti sewaktu dia berkeringat bagaikan "titik-titik
darah yang bertetesan ke tanah" ketika Yesus sangat
ketakutan di taman Getsemani. Para ahli kesehatan juga
membenarkan fenomena ini.
Para Pengabar Injil Berbeda Pendapat
Para pengabar Injil tidak sepakat mengenai waktu Yesus
disalib. Tetapi Yohanes menyebutkan bahwa Yesus masih ada
bersama Pilatus pada jam 12 siang: "... dan sekitar' jam dua
belas siang (jam 6 waktu lbrani), Pilatus berkata kepada
orang Yahudi itu "Inilah rajamu!" (Yohanes 19: 14). Dan
tanpa banyak kata lagi, dia menyerahkan Yesus untuk disalib.
Bayangkan bagaimana rombongan tersebut menggotong kayu salib
yang berat. Pendakian panjang ke Golgota yang tidak bisa
diselesaikan hanya dalam waktu beberapa menit. Pada
film-film di TV mungkin saja hal itu bisa dilakukan dalam 30
detik! Tetapi kita tahu bahwa dalam kehidupan nyata semua
tidak mungkin bisa terjadi dengan cepat. Yohanes tidak bisa
mencatat waktu ketika 'Yesus menyerahkan nyawanya' (Yohanes
19: 30), tetapi orang-orang kelihatannya setuju bahwa itu
terjadi pada jam 3 siang (jam 9 waktu Ibrani). Dean Farrar
dalam Life of Christ (Kehidupan Kristus) halaman 421
mengatakan bahwa "Yesus disalibkan hanya selama 3 jam -
ketika akhirnya diturunkan".
Pilatus Heran
Injil mengatakan dalam cara yang berbeda-beda bahwa
antara "jam enam dan jam sembilan terjadi guruh, gerhana
matahari dan gempa bumi! - tanpa sebab? Tidak, untuk
membubarkan orang-orang yang berkumpul setelah
bersenang-senang dengan tentara Romawi. Agar Yesus dapat
ditolong dengan Rahmat-Nya melalui 'murid rahasianya' yang
diam-diam mempercayai Yesus.
Yusuf, dari Arimatea bersama dengan kepala pasukan Romawi
yang simpatik, yang mengatakan, "Sungguh orang ini adalah
anak Allah" (Markus 15: 39), menghadap Pilatus dan meminta
mayat Yesus, dan:
"Pilatus heran waktu mendengar bahwa Yesus
sudah mati, maka ia memanggil kepala pasukan, dan bertanya
kepadanya, Apakah Yesus sudah mati'..." (Injil-Markus
15:44).
Apa yang menyebabkan Pilatus kaget? Mengapa dia heran?
Dia tahu berdasarkan pengalaman bahwa secara normal tidak
ada orang yang meninggal dalam 3 jam disalib, kecuali bila
kematiannya dipercepat dengan mematahkan kakinya dimana
dalam kasus Yesus ini, hal tersebut tidak dilakukan. Tidak
seperti yang dilakukan pada 2 orang lainnya yang disalib
bersama Yesus, karena kedua orang ini masih hidup!
Alasan Kaget
Jika seseorang dihadapkan pada pasukan penembak dan
ditembak pada tubuhnya, lalu dia meninggal, maka orang lain
tidak akan heran. Jika seseorang dibawa ke tiang gantungan,
digantung dan meninggal, maka orang tidak akan heran. Tetapi
apabila mereka hidup kembali setelah mereka ditembak atau
digantung, maka barulah hal itu mengherankan. Sebaliknya
Pilatus yakin bahwa Yesus seharusnya masih hidup disalib dan
belum mati sewaktu dia diberi tahu, maka wajar apabila
Pilatus kaget. Dia tidak punya alasan khusus untuk
menetapkan apakah Yesus sudah mati atau belum. Jika dia
masih hidup - lalu apa? Bukankah dia menemukan bahwa Yesus
tidak bersalah terhadap orang Yahudi? Bukankah istrinya
telah mengingatkannya bahwa Yesus tidak berbahaya bagi orang
lain? Jadi jika Yesus masih hidup - selamatlah dia. Pilatus
mengabulkan permintaan Yusuf untuk mengambil mayat Yesus.
Jadi Dia Mempunyai Murid-murid 'Rahasia'
Orang-orang yang disebut murid-murid Yesus, yang oleh
Yesus disebut "Ibuku dan saudara-saudaraku!" (Matius 12: 49)
-untuk menunjukkan bahwa murid-muridnya ini lebih penting
daripada ibu kandung dan saudara-saudaranya sendiri --saat
itu entah berada dimana, di saat Yesus memerlukan mereka.
Murid 'rahasianya', Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus
mungkin tidak pernah mendengar hal itu ataupun bersama Yesus
sebelumnya, tetapi hanya merekalah yang mengurus Yesus
bersama dengan Maria Magdalena dan Maria lainnya (Markus 15:
47).
Untuk memenuhi upacara pengurusan mayat dalam agama
Yahudi --pemandian mayat, pengusapan minyak suci dan
pengafanan-- mungkin akan memakan waktu lebih dari 2 jam.
Jika ada tanda-tanda bahwa tubuh itu masih hidup maka
orang-orang pasti akan berteriak: Dia masih hidup! Dia masih
hidup! " Mereka tahu bahwa orang Yahudi pasti akan membunuh
Yesus lagi.
|