METODE PENYALIBAN
Asal Mula Penyaliban
Penyaliban adalah model yang umum dipakai untuk menghukum
tahanan politik, pembunuh dan pemberontak. Lama sebelum
kelahiran Yesus, bangsa Phoenix telah mengadakan percobaan
dengan berbagai metoda untuk menghukum orang-orang yang
mengganggu kehidupan sosial masyarakat. Mereka telah mencoba
cara menggantung, menembak, melempari dengan batu,
menenggelamkan di air, dan lain-lain. Tetapi semuanya itu
efeknya terlalu cepat bagi kematian. Maka mereka
mengembangkan metoda penyaliban, yaitu sistem yang
menghasilkan suatu kematian perlahan-lahan.
Dua Metode Penyaliban
Bangsa Romawi mengadopsi dan menyempurnakan sistem
tersebut. Mereka mengembangkan suatu metode penyaliban untuk
kematian yang cepat dan satu lagi untuk kematian yang
perlahan-lahan.
Pelukis-pelukis ulung Kristen (Michael Angelo, Rembrandt,
Leonardo da Vinci, dan lain-lain) bingung sewaktu melukis
gambaran yang mengerikan tentang penyaliban. Mereka melukis
dua perampok yang secara bersamaan disalib dengan Yesus,
satu di sebelah kanan dan yang satu di sebelah kiri Yesus.
Keduanya dikenakan metode cepat sedang Yesus dikenakan
metode perlahan-lahan.
Bangsa Romawi tidak pernah memadukan dua metode yang
berbeda ini. Mereka tidak pernah bingung seperti
pelukis-pelukis Kristen dengan metode cepat dan
perlahan-lahan. Pelukis-pelukis lama melukis campuran metode
cepat dan perlahan, dalam menggambarkan tubuh Yesus yang
disangga kayu salib, misalnya dengan pelana atau tanpa
pelana; paku--paku atau tali kulit untuk mengikat kedua
lengan pada kayu salib dan juga kayu penyangga untuk kaki
atau paku besar.
"Ketidakbenaran Kitab Injil"
Bertentangan dengan keyakinan umum, Yesus tidak dipakukan
ke kayu salib tetapi diikat seperti kedua orang lainnya.
Sebagai tambahan pengetahuan, kita harus menghargai cerita
Thomas yang meragukan sebagai suatu 'pemalsuan Injil' yang
menggemparkan, sama seperti cerita perempuan yang tertangkap
sedang berzina. Lihat halaman halaman selanjutnya yang
merupakan kopi satu halaman dari Injil Yohanes bab 8 yang
dimulai dengan ayat 12. Bisakah Anda bayangkan bahwa ada
satu bab dalam kitab suci yang dimulai dengan ayat ke 12
sebagai ayat pertamanya? Ayat-ayat 1 sam-pai dengan 11
dihapus sebagai suatu pemalsuan oleh 32 pelajar-pelajar
Kristen yang didukung oleh 50 aliran-aliran Kristen lainnya
dan menamainya versi Injil yang terbaru --RSV (RSV,
singkatan dari Revised Standars Version; versi Standar yang
telah direvisi) pertama kali dipublikasikan tahun 1952. Para
penterjemah mengaku bahwa mereka memiliki 'naskah Injil yang
paling asli' dimana mereka mendapatkan bahwa cerita tentang
perzinahan itu adalah palsu.
Ketergesaan Mereka: Rahmat di Balik Musibah
Kaum Yahudi sangat ingin Yesus cepat-cepat dibunuh. Ingat
persidangan di tengah malam? Pagi-pagi sekali mereka
menyeretnya ke Pilatus. Dari Pilatus ke Herodes. Dari
Herodes kembali ke Pilatus. Menurut salah seorang Amerika
yang menganut 'kelahiran kembali (born-again)', ada enam
persidangan sepanjang 12 jam. Pada waktu-waktu sibuk di
Yerusalem yaitu setelah Pesta Paskah, orang-orang Yahudi itu
tidak mempunyai pekerjaan selain berharap dapat mengadili
Yesus. Tentunya kejadian ini telah diatur seperti dalam
suatu pengambilan adegan di film. Cepat! Cepat! Cepat!
[This page is reproduced from the RSV
1952]
JOHN 7
..., who had gone to him before, and who was one
of them, said to them, "Does our law judge a man
without first giving him a hearing and learning
what he does?" They replied, "Are you from Galilee
too? Search and you will see that no prophet is to
rise ftom Galilee."
[8] 12Again Jesus spoke to them, saying,
"I am the light of the world; he who follows me
will not walk in darkness but will have the light
of life" 13The Pharisees then said to him,
''You are bearing witness to yourself; your
testimony is not true. 14Jesus answered,
"Even if I do bear witness to myself, my testimony
is true, for I know whence I have come and whither
I am going, but you do not know whence I come or
whither I am going. 15You ...
[Note that Chapter 8 above begins with verse 12 as
the first verse, verses 1-11 are expunged as
fabrication]
|
Menurut para penulis Injil, kaum Yahudi dan Romawi
mengikat Yesus di kayu salib jam 12 siang (Matius 27: 46)
dan pada jam 3 dia melepaskan nyawanya. Dia mati (?). Yahudi
memang kaum yang aneh! Mereka ingin Yesus disalibkan secepat
mungkin; tetapi ketika mereka telah berhasil menyalib,
mereka tergoda untuk menurunkannya kembali. Bisakah Anda
menebak kenapa? Hari suci mereka - Sabbath (Sabtu)! Mereka
telah diperingatkan di dalam Kitab Nabi Musa yang kelima:
"Maka janganlah mayatnya dibiarkan
semalam-malaman pada tiang itu, tetapi haruslah engkau
menguburkan dia pada hari itu juga, sebab seorang yang
digantung terkutuk oleh Allah; Janganlah engkau menajiskan
tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, Kepadamu menjadi milik
pusakamu". (Injil - Ulangan 21: 23).
Untuk meredakan keberatan Yahudi tentang Sabbath (atau
alasan lainnya); jika diperlukan untuk mempercepat kematian
di tiang salib, para penjagal telah menyiapkan cara dengan
mematahkan kaki dan korban akan mati karena lemas dalam satu
jam. Ini adalah metode cepat.
|