| ||||
|
Menurut Matius 1:6-16 |
|
---|---|
|
|
Meskipun hal di atas cukup logis, Orang Kristen terlibat secara emosional menyatakan bahwa semua itu tidak akan merubah pendapatnya. Mari kita berikan kepadanya contoh yang hampir sama, tetapi yang bisa membuatnya lebih obyektif.
Kita tahu dari sejarah bahwa Muhammad Rasulullah adalah keturunan Ibrahim melalui Ismail. Jadi jika beberapa penulis 'mendapat inspirasi' untuk menipu bahwa Muhammad adalah keturunan Ibrahim melalui Ishak, maka kita tanpa ragu lagi akan mengatakan bahwa penulis itu adalah pembohong karena keturunan Ibrahim tidak mungkin bisa mendapat Aminah (Ibu Muhammad) melalui Ismail dan Ishak pada saat yang sama! Perbedaan garis keturunan antara dua anak Ibrahim ini menjadikan perbedaan antara Yahudi dan orang Arab.
Dalam kasus Muhammad, kita mengetahui bahwa bila ada seseorang yang mengatakan bahwa Ishak adalah moyang Muhammad, maka dia adalah pembohong. Tetapi dalam kasus Yesus, baik Matius maupun Lukas keduanya dicurigai. Sampai orang Kristen memutuskan garis mana yang merupakan silsilah bagi "Tuhan"nya, maka kedua penulis Injil ini tidak bisa ditolak. Orang-orang Kristen telah terpaksa menerima silsilah ini selama 2000 tahun dan mencoba untuk menyelesaikan misteri ini. Mereka masih belum melupakannya: Kita kagum akan keteguhan hatinya. Mereka masih percaya. bahwa "waktu akan menyelesaikan masalah" mungkin 2000 tahun lagi?! .
"Ada anggapan yang bertentangan bahwa para teolog belum bisa memenuhi kepuasan pada para atheis. Masih ada kesulitan tekstual yang dihadapi oleh para peneliti Injil. Hanya orang yang buta Injil yang menyangkal kenyataan ini dan masalah-masalah lainnya". (The Plain Truth, Juli 1975).
Mari kita biarkan Lukas untuk mengatakan pada kita siapa yang memberi 'inspirasi' padanya untuk mengatakan pada 'Teophilus yang mulia' (Lukas 1: 3) cerita tentang Yesus. Lihat halaman 396 dalam pembukaan Lukas untuk Injilnya. Ia mengatakan bahwa ia hanya mengikuti jejak langkah orang lain yang kurang bagus dibanding dirinya, orang lain yang telah menulis tentang pahlawannya, Yesus. Sebagai seorang tabib, seorang yang melawan arus, dia tidak diragukan lagi memiliki kemampuan untuk menghasilkan tulisan yang bagus. Inilah yang dia lakukan, karena "Setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu".
Dalam kata pengantar terjemahan Injil Lukas, seorang penginjil, J.B. Phillips, mengatakan - "Dalam segala pengakuannya, Lukas dengan teliti membandingkan dan mengedit bahan-bahan tulisannya, tetapi kelihatannya dia mempunyai kecenderungan untuk menambahkan bahan-bahan yang berhubungan dengan Tuhan, dan kita bisa menebak secara masuk akal pada sumber-sumber tulisan yang dibuatnya" Dan Anda tetap menyebut ini sebagai Firman Tuhan? Carilah "Injil dalam bahasa Inggris modern" dengan kulit muka yang tipis dari penerbit Fontana. Ini adalah edisi yang murah: Dapatkan segera sebelum orang Kristen memutuskan untuk menghilangkan pendapat Phillips ini dari terjemahannya! Dan jangan heran jika penulis RSV juga memutuskan untuk menghilangkan kata 'pembukaan' ini dalam terjemahannya. Itu adalah kebiasaan lama. Secepat mereka mengetahui adanya kekurangan dalam kitab mereka, secepat itu pula mereka menghilangkannya. Mereka membuat kitab Injil referensi saya menjadi 'kitab' sejarah yang tak berguna hanya dalam tempo satu malam.
