| |
|
HIKAYAT DALAM QUR-AN & BIBEL III. EXODUS MUSA Dengan keluarnya Musa dan pengikut-pengikutnya dari Mesir sebagai satu tahap untuk menetap di Kan'an, kita memasuki suatu kejadian yang sangat penting, kejadian sejarah tertentu dalam konteks tertentu, walaupun kita jumpai banyak riwayat disana-sini yang ingin menggambarkannya sebagai suatu legenda. Dalam Perjanjian Lama, kitab Keluaran dengan riwayat perjalanan di Sahara setelah keluar dari Mesir dan riwayat perjanjian dengan Tuhan yang diadakan di gunung Sinai, semua itu merupakan kitab kedua daripada Pentateuque (Taurat). Qur-an juga memberikan tempat yang sangat besar bagi sejarah Keluaran ini. Hikayat tentang hubungan antara Musa dan saudaranya Harun dengan Fir'aun serta hikayat keluarnya dari Mesir, terdapat dalam Qur-an dalam 10 surat dengan hikayat yang panjang seperti Surat 7, 10, 20 dan 26 atau dalam hikayat-hikayat yang lebih ringkas bahkan terdapat juga dalam peringatan-peringatan yang sederhana nama Fir'aun, pribadi pokok daripada pihak Mesir, terulang 74 kali dalam Qur-an dalam 27 surat. Penyelidikan mengenai dua riwayat, riwayat Injil dan riwayat Qur-an merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena dua riwayat itu pada dasarnya saling melengkapi, dan tidak mengandung pertentangan seperti dalam riwayat Banjir. Memang ada perbedaan, akan tetapi riwayat Bibel mempunyai arti sejarah yang sangat besar, sebagai nanti kita akan mengetahuinya, oleh karena riwayat itu mengarah untuk menetapkan identifikasi Fir'aun atau lebih tepat lagi dua Fir'aun yang tersangkut, dan dengan hipotesa Bibel sebagai titik tolak. Qur-an membawakan informasi tambahan kepada dua sumber kitab suci, dan ditambahkan pula hasil penyelidikan modern kepada Egyptologi. Dengan bahan modern Egyptologi, Bibel dengan ilmu pengetahuan modern mengadakan konfrontasi dengan Qur-an dan berhasil menempatkan hikayat Kitab Suci dalam konteks sejarah. |
|
|
|
ISNET Homepage | MEDIA Homepage | Program Kerja | Koleksi | Anggota |