Siapa penulis "Injil Yohanes?". Bukan Tuhan juga bukan Yohanes sendiri! Lihat apa yang "dia" katakan mengenai hal ini pada - Yohanes 19:35 dan 21: 24-25. Siapakah Yohanes ini sebenarnya? Mungkinkan dia ini adalah salah satu murid Yesus yang meninggalkannya di kebun ketika Yesus ditangkap orang Yahudi dan sangat membutuhkan pertolongan murid-muridnya, ataukah dia adalah orang keempat belas yang ikut menghadiri perjamuan terakhir di meja makan yang merupakan orang yang 'dikasihi' Yesus? Keduanya bernama Yohanes. Itu adalah nama yang populer bagi Yahudi pada masa Yesus. Dari kedua Yohanes ini, tak satu pun yang merupakan penulis Injil. Itu adalah produk yang tanpa nama dan ini jelas sekali.
Biarkan saya simpulkan, pencarian 'penulis-penulis' ini dengan keputusan dari 32 penginjil, yang didukung oleh 50 kelompok-kolompok Kristen. Penulis-penulis ini telah lama meninggal dunia. Dalam RSV oleh Collins, catatan-catatan yang berharga dalam "Kitab Injil" dapat ditemui di bagian belakang. Saya hanya menyalin sedikit dari informasi pada halaman 400. Kita mulai dengan "Kejadian" - kitab pertama dalam Injil. Penginjil mengatakan tentang penulis: "Salah satu dari 5 kitab Musa". Perhatikan, kata-kata "lima kitab Musa" ditulis dengan tanda kutip. Ini adalah cara yang mudah untuk menjelaskan bahwa --ini adalah kitab Musa dan bahwa Musa adalah penulisnya, tetapi kami (32 penginjil itu) yang mengetahui lebih banyak, tidak mempunyai sumbangan terhadap kabar burung itu.
Empat kitab berikutnya adalah "Keluaran, Imamat; Bilangan dan Ulangan": Penulis? "Secara umum adalah Musa" Ini Kategori yang sama seperti kitab 'Kejadian'
Siapa penulis kitab 'Hakim-hakim?' Jawabannya, "Mungkin Samuel"
Siapa penulis buku "Ruth?" Jawabannya "Tidak diketahui" dan
Siapa penulis dari
1 Samuel? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui"
2 Samuel? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui"
1 Raja-raja? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui"
2 Raja-raja? ... Jawabannya:' Penulis "Tidak diketahui"
1 Tawarikh? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui mungkin ...."
2 Tawarikh? ... Jawabannya: Penulis "Sepertinya dikumpulkan... "
Dan seterusnya. Penulis dari kitab tanpa nama ini adalah "tidak diketahui" atau "mungkin" atau "sepertinya" atau "diragukan" asalnya: Mengapa menyalahkan Tuhan atas kegagalan ini? Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak perlu menunggu 2000 tahun seperti penginjil memberitahukan kepada kita bahwa Dia bukanlah yang berwewenang dalam penulisan dosa-dosa; aniggapan-anggapan dan kesombongan Yahudi ini: Dia berfirman mengatakan apa yang mereka lakukan:
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab. Dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, 'Ini dari Allah' (dengan rnaksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan Itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Baqarah (2): 79).
Kita bisa memulai untuk membahas kitab ini dengan ayat-ayat Qur'an di atas dan mengakhirinya pula, dengan memuaskan bahwa Allah Yang Maha Kuasa sendiri yang memutuskan persoalan tersebut - "Apakah Injil adalah firman-firman Tuhan?" Tetapi kita harap saudara-saudara Kristen kita mempunyai kesempatan untuk mempelajari masalah ini secara obyektif. Biarkan Orang Kristen yang percaya, penganut 'kelahiran-kembali' meyakinkan kesaksian Injil mereka dengan penilaian yang lebih baik.
Bagaimana dengan Kitab Al-Qur'an? Apakah Al-Qur-'an adalah Firman-firman Tuhan? Penulis penerbitan ini telah berusaha untuk menjawab pertanyaan ini dalam pengetahuan yang ilmiah dalam bukunya "Al-Qur' an -- The Miracle of Miracles (Keajaiban di atas Keajaiban)".
Data ini diambil dari RVS Collins, tahun 1971, halaman 12-17.
Para pembaca sekarang pasti yakin bahwa, jika pikirannya terbuka, Injil sekarang ini bukanlah seperti apa yang diakui oleh para propagandis Kristen. Selama hampir 4 dekade, orang-orang telah bertanya pada saya, bagaimana saya bisa memiliki pengetahuan yang dalam tentang Injil dan Umat Kristiani.
Sejujurnya, dalam kedudukan saya sebagai seorang Muslim, membicarakan Umat Kristen dan Yahudi bukanlah kemauan saya. Saya terpaksa menjadi seperti ini.
Pada tahun 1939, saya bekerja sebagai penjaga toko di Adam Mission dekat dengan Seminari Kristen yang menghasilkan pendeta-pendeta dan penginjil-penginjil yang menjadikan saya dan teman-teman saya sebagai target bagi pengembangan ajaran mereka. Tiada hari tanpa orang-orang muda Kristen ini mengganggu saya dan saudara-saudara Muslim saya dengan menjelek-jelekkan isi Al-Qur'an.
Menjadi pemuda yang sensitif di usia 20 tahun, saya menghabiskan waktu saya di malam hari untuk mempertahankan keyakinan saya pada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan berusaha mempelajari Al-Qur'an, Injil dan literatur lainnya. Penemuan saya pada buku Izharuh Yaq merupakan titikbalik kehidupan saya. Setelah sedikit merasa memiliki kekuatan, saya mengundang misionaris-misionaris baru ini untuk membahas masalah Kitab Suci Al-Qur'an dan Kitab Injil mereka.
Ini membuat saya sadar betapa banyak kaum Muslim yang takut dan terus menerus diserang oleh para penyebar Injil yang datang dari pintu ke pintu untuk menggoyahkan keimanan kaum Muslim.
Saya mengetahui bahwa perlu memberi saudara-saudara Muslim saya dengan senjata ilmu pengetahuan yang cukup untuk mempertahankan diri dari serangan para penyebar Injil tersebut. Saya terdorong memberi kuliah untuk menunjukkan pada Muslim bagaimana melawan serangan mereka.
Kuliah-kuliah saya juga mengundang orang-orang Kristen untuk menyaksikan kebenaran Islam dan penipuan yang dilakukan terhadap ajaran Yesus.
Para misionaris Kristen dalam lebih dari 400 tahun terakhir telah menantang kaum Muslim dalam segala aspek: Dan sejauh pengetahuan saya, banyak sekali tantangan yang belum terjawab atau baru terjawab sebagian saja. Mungkin atas kehendak Allah, sumbangan saya dalam bidang ini bisa menjawab tantangan terhadap penyerang-penyerang Islam tersebut.
Salah satu tantangan itu datang dari Geo G. Harris, penulis "Bagaimana Membuat Muslim menjadi Kristen". Misi yang mencoba untuk memurtadkan Muslim di Cina ini mengatakan dalam sikap yang angkuh gaya Barat di halaman 19 di bawah judul 'Teori atau Penilaian Terhadap Penipuan':
Kita sekarang menghadapi penilaian serius dari dunia Muslim, melawan kitab Injil. Ada tiga aspek yaitu":
1. Bahwa Kitab Kristen telah dirubah sedemikian rupa, dan tidak ada kemiripan dengan Injil yang ada dalam Al-Qur'an. Ini bisa dijawab dengan menanyakan salah satu pertanyaan berikut: Dimana ada perubahannya? Bisakah kamu memberikan satu Kitab Injil yang asli dan tunjukkan bahwa saya bisa membandingkannya dengan milikku. Kapan mulanya Injil yang asli berhenti beredar?
2. Bahwa Kitab Suci kita telah mengalami perubahan. Lima pertanyaan di bawah ini merupakan pertanyaan yang sempurna untuk mereka:
- a. Apakah penipuan atau perubahan itu disengaja?
- b. Bisakah kamu menunjukkan di Injil saya kalimat yang dirubah itu?
- c. Bagaimana kalimat aslinya?
- d. Kapan, oleh siapa, atau mengapa dirubah?
- e. Apakah perubahan ini pada kalimatnya ataukah pada artinya?
3. Bahwa Kitab Injil kita adalah 'palsu' untuk menggantikan Kitab Injil yang asli. Sedikit pertanyaan biasanya muncul dalam situasi ini, bahwa biasanya Muslim membuat penilaian yang salah seolah-olah Injil atau Perjanjian Baru adalah benar-benar ada baik di jaman dulu maupun sekarang.
Sebelum melanjutkan setengah bagian diskusi selanjutnya, perlu diingat bahwa apabila ada musuh yang mau menilai dan mempelajari kitab suci kita, maka kita harus mempelajarinya juga dan memahaminya, sehingga kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, baik yang positif maupun yang negatif.
Apakah kita sebagai Muslim mempunyai jawaban atau pertanyaan-pertanyaan di atas? Jika Anda telah membaca buku ini, maka Anda akan tahu bahwa Geo G. Harris tidak mempunyai landasan untuk mempertahankan argumennya: Saya bisa memberikan Anda halaman yang tepat dari Injil untuk membuktikan ketidak-benaran pendapatnya.
Pada halaman 16 dari buku Geo G. Harris, dia mengajarkan peraturan misionaris yang mendasar untuk memojokkan kaum Muslim:
"Dalam bab ini, diasumsikan bahwa pertanyaan terhadap keaslian dan kemurnian Kitab Suci kita telah timbul di kalangan umat Muhammad. Jika masalahnya begitu, sebelum kita mengambil posisi untuk mempertahankan diri, kita harus mengingat peraturan dasarnya. Biarkan tanggungjawab untuk memberikan bukti yang benar kita serahkan pada kaum Muslim. (Alhamdulillah!, para pembaca pasti setuju bahwa dalam buku ini, kita telah menjawab tantangan Kristen).
Segala puji bagi Allah bahwa dalam 40 tahun masa pembuktian saya terhadap keaslian Injil yang ditanyakan oleh orang Kristen, akhirnya saya berhasil memenangkannya.
Ingat, kita sebagai Muslim tidak perlu pergi dari pintu ke pintu untuk menyebarkan agama kita, seperti yang dilakukan oleh kaum Kristiani yang mengganggu privasi dan kedamaian dan mengambil keuntungan dari keramah-tamahan kita.
Mereka yang takut mengatakan kebenaran ketika diprovokasi oleh para misionaris Kristen ini, yang bahkan pada tahap selanjutnya bahkan terus menghina Nabi kita tercinta Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, sebaiknya menguji kembali keimanan mereka.
Kuliah-kuliah ini juga bertujuan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang dialami oleh Muslim yang diserang oleh para misionaris Kristen. Tanyakan pada kaum Muslim di Chatsworth, Hanover Park atau Riverlea, bagaimana mereka harus tunduk pada tirani Kristen.
Apabila sumbangan saya yang sederhana ini --"Apakah Injil adalah Firman Tuhan?"-- diterima oleh kaum Muslim sebagai senjata untuk melawan misionaris, maka usaha saya tidak sia-sia.
Adalah suatu balasan yang besar apabila salah satu dari murid Yesus dengan tulus hati menerima kebenaran dan meninggalkan kepalsuan dan kesalahan.
Balasan yang terbesar tentu saja datang dari Allah Yang Maha Kuasa, tempat saya meminta petunjuk, Kasih Sayang, Berdoa dan Memohon pertolongan